Mohon tunggu...
Putri Larasati
Putri Larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Telkom University

Hewwo :3

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Seorang Ibu dan Dosen Berprestasi: Ibu Nani yang Tak Kenal Menyerah

25 Mei 2024   07:59 Diperbarui: 25 Mei 2024   08:05 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Kota Semarang, Jawa Tengah, terdapat seorang perempuan yang berprofesi dosen sekaligus menjadi seorang ibu yang hidup dikaruniai keluarga lengkap dan hidup sederhana. Sudah 25 tahun lamanya Ibu Nani Cahyanti menjalani pekerjaanya sebagai dosen. Tak heran jika beliau berhasil meraih prestasi gemilang dalam bidang penelitian. Sebagai seorang perempuan, Ibu Nani masih memiliki kewajiban dan tantangan besar sebagai tulang punggung keluarga dengan dua buah hatinya yang mempunyai kebutuhan khusus. Ibu Nani telah mendapatkan banyak apresiasi saat ia mengembangkan minuman fungsional sebagai alternatif terapi untuk anak-anaknya melalui penelitian yang ditekuninya.

Penelitian inovatif ini tidak hanya mendapatkan pendanaan dari universitas tempatnya bekerja, tetapi juga berhasil meraih juara ketiga dalam sebuah ajang internasional bergengsi di Chiang Mai, Thailand, yaitu SAFE-Maejo University Product Innovation Contest 2023, dengan judul "Local Indonesian Salak Fermented Drink : It's Potential for Oxidative Stress Recovery". Dalam kesempatan ini, Ibu Nani berhasil menyisihkan 250 peserta dari berbagai negara mulai dari Thailand, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Sri Lanka dan Filipina.  Keberhasilan ini menjadi bukti dedikasi dan kerja keras beliau, yang tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi juga sebagai peneliti dan pejuang bagi kesehatan keluarganya. 

Minuman fungsional yang dikembangkan melalui penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi terapi anak-anak berkebutuhan khusus. Ibu Nani berharap semoga benefit dari penelitian yang ia lakukan tidak hanya berguna bagi keluarganya sendiri tetapi juga bagi banyak keluarga lainnya. Prestasi ini juga menunjukkan pentingnya dukungan universitas dalam mendorong penelitian yang memiliki dampak langsung terhadap masyarakat. Dengan keberhasilan di tingkat internasional ini, Ibu dosen ini berharap penelitiannya dapat terus berkembang dan memberikan manfaat lebih luas, serta menjadi inspirasi bagi para peneliti lain yang menghadapi tantangan serupa.

Ibu Nani Cahyanti bukanlah orang yang kenal patah semangat. Kegemarannya pada susu dan produk olahannya memberikan semangat juang yang berkobar untuk mempelajari dan mengukir prestasi dalam beberapa kesempatan. Prestasi dalam penelitian dimulai tahun 2017 ketika ia mendapatkan penghargaan sebagai juara harapan II Lomba Karya Ilmiah di lingkungan universitas tempatnya bekerja. Bahkan ketika COVID 19 masih berlangsung, ide-ide kreatif yang beliau kembangkan untuk semakin berinovasi menghasilkan sesuatu yang dapat meningkatkan imunitas dan kesehatan melalui pengolahan pangan lokal. Penghargaan diperoleh kembali sebagai presenter terbaik pada seminar nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, yaitu Seminar Teknologi dan Agribisnis Peternakan Seri VIII (STAP VIII) tahun 2021, dengan judul "Pertumbuhan Starter dengan Memanfaatkan Nangka dan Cempedak sebagai Aditif Gula pada Yogurt Susu Kambing". 

Saat ini Ibu Nani masih menekuni aktivitasnya di laboratorium sebagai peneliti. Ia terus bercita-cita mengembangkan minuman fungsional yang bermanfaat meningkatkan kesehatan mental sehingga dapat membantu semua kalangan terutama generasi penerus bangsa yang dewasa ini menjalani hidup dengan kondisi tekanan dunia yang tinggi. Maka dari itu lah, beliau masih kewajiban untuk merawat anak-anaknya yang juga merupakan penerus bangsa. Beliau mempunyai cara tersendiri untuk menyatukan kehidupan rumah tangga dengan aktivitas penelitian. Tentu saja hal itu tidaklah mudah dan menjadi tantangan tersendiri namun ia selalu bersyukur dan menikmati segala aktivitas yang dia lalui. Memang seringkali terjadi "tabrakan" kepentingan namun berusaha diatasi dengan perencanaan yang lebih matang dan membangun komunikasi dengan semuanya. Walaupun dapat terjadi kesalahan di sana sini, namun semangat untuk menuliskan jadwal harian atau membuat timeline menjadi kegemaran ibu ini terutama ketika menerima tugas dengan deadline berdekatan. 

Ibu Nani sedang memasak sekaligus mencoba hal baru di dapurnya, Dok. Pribadi
Ibu Nani sedang memasak sekaligus mencoba hal baru di dapurnya, Dok. Pribadi

Prioritas juga menjadi perhatian ibu ini dengan melihat mana yang perlu didahulukan dan lebih penting. Artinya apabila ada tugas rumah tangga yang sangat mendesak dan tidak bisa ditunda pun, ia harus rela dan menerima berbagai konsekuensi meninggalkan pekerjaan di luar rumah yang telah diatur sebelumnya. Dilematis, kadang merasa ngeri membayangkan resiko yang harus dihadapi. Namun ketika ingat rasa syukur pada Tuhan, syukur atas karunia buah hati, Ibu Nani sedikit-sedikit dapat menyerahkan permasalahan yang terjadi kepadaNya dan menambah kekuatan. Jangan lupa, bahwa keluarga senantiasa mendukung dan mencintai sepenuh hati, sehingga beliau terkadang meminta bantuan atau melibatkan keluarga membantu tugas rumah tangga sesuai kemampuan masing-masing dan waktu yang mereka miliki pula. Diskusi terbuka dengan suami dan buah hati selalu diperbaiki agar menghindari konflik yang tentunya akan ada dan tidak bisa dihindari. 

Ada tips kecil yang cukup bermanfaat bagi semua pembaca. Ibu nani selalu menata ruang kerjanya agar mendapatkan "vibes" yang tenang dan dipenuhi barang-barang kesayangannya yang dapat menghiburnya ketika perasaan tidak sabar dan galau bermunculan. Seperti contohnya beberapa foto buah hati saat kecil. Benda-benda itu sangat mempengaruhi suasana hatinya yang dapat menimbulkan semangat untuk tetap berjuang demi mereka. Tetap bertekad untuk fleksibel dan adaptif terhadap semua perubahan dimaknai betul oleh Ibu Nani sehingga mampu menjalani hidup dengan tetap gembira yang akan memberikan rasa damai bagi keluarganya. Semoga kisah Ibu Nani Cahyanti ini memberikan inspirasi bagi pembacanya dan menularkan semangat hidup bagi orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun