Mohon tunggu...
Putri Kodok
Putri Kodok Mohon Tunggu... zelfstandig ondernemer -

I'm living my life, and it is a beautiful life :-)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[My Diary] Lentera Jiwa

13 April 2016   21:49 Diperbarui: 13 April 2016   21:58 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan: Love you too, Nduk…

 

Nah, Di… Setelah obrolan itu, mantaplah aku ambil keputusan. Resign dan memulai karir baru yang jauuuuh banget, ga ada mirip-miripnya, sama karir lama. Dan ternyata, Di… seperti yang aku udah perkirakan sebelumnya:  huaaa susaaaahhh…!!!

Semua harus aku bangun dari nol lagi. Sendirian di negeri orang, ga kenal siapa-siapa, ga menguasai bahasa dan budaya, harus urusan dengan birokrasi yang aturannya kaya apa aja aku belum jelas. Ruwet banget deh di awal-awalnya.

Emang sih, Di, dulu aku udah pernah kuliah di sini sebelumnya. Tapi waktu itu aku masih mahasiswi unyu-unyu di kelas internasional. Jadi hanya bisa bahasa inggris aja. Ga pernah merasa perlu belajar bahasa lain dan bergaulku pun waktu itu hanya dengan mahasiswa-mahasiswa berbahasa inggris. Sempet nyesel awalnya kenapa ga belajar dulu awal-awalnya.

Tapi, Di, aku ga baper-an kok. Ga usah lama-lama meratap, pokoknya berjuang! Dan kamu tahu kan, Di, betapa baiknya Tuhan yang kasi aku otak seperti spons. Apa aja diserap. Aku dengan segera bisa beradaptasi dengan budaya dan bahasa di sini. Dari yang ga bisa ngomong, sekarang aku udah pinter maki-maki orang… Hahahahha….

Tapi namanya juga manusia, Di… Kadang aku ngerasa capek dan takut kalau ini ternyata juga bukan jalanku. Kadang saat semua terasa terlalu sulit aku juga merasa mungkin lebih baik kembali ke jalan lama. Nah, saat-saat seperti itu, Di, aku akan mendongak melihat Dia. Selama Dia masih manggut-manggut dan tersenyum sambil mengacungkan jempol-Nya, semangatku pasti nyala lagi :-)

Di bait lagu Nuggie dibilang:

Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati

Yang slalu membunyikan cinta

Kupercaya dan kuyakini murninya nurani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun