Pesan malam dari Binta: bagiku kamu tetap yang indah.
Hai kawan Binta, kali ini bingkai cerita kita adalah tentang si tuan bulan, begini ceritanya.
Suatu hari rembulan bersembunyi di balik awan hitam yang sudah siap menjatuhkan airnya ke atas bumi. Bumi pun sudah siap menanti datangnya hujan malam itu.
Ah benar, malam itu adalah malam hari pertama di bulan Juli, seharusnya memang sudah turun hujan. tapi rembulan sedikit resah, dia tidak berani menampakkan dirinya di depan bumi yang sudah menanti-nanti hujan.
Sebenarnya dia sedikit cemburu kepada hujan di bulan November yang katanya paling romantis, dan juga berhasil jatuh dengan indah pada pelukan bumi. Sedangkan bagaimana dengan rembulan, ia selalu setia mendampingi bumi ketika gelap dan ketika bumi ingin beristirahat.
Bumi yang malam itu tidak melihat rembulan, mulai merasa kehilangan. Bumi pun berbisik lirih melalui angin malam kepada rembulan,
"Rembulan, kamu jangan sampai tidak percaya diri. Aku mengagumimu seutuhnya. Baik kamu utuh maupun setengah. Bagiku kamu tetap yang indah,"Â begitu kata bumi kepada rembulan.
Lalu, kalian tahu? Angin pun menyampaikan pesan tersebut kepada manusia, agar manusia tahu bahwa tak harus utuh, tak harus sempurna, semua indah dalam versinya masing-masing.
Bingkai Binta | 16 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H