Mohon tunggu...
Putri Laila Nurul Azizah
Putri Laila Nurul Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Suska Riau

Putri anak baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Layar ke Hati (Menyelaraskan Akidah dan Akhlak dalam Gaya Hidup Digital Milenial)

24 Juni 2024   00:09 Diperbarui: 27 Juni 2024   10:29 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 15,simpang baru, Tampan, Pekanbaru, Indonesia

 

putriazizah06122003@gmail.com

Abstract

In the digital era, technology has significantly transformed how we live, communicate, and interact. While technological advancements offer numerous benefits, they also present challenges in maintaining religious beliefs and moral values. This article explores the importance of aligning akidah (faith) and akhlak (morality) with the digital lifestyle. It discusses the impact of digital technology on social interactions and the potential threats to akidah posed by misleading online content. Additionally, it addresses the ethical considerations in digital communication and the common challenges faced in this context. The article proposes strategies for overcoming these challenges, including digital literacy education, self-control in gadget usage, leveraging technology for positive purposes, and fostering supportive online communities. By wisely utilizing technology, individuals can enhance their religious and moral values, ensuring that their digital engagement reflects their faith and ethics. This alignment is crucial for navigating the digital age while maintaining spiritual integrity and ethical behavior.

Keywords : Articles, faith, morality, milenial era, digital technology, Lifestyle

Abstrak

 

Di era digital, teknologi telah secara signifikan mengubah cara kita hidup, berkomunikasi, dan berinteraksi. Meskipun kemajuan teknologi menawarkan banyak manfaat, mereka juga menghadirkan tantangan dalam menjaga keyakinan agama dan nilai-nilai moral. Artikel ini mengeksplorasi pentingnya menyelaraskan akidah (keimanan) dan akhlak (moralitas) dengan gaya hidup digital. Artikel ini membahas dampak teknologi digital pada interaksi sosial dan potensi ancaman terhadap akidah yang ditimbulkan oleh konten daring yang menyesatkan. Selain itu, artikel ini menyoroti pertimbangan etis dalam komunikasi digital dan tantangan umum yang dihadapi dalam konteks ini. Artikel ini mengusulkan strategi untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, termasuk egativen literasi digital, pengendalian diri dalam penggunaan gadget, memanfaatkan teknologi untuk tujuan positif, dan membangun komunitas online yang mendukung. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, individu dapat meningkatkan nilai-nilai agama dan moral mereka, memastikan bahwa keterlibatan digital mereka mencerminkan keimanan dan etika mereka. Penyelarasan ini sangat penting untuk menavigasi era digital egati menjaga integritas spiritual dan perilaku etis.

Kata kunci : Artikel, Akidah, Akhlak, Era milenial, Teknologi digital, Gaya hidup

PENDAHULUAN 

Latar belakang 

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Di era digital ini, akses terhadap informasi dan komunikasi menjadi sangat mudah dan cepat. Media sosial, internet, dan berbagai aplikasi digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Teknologi ini menawarkan banyak manfaat, seperti kemudahan dalam berkomunikasi, memperoleh informasi, dan mengakses berbagai layanan. Namun, di balik kemudahan dan keuntungan tersebut, terdapat tantangan dan risiko yang perlu dihadapi, terutama dalam menjaga dan menyelaraskan akidah dan akhlak.

Akidah, sebagai dasar keimanan dalam Islam, merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan setiap muslim. Akidah yang kuat akan membentuk pribadi yang teguh dalam iman dan kokoh dalam menjalankan ibadah. Di sisi lain, akhlak, yang merupakan cerminan dari moral dan etika seseorang, menentukan bagaimana individu berinteraksi dengan egati dan lingkungan sekitarnya. Kombinasi antara akidah yang kuat dan akhlak yang baik akan menghasilkan pribadi yang tidak hanya saleh secara spiritual, tetapi juga harmonis dalam kehidupan sosial.

Namun, perkembangan teknologi digital telah membawa tantangan baru dalam menjaga akidah dan akhlak. Informasi yang tersebar di internet sering kali tidak terverifikasi dan dapat menyesatkan. Konten egative, seperti pornografi, kekerasan, dan ujaran kebencian, mudah diakses dan dapat merusak moral, terutama bagi generasi muda yang lebih rentan terhadap pengaruh egative. Selain itu, anonimitas yang ditawarkan oleh internet sering kali dimanfaatkan untuk melakukan tindakan tidak bermoral, seperti cyberbullying, fitnah, dan penyebaran berita palsu.

Dalam konteks ini, penting bagi umat Islam untuk memahami bagaimana teknologi digital dapat dimanfaatkan secara positif tanpa mengorbankan nilai-nilai akidah dan akhlak. Pendidikan literasi digital menjadi kunci dalam membekali individu agar dapat menyaring informasi, menghindari konten egative, dan berperilaku etis dalam interaksi digital. Pengendalian diri dalam penggunaan teknologi juga diperlukan agar keseimbangan antara kehidupan digital dan spiritual tetap terjaga.

Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana akidah dan akhlak dapat diselaraskan dengan gaya hidup digital. Dengan memahami tantangan dan risiko yang ada, serta menerapkan strategi yang tepat, diharapkan umat Islam dapat menjalani kehidupan digital yang selaras dengan nilai-nilai agama, menjaga integritas spiritual, dan berperilaku etis dalam setiap aspek kehidupan.

PEMBAHASAN

Akidah adalah sebuah paham mengenai hal yang diimani atau diyakini oleh nurani manusia sebagai pandangan yang benar. Akidah merupakan perkara yang harus diyakini kebenarannya oleh hati dan menjadi keyakinan yang tak bercampur sedikitpun dengan rasa ragu-ragu. dengan adanya Akidah yang teguh dalam hati, maka tidak akan tergoyahkan sikap kita untuk berakhlak yang baik dan sesuai dengan syariat agama islam.

apa itu akhlak ? Ibnu Maskawaih, mengatakan bahwa pengertian akhlak merupakan suatu keadaan bagi jiwa yang mendorong untuk melakukan tindakan-tindakan dari keadaan itu tanpa melalui pikiran dan pertimbangan. Keadaan ini terbagi menjadi dua, yakni berasal dari tabiat aslinya dan kebiasaan yang berulang-ulang. itulah sebabnya, kita harus memiliki iman dan akidah yang benar agar diikuti oleh akhlak yang baik dan menjadi kebiasaan yang baik pula

apakah penting dalam mempelajari akidah akhlak pada era milenial ini ? jawabannya sangat penting, karena semaju apapun zaman jika manusia tidak memiliki akidah dan akhlak maka tetap akan hancur zamannya. namun, karena kurangnya kesadaran manusia dalam mengaplikasikan teori ilmu akidah dan akhlaknya dan meninggalkan prakteknya dalam kehidupan, sangat banyak kita melihat manusia atau masyarakat mayoritas beragama muslim yang mengaku beriman dengan teorinya tapi tidak ia tampakkan dalam kehidupan sehari-harinya karena rusaknya iman mereka. karena pada hakikatnya telah menjadi tabiat masyarakat yang mana mereka paham akan rusaknya iman dan akidah mereka , namun hati dan perbuatan mereka menolak sadar atas perbuatan mereka.

Dan perkembangan teknologi digital telah mengubah cara kita berinteraksi dengan informasi dan berkomunikasi. Teknologi ini, meski membawa banyak manfaat, juga menimbulkan tantangan dalam mempertahankan akidah dan akhlak. Di era digital, akses ke informasi agama menjadi lebih mudah melalui berbagai aplikasi dan situs web. Namun, di sisi lain, konten negatif yang mudah diakses juga dapat mengancam keimanan dan moral jika tidak disaring dengan benar.

Banyaknya informasi yang tidak terverifikasi di internet dapat menyesatkan, termasuk konten yang bertentangan dengan ajaran agama. Sesperti konten pornografi, kekerasan, dan ujaran kebencian mudah ditemukan dan dapat merusak moral serta spiritual seseorang, terutama generasi muda yang rentan terhadap pengaruh negatif.

Serta Anonimitas di dunia maya sering kali dimanfaatkan untuk tindakan tidak etis seperti bullying siber, penyebaran fitnah, dan ujaran kebencian. Tanpa identitas yang jelas, orang merasa lebih bebas untuk bertindak tanpa memikirkan dampaknya pada orang lain.

Seperti yang kita lihat dan rasakan Teknologi dan manusia akan terus berjalan berdampingan seiring waktu, karena zaman akan terus berjalan. Namun, dibalik perkembangan zaman ini kita tetap saja memerlukan akidah dan akhlak dalam diri dan gaya hidup, karena itu akan membawa dampak yang besar bagi personal diri kita dalam menghadapi kehidupan, begitu juga dalam penggunaan era digital. Lalu, apa yang harus kita lakukan agar adanya keselarasan dalam akidah akhlak dan gaya hidup kita pada zaman digital ini ?

Untuk menghadapi tantangan ini, literasi digital menjadi sangat penting. Literasi digital mencakup kemampuan mengakses, menganalisis, dan menggunakan informasi dari internet dengan bijaksana. Ini termasuk kemampuan untuk mengenali dan menghindari informasi yang menyesatkan serta menjaga etika dalam berkomunikasi di dunia maya.

Dan Pengguna internet harus dididik untuk selalu memverifikasi informasi sebelum mempercayai atau menyebarkannya. Menggunakan sumber yang terpercaya dan memeriksa fakta adalah langkah penting untuk memastikan informasi yang dikonsumsi dan dibagikan.

Belajar dalam memanfaatkan kebaikan Teknologi digital yang digunakan untuk tujuan yang baik, seperti menyebarkan dakwah, mengikuti kajian online, dan berdiskusi tentang agama. Dengan menggunakan teknologi untuk hal-hal yang positif, agar kita dapat memperkuat akidah dan akhlak serta menghindari pengaruh negatif.

Pengendalian diri dalam penggunaan teknologi adalah aspek penting lainnya dalam menyelaraskan akidah dan akhlak dengan gaya hidup digital. Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan hidup, termasuk dalam menjalankan ibadah dan kewajiban agama. Maka mengelola waktu dengan baik adalah kunci untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan digital dan spiritual. Menetapkan batas waktu penggunaan gadget dan mengalokasikan waktu untuk kegiatan spiritual dan sosial dapat membantu mengurangi dampak negatif dari ketergantungan pada teknologi.

Membiasakan diri Bergabung dengan komunitas online yang positif dan mendukung dapat membantu menjaga semangat untuk berbuat baik dan memperkuat nilai-nilai agama. Komunitas yang positif dapat menjadi sumber dukungan dan inspirasi, serta tempat untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Dan kita juga harus terbiasa untuk bergabung pada komunitas online yang fokus pada dakwah dan pembelajaran agama. Bergabung dengan komunitas seperti ini dapat membantu individu tetap terhubung dengan nilai-nilai agama dan mendapatkan dukungan dalam menjaga akidah dan akhlak. ( kokoh dalam akidah namun fleksibel dalam  gaya hidup menjadi kunci bagi milenial berakhlak ) 

PENUTUP

Menjaga akidah dan akhlak di era digital dan ke Istiqomahan dalam kebaikan memang sangat melelahkan dan menguras energi, juga memerlukan usaha dan kesadaran yang tinggi. Apalagi dengan godaan besar pada zaman sekarang, maka dari itu kita membutuhkan literasi digital yang baik, pengendalian diri, dan memanfaatkan teknologi untuk tujuan positif,agar kita dapat menghadapi tantangan yang ada dan menjalani kehidupan digital yang selaras dengan nilai-nilai agama. Bergabung dengan komunitas online yang positif juga dapat membantu memperkuat iman dan moral kita. Dengan demikian, kita dapat menjaga integritas spiritual dan etika dalam setiap aspek kehidupan, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

''Ketika nafsumu mengajakmu untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan akidah dan akhlakmu, katakan kepadanya: 'Heninglah! Akhlakku lebih baik dari apa yang kau ajak'' (Imam syafi'i)

DAFTAR PUSTAKA

Ayu rifka Sitoresmi.2022,pengertian akhlak dalam islam.Liputan 6

ragaminfo, pengertian akhlak 

Nanang Rokhman Saleh, S.Ag, MTh.I menilai pentingnya pendidikan akhlak bagi anak di era digital

Yunahar Ilyas,2007 Kuliah Akhlak hlm.3 .Yogyakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun