Mohon tunggu...
Putri Kurnia
Putri Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Digital Content Creator

Suka bercerita, berharap bisa berbagi karya dan sukacita 🌻

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesan Malam Bumi Pada Manusia

11 Januari 2024   21:28 Diperbarui: 17 Januari 2024   19:47 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesan malam dari Binta: bagiku kamu tetap yang indah.

Hai kawan Binta, kali ini bingkai cerita kita adalah tentang si tuan bulan, begini ceritanya.

Suatu hari rembulan bersembunyi di balik awan hitam yang sudah siap menjatuhkan airnya ke atas bumi. Bumi pun sudah siap menanti datangnya hujan malam itu.

Ah benar, malam itu adalah malam hari pertama di bulan Juli, seharusnya memang sudah turun hujan. tapi rembulan sedikit resah, dia tidak berani menampakkan dirinya di depan bumi yang sudah menanti-nanti hujan.

Sebenarnya dia sedikit cemburu kepada hujan di bulan November yang katanya paling romantis, dan juga berhasil jatuh dengan indah pada pelukan bumi. Sedangkan bagaimana dengan rembulan, ia selalu setia mendampingi bumi ketika gelap dan ketika bumi ingin beristirahat.

Bumi yang malam itu tidak melihat rembulan, mulai merasa kehilangan. Bumi pun berbisik lirih melalui angin malam kepada rembulan,

"Rembulan, kamu jangan sampai tidak percaya diri. Aku mengagumimu seutuhnya. Baik kamu utuh maupun setengah. Bagiku kamu tetap yang indah," begitu kata bumi kepada rembulan.

Lalu, kalian tahu? Angin pun menyampaikan pesan tersebut kepada manusia, agar manusia tahu bahwa tak harus utuh, tak harus sempurna, semua indah dalam versinya masing-masing.

Bingkai Binta | 16 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun