Tuh coba liat kalinya, kotor banget kan? Mana banyak banget lagi sampahnya. Pantes aja banjir. Halo para pemuda pemudi Indonesia, sadarkah dengan apa yang kalian katakkan itu berbanding terbalik dengan apa yang kalian lakukan? Ngga cuma ngomong aja deh. Sekarang kita lihat faktanya.katanya jijk dan risi, tapi masih aja buang sampah sembarangan. Aduh, real aja ya, udah berapa sampah sih yang kalian masukkan ke tong sampah? Atau sudah berapa kali kalian membuang sampah sembarangan? Secara ngga langsung juga, mungkin dalam satu hari ini sudah ada satu sampah yang kalian buang sembarangan. Haha. Gimana coba? Sepertinya buang sampah sembarangan itu menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Tapi kenapa harus di kali yang menjadi poros akibat pembuangan sampah sembarangan? Kali itu yang dulunya bersih dan menjadi tempat untuk aktivitas mandi cuci kakus kini sekarang berubah seperti lautan sampah yang amat sangat menjijikan.
Coba kita tengok, anak muda jaman sekarang peduli apa dengan hal ini? Apakah mereka ingin berkontribusi untuk menjadikan kali itu lebih layak daripada sebelumnya? Dan apakah mereka ingin turun tangan dalam menuntaskan hal ini? Nah, jawabannya ya ada dipikiran kalian masing-masing. Mungkin ada yang berkata tidak karna mereka terlalu sibuk mengurusi sesuatu hal yang lebih penting daripada ini, Atau karna hal ini bukan urusan mereka yang sebenarnya adalah urusan pemerintah. Sebaliknya, pasti juga ada yang peduli dan bilang ingin karna mereka sadar akan lingkungan, atau memang ingin merubah kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan. Mengapa kita harus bergantung pada pemerintah? Padahal kita mengetahui sendiri pemerintah tidak dapat bekerja secara cepat dan efisien tanpa adanya bantuan dan dorongan dari masyarakatnya sendiri. Apakah tugas ini harus kita bebani kepada pemerintah? Seharusnya kita! Kita semua yang harus melestarikan dan menjaganya.
Bukan anak muda aja, tapi masyakarakt dan kalangan lainnya. Adakah yang peduli? Adakah ada yang mau menyempatkan waktu untuk membersihkan sungai? Sekalipun mungkin satu dari 10 orang saja yang mau melakukannya. Ya ampun, baru mikir? Kalo kita bisa jaga dan melestarikan kali secara lebih baik nantinya hal itu juga akan berguna bagi kita semua. Karna kali ini bisa digunakkan secara layak bagi semua orang. Tidak adanya lagi ancaman kebanjiran, kali yang kotor dan penuh dengan sampah berserakan. Kalau saja hal ini terjadi pastinya kita juga akan senang.
Ah kalo dipikir-pikir kenapa ngga kita coba adakan “Pemilihan Duta Kali Bersih Indonesia” yang nantinya seluruh pesertanya diambil dari setiap masing-masing Provinsi menyiapkan sebuah essay yang menceritakan dan menjelaskan alasan kepeduliannya terhadap kali-kali di Indonesia. Lalu nanti diambil yang terbaik dari yang terbaik, tahapan seleksi selanjutnya adalah wawancara dan presentasi, setelah itu diberi masing-masing pertanyaan, nah satu diantara semuanya akan dipilih untuk menjadi “Duta Kali Indonesia” yang akan mempelopori para pemuda pemudi Indonesia untuk kembali peduli atas lingkungannya. Melakukan penyuluhan dan memberikan informasi pentingnya menjaga kali dan menjaga kebersihan serta rasa sadar diri terhadap lingkungan,. Itu gunannya membangun kesadaran juga demi kepentingan kita bersama kan? Pastinya, lagipula kita juga harus bertanggung jawab penuh atas segala apa yang kita lakukan. Generasi muda jaman sekarang harus bisa menjadi pelopor dalam segala perubahan.
Siapa tau dengan diadakannya pemilihan itu kita jadi sadar diri. Indah bukan kalau kali yang kita punya bisa digunakan dengan sebaikmana digunakannya. Maka itu, Ayo para Pemuda Indonesia, bersiaplah menjadi agen perubahan bagi bangsa ini. Selamatkan Kali Indonesia mulai dari sekarang! Salam Pemuda! Salam Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H