---
Mataku terasa semakin sepat, melihat pemandangan di depanku.
Perempuan itu menggelendot sambil terkikik manja. Bapak merangkulnya dengan mesra. Anaknya berjalan di sebelah mereka sambil merengek minta mampir ke pasar untuk membeli boneka baru. Sempat kudengar bapak mengiyakan.
Aku semakin malas menyeret kakiku. Tinggal beberapa langkah lagi sampailah rombongan kami di KUA, dan sahlah perempuan itu menjadi istri muda bapak.
“Lonte!” umpatku lagi. Kali ini hanya dalam hati. Aku tak mau tambah menyakiti emak.
---
NB: Tulisan ini adalah hasil belajar bersama di Fiksiana Community. Topik pelajaran: dialog :-)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H