Mohon tunggu...
Putri Kania
Putri Kania Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Risiko Penyakit Kardiovaskular Akibat Kekurangan Vitamin D

7 Desember 2021   13:19 Diperbarui: 7 Desember 2021   14:11 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Exeter Daily

Penyakit kardiovaskular (PKV) dikenal sebagai penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa PKV menyumbang lebih dari 30% kematian di seluruh dunia pada tahun 2008. Pada tahun 2030, hampir 25 juta orang diperkirakan meninggal akibat PKV, yang melibatkan terutama penyakit jantung dan stroke. 

Defisiensi vitamin D telah diidentifikasi sebagai faktor penting terjadinya penyakit kardiovaskular. Vitamin D terbagi menjadi dua bentuk yaitu Vitamin ergocalciferol (D2) dan cholecalciferol (D3). Vitamin D tidak hanya didapatkan dari makanan atau suplemen yang mengandung vitamin D2 atau D3. Tetapi, vitamin D dapat dihasilkan di kulit dalam bentuk cholecalciferol (D3) sedangkan ergocalciferol atau vitamin D2 dapat ditemukan pada tumbuhan melalui paparan sinar UVB pada steroid.

Hubungan Vitamin D dan Penyakit Kardiovaskular 

Selain perannya yang terdefinisi dengan baik dalam tulang dan metabolisme kalsium, vitamin D telah diidentifikasi sebagai faktor penting dalam kesehatan jantung. Wang dkk, dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kadar vitamin D yang rendah dapat mempengaruhi sistem kardiovaskular. Reseptor vitamin D memiliki distribusi jaringan yang luas yang meliputi otot polos pembuluh darah, endotelium, dan kardiomiosit. In vitro, 1,25-dihidroksivitamin D (1,25-OH D) yang diaktifkan secara langsung menekan ekspresi gen renin, mengatur pertumbuhan dan proliferasi sel otot polos pembuluh darah, kardiomiosit, dan menghambat pelepasan sitokin dari limfosit.

Dalam penelitiannya, wang menyebutkan bahwa studi klinis telah melaporkan hubungan cross-sectional antara kadar vitamin D yang lebih rendah dan aktivitas renin plasma, tekanan darah, kalsifikasi arteri koroner, dan penyakit kardiovaskular yang lazim. Selain itu, studi ekologi telah melaporkan tingkat penyakit jantung koroner dan hipertensi yang dikaitkan dengan prevalensi defisiensi vitamin D yang lebih tinggi di daerah dengan paparan sinar matahari yang lebih sedikit.

Mekanisme Vitamin D dalam Penyakit Kardiovaskular

Beberapa mekanisme dapat menjelaskan hubungan antara kekurangan vitamin D dan penyakit kardiovaskular. Pertama, studi eksperimental menunjukkan bahwa 1,25-OH D berpartisipasi dalam regulasi sumbu renin-angiotensin dengan secara langsung menekan ekspresi gen renin. Kedua, sel otot polos pembuluh darah dan sel endotel mengekspresikan reseptor untuk vitamin D dan memiliki kemampuan untuk mengubah 25-OH D yang bersirkulasi menjadi 25-OH D. Efek vaskular yang diduga dari vitamin D sangat luas dan mencakup modulasi proliferasi sel otot polos, peradangan,dan trombosis.

Ketiga, defisiensi vitamin D memicu hiperparatiroidisme sekunder. Hormon paratiroid (PTH) memperkenalkan hitrofi miosit dan remodeling vaskular. Studi lain menunjukkan bahwa PTH memiliki efek proinflamasi, merangsang pelepasan sitokin oleh sel otot polos pembuluh darah. Hal tersebut memberikan hubungan antara kekurangan vitamin D dan hipertensi. Hipertensi memainkan peran kunci dalam perkembangan hipertrofi ventrikel kiri dan remodeling vaskular. Karena kekurangan vitamin D juga dapat mempengaruhi remodeling jantung dan pembuluh darah, hipertensi dapat memperbesar efek buruk dari kekurangan vitamin D pada sistem kardiovaskular.

Data eksperimental dan klinis menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D secara langsung mendorong perkembangan hipertensi, yang menyediakan mekanisme potensial lain yang menghubungkan kekurangan vitamin D, hipertensi, dan risiko kardiovaskular. Penjelasan alternatif untuk temuan ini adalah bahwa kekurangan vitamin D adalah penanda penyakit kronis nonspesifik daripada kontributor langsung patogenesis penyakit.

Substitusi Sari Kacang Merah Pada Pembuatan Yogurt Sebagai Asupan Makanan untuk Mencegah Penyakit Kardiovaskular

Selain banyak mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D, substitusi sari kacang merah dalam pembuatan yoghurt juga dapat dijadikan alternatif untuk mencegah penyakit kardiovaskular. Kacang merah merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang memiliki kandungan pati serta serat yang tinggi. Salah satu jenis kacang merah adalah kacang adzuki (kacang merah kecil) yang memiliki rasa manis dan sering dibuat untuk fortifikasi makanan. Kandungan gizi pada kacang merah sangat baik untuk kesehatan.

Didalam kacang merah itu sendiri terdapat kandungan flavonoid yang berperan melawan lipid perioksidase. Flavonoid mengandung proantosianidin dan isoflavon yang masing-masing mempuanyai peran dalam menurunkan kolesterol dengan melalui mekanisme menghambat pembentukan malonaldehid (MDA) dan aktivitas pankreas lipase sehingga menurunkan penyerapan monogliserida dan asam lemak. Yoghurt merupakan salah satu produk pangan berbahan susu yang dipasteurisasi dan difermentasi dengan bakteri asam laktat (BAL). Salah satu kelebihan yoghurt yaitu sifat fungsionalitasnya terhadap kesehatan yang diantaranya untuk mengatur kadar kolesterol dalam darah.

Yoghurt kacang merah berpotensi dalam mencegah penyakit kardiovaskular karena dapat menyebabkan terjadinya mekanisme penurunan kolesterol dimana kadar kolesterol yang tinggi sendiri merupakan penyebab berbagai macam penyakit kardiovaskular. Mekanisme penurunan kolesterol tersebut dilakukan dengan cara mendegradasi kolesterol menjadi coprostanol yaitu sebuah sterol yang tidak dapat diserap oleh usus sehingga langsung dikeluarkan bersama feses. BAL secara langsung juga mengangkut kolesterol kemudian mengalami inkorporasi dengan sel bakteri sehingga jumlah kolesterol bebas akan berkurang.

Referensi :

Guo, Z., Liu, XM., Zhang, QX., Shen, Z., Tian, FW., Zhang, H., et al. 2011. Influence of consumption of probiotics on the plasma lipid profile: a meta-analysis of randomised controlled trials. Nutr Metab Cardiovasc Dis. 21(11):844-50.

Mohamadshahi, M., Veissi, M., Haidari, F., Javid, AZ., Mohammadi, F., Shirbeigi E. 2014. Effects of probiotic yoghurt consumption on lipid profile in type 2 diabetic patients: A randomized controlled clinical trial. Medical Sciences. 6:531-536.

The World Health Organization. 2017. Cardiovascular diseases (CVDs). Fact sheet No. 317

Vacek JL, Vanga SR, Good M, Lai SM, Lakkireddy D, Howard PA. Vitamin D deficiency and supplementation and relation to cardiovascular health. Vol. 109, Am J Cardiol. 2012;109(3):359–63.

Wang TJ, Pencina MJ, Booth SL, Jacques PF, Ingelsson E, Lanier K, Benjamin EJ, D'Agostino RB, Wolf M, Vasan RS. Vitamin D deficiency and risk of cardiovascular disease. Circulation. 2008 Jan 29;117(4):503-11.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun