Mohon tunggu...
Putri Kania
Putri Kania Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tantangan yang Dihadapi Orangtua dalam Mendampingi Anak Melaksanakan PJJ

25 Desember 2020   08:50 Diperbarui: 25 Desember 2020   08:53 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 mulai menyebar di Indonesia pada bulan Maret 2020. Kecepatan penyebaran virus Covid-19 membuat pemerintah melakukan berbagai upaya untuk memutus rantai penularan virus tersebut. Pandemi Covid-19 telah merugikan banyak bidang. Salah satu yang terkena dampaknya adalah bidang pendidikan. 

Gubernur Jawa Barat menetapkan status keadaan darurat bencana wabah virus Covid-19 yang tertuang dalam SK No. 400/27/hukham tanggal 13 Maret 2020 dan Mendikbud mengeluarkan surat edaran No. 4 tahun 2020 mengenai pembelajaran jarak jauh . Seluruh aktivitas pembelajaran tatap muka siswa dan mahasiswa dihentikan sebagai salah satu upaya pemutusan rantai penyebaran virus Covid-19. 

Pembelajaran diubah dalam sistem daring atau online yang biasa disebut Pembelajaran Jarak Jauh. Pembelajaran jarak jauh tentunya merupakan hal baru yang dilakukan baik oleh guru maupun siswa. Ketidaksiapan terkait sistem dan pelaksanaan pembelajaran  jarak jauh membuat guru maupun siswa mengalami banyak kendala.

Bukan hanya siswa dan guru saja yang merasa tidak siap terkait pembelajaran jarak jauh, melainkan para orang tua siswa yang harus mendampingi proses pembelajaran anak-anaknya di rumah. Dengan banyaknya pekerjaan rumah dan ada juga yang bekerja di luar membuat orang tua kesulitan untuk membagi waktunya dalam kondisi seperti ini. Untuk mengetahui tantangan yang dihadapi orangtua dalam mendampingi anak melaksanakan pembelajaran jarak jauh dibuatlah survey angket terhadap orang tua siswa kelas 5 dan kelas 6 SD Plus Baiturahman. 

Karena hal yang paling fundamental dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh adalah peran dari orang tua. Disaat pandemi terjadi seperti sekarang ini, orang tua lah yang harus memberikan edukasi kepada anak-anaknya terkait materi pembelajaran maupun edukasi mengenai virus Covid-19. Supaya anak-anak paham akan bahaya virus tersebut dan mampu membiasakan kebiasaan baru serta tetap berdiam diri di rumah.

Hal-hal yang dilakukan orang tua dalam mendampingi anak melaksanakan pembelajaran jarak jauh antara lain : 1) Membantu anak dalam mengerjakan tugas; 2) Memberi dukungan dan semangat kepada anak; 3) Membimbing dan menanyakan kesulitan anak dalam proses belajar layaknya seoraang guru; 4) Membuat metode untuk membantu anak dalam memahi materi pembelajaran; dan 5) Menemani anak selama proses pembelajaran online berlangsung.

Dalam menjalankan peran sebagai orang tua yang mendampingi anak saat pembelajaran jarak jauh, banyak kendala yang dialami selama menjalankan prosesnya. Beberapa tantangan yang dihadapi orang tua diantaranya adalah :

1. Kendala jaringan yang tidak stabil dan kuota internet yang tidak memadai

Seperti yang kita tahu, terkadang jaringan di lingkungan rumah tidak stabil untuk mengikuti kelas secara online. Setiap tempat dan jaringan memiliki kecepatan kestabilan yang berbeda-beda. Subsidi kuota internet yang diberikan pemerintah pun dirasa kurang memadai karena banyak media pembelajaran yang menggunakan YouTube dan searching google tetapi kuota pemberian dibagi kedalam kuota utama yang terbatas dan kuota aplikasi yang dikhususkan untuk aplikasi google meet, zoom dan aplikasi tatap maya lainnya.

2. Tidak bisa memahami materi pembelajaran ketika anak bertanya

Banyak orang tua yang sudah lanjut usia dan lupa terkait materi-materi pembelajaran yang ditanyakan oleh anaknya. Sehingga terkadang orang tua pun sulit untuk membantu anak dalam mengerjakan tugas.

3. Tidak semua anak memiliki gawai

Gawai merupakan fasilitas pembelajaran yang paling utama dalam proses pembelajaran jarak jauh. Tetapi untuk siswa TK dan SD banyak yang masih belum memiliki gawai. Anak-anak berusia di bawah umur rentan terhadap penyalahgunaan fungsi gawai sehingga harus tetap dalam pengawasan orang tua saat menggunakannya.

4. Sulitnya mengatur waktu 

Tugas orang tua bukan hanya mendampingi anak dalam proses pembelajaran jarak jauh. Pekerjaan rumah yang sangat banyak dan ada juga orang tua yang bekerja membuat orang tua merasa kesulitan untuk mengatur waktu dan membaginya dengan mendampingi anak saat proses pembelajaran jarak jauh.

5. Anak sulit untuk fokus belajar di rumah

Rumah biasanya menjadi tempat untuk anak beristirahat dan bermain bersama teman-temannya sepulang sekolah. Kebiasaan baru belajar di rumah membuat anak sulit untuk fokus terhadap materi pembelajaran. Banyak anak yang kehilangan semangat karena tidak bertemu dengan teman-teman sekolahnya dan kebiasaan anak bermain di rumah membuat anak sulit untuk fokus belajar di rumah.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran jarak jauh masih perlu dibenahi ataupun ditinjau kembali karena masih banyak kendala atau tantangan yang dialami terutama oleh orang tua siswa yang memegang peran penting dalam proses pembelajaran jarak jauh. 

Sebanyak 92,9% responden menyatakan pembelajaran jarak jauh dirasa tidak efektif. Tetapi meski begitu, beberapa responden menilai masih ada hal positif yang dapat diambil untuk orang tua dalam mendampingi anak saat proses pembelajaran jarak jauh yang diantaranya adalah orang tua menjadi lebih kreatif dan mengetahui cara belajar yang efektif untuk anak, terjalinnya kedekatan antara orang tua dan anak, memahami kemampuan anak, dapat melihat langsung perkembangan anak, dan dapat lebih mengenal teknologi. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun