Klaten (29/08/2022) -- Agustus tahun ini, Indonesia telah 77 tahun merdeka tetapi masih terdapat permasalahan yang dari dahulu kala masih belum bisa ditangani, yaitu sampah. Permasalahan sampah ini didukung oleh Indonesia memiliki penduduk terbanyak di dunia. Kepadatan penduduk mendorong adanya limbah rumah tangga yang semakin banyak dan menumpuk. Penumpukan limbah rumah tangga pastinya membawa dampak kerugian bagi masyarakat dan di lingkungan sekitar.
Ditambah masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat, baik di pinggir jalan, sungai, selokan, tempat umum dan tempat umum yang semestinya menjadi kondisi yang memprihatinkan. Perilaku tidak baik tersebut pastinya akan ditiru oleh anak-anak sehingga perlu adanya ajakan untuk membuang sampah pada tempat sampah.
Permasalahan sampah di SD Negeri 01 Somokaton masih menjadi hal yang perlu diperhatikan. Anak-anak SD masih minim pengetahuan mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan pemilahan sampah. Hal itu mendorong Kelompok KKN UNNES GIAT 2 Desa Somokaton mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya pemilahan sampah. Sosialisasi dilakukan oleh Choirul Rohman, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang pada tanggal 29 Agustus 2022 pukul 08.00 WIB di SDN 01 Somokaton.
Tujuan diadakan sosialisasi ialah untuk menambah pengetahuan mengenai perbedaan sampah organik dan anorganik, bagaimana cara memilah sampah secara mandiri, dan bagaimana cara memafaatkan sampah menjadi barang yang berguna.
Berbicara mengenai sampah, tahu ngga sih pengertian sampah itu? Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat didaur ulang menjadi barang yang bernilai. Sampah dibedakan menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah organik ialah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai. Contohnya antara lain, sisa sayuran, kulit pisang, buah yang busuk, kulit bawang, daun, kayu, ampas teh dan sebagainya. Sampah organik dapat membawa manfaat yang apabila dilakukan pengolahan antara lain; sisa-sisa sayuran dan buah-buahan dapat dijadikan pupuk kompos, untuk tambahan pakan ternak bahkan dapat diubah menjadi biogas dan listrik.
Sedangkan, sampah anorganik ialah sampah yang tidak dapat dipakai lagi dan sulit terurai. Contohnya ialah plastik, botol bekas minuman, besi, kaleng, kabel, kaca dan sebagainya. Sampah anorganik walaupun sudah dapat dipakai lagi tetapi apabila diolah dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan misalnya sampah plastik dibuat tas, taplak meja makan, botol bekas minuman menjadi vas bunga, serta pernak-pernik lainnya.
Pengolahan sampah baik sampah organik maupun anorganik agar memiliki nilai ekonomis dapat menggunakan prinsip 3R.
1. Reuse (Penggunaan Kembali)
Reuse artinya menggunakan kembali sampah secara langsung dengan fungsi yang masih sama maupun fungsi yang berbeda, misalnya menggunakan wadah kosong untuk wadah lainnya, menggunakan kertas yang masih kosong untuk keperluan menulis.
2. Reduce (Pengurangan)
Reduce artinya pengurangan segala kegiatan yang dapat menimbulkan, misalnya dengan menggunakan produk dengan kemasan yang bisa didaur ulang, menghindari produk yang menimbulkan banyaknya sampah, dan menghindari penggunaan barang yang tidak perlu.
3. Recyle (Daur Ulang)
Recyle artinya pemanfaatkan kembali sampah dengan beberapa tahapan pengolahan, misalnya menggunakan kembali botol bekas minuman dijadikan vas bunga, menggunakan sisa plastik untuk membuat kerajinan tangan.
Mengolah sampah agar memiliki nilai ekonomis bukanlah suatu hal yang mudah, karena memang tidak semua orang mau melakukannya. Hal yang harus dilakukan ialah melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik agar lingkungan menjadi bersih, nyaman, dan terhindar dari segala penyakit. Pemilahan sampah sejak dini supaya murid-murid dapat terbiasa dalam membuang sampah pada tempatnya dan melakukan pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya.
"Buanglah sampah pada
temannya, eh tempatnya"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H