Mohon tunggu...
Putri Insani Chaniago
Putri Insani Chaniago Mohon Tunggu... Guru - ESSAI

Ade Aisah Putri Insani Chaniago. Tanggal 8 November 1996 adalah pertama kalinya saya menghirup udara di bumi. Tepatnya di salah satu sudut kota Jayapura, Papua. kota paling timur Republik Indonesia. Di kota inilah saya lahir dan besar, menghabiskan sebagian besar masa hidup saya dari timur Indonesia. Saya mengaku orang Papua, meski saya bukan berasal dari salah satu suku asli pulau Papua. Kulit dan rambut saya pun sama sekali berbeda dengan mereka yang adalah orang asli Papua. Tapi, saya lahir dan besar di tanah Papua sehingga saya merasa, Papua adalah tanah tumpah darah saya.

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekonomi di Tengah Covid 19

19 Mei 2020   12:10 Diperbarui: 20 Mei 2020   07:55 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, Bank Dunia dalam laporan pertengahan tahun Global Economic Prospect menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi di banyak negara dalam tiga tahun ke depan dibandingkan dengan proyeksi yang mereka lakukan pertengahan tahun lalu.

Di dalam laporan tersebut, Bank Dunia memroyeksi tahun ini pertumbuhan ekonomi global akan berada di kisaran 2,5 persen, naik tipis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 2,4 persen. Secara bertahap, ekonomi akan tumbuh hingga 2,7 persen di 2022 mendatang. Proyeksi pertumbuhan tersebut lebih rendah 0,2 persen jika dibandingkan dengan prediksi Bank Dunia akhir Juni lalu.

Hal ini di pengaruhi semenjak adanya peraturan dari beberapa Negara yang memilih untuk lockdown, termasuk Indonesia yang sedang melawan virus yang penyebarannya sangat cepat. Pemerintah mengambil langkah untuk melakukan lockdown, karena dengan adanya lockdown  dapat mengurai potensi penyebaran virus dengan menghapus kontak social fisik.

Hal ini membuat dampak perekonomian menjadi buruk, seperti yang di rasakan oleh para pembisnis yang mulai merasa perunanan yang drastis atau bahkan tidak memiliki pelanggan sama sekali karena pelanggan sudah beraktivitas di rumah mereka masing-masing. Tetapi, keberlanjutan bisnis harus tetap dilakukan agar bisnis dapat dipertahankan. Mempertahankan bisnis yang berarti juga memperjuangkan penjualan selama wabah Virus Corona itu sangat memang tidak mudah.

Korona memang membuat banyak orang dilema, terlebih lagi nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dollar. Lalu apa langkah kita sebagai rakyat yang harus dilakukan? Seperti para pembisnis ?

Hal yang bisa kita lakukan.

Pertama penting untuk menghormati hubungan dan perkuat hubungan dengan pelanggan. Kedua buatlah promosi penjualan yang tepat, ini adalah waktu yang tepat memperkuat nilai dan dari produk. Selain promosi yang digunakan tepat, buatlah cara dan strategi penjualan yang kreatif. Entah melalui video yang sedih, lucu atau unik, melalui meme yang lucu, melalui email yang menarik dan berbagai cara lainnya yang disesuaikan kembali dengan target pasar produk bisnis. Berbeda target, berbeda mendekatinya.

Hindari kepanikan atas pandemi Virus Corona ini dan berhentilah berasumsi bahwa bisnis Anda akan segera bangkrut karena adanya penurunan penjualan. Banyak bisnis diambang kepanikan karena adanya isu-isu Virus Corona di luar sana. Anda tetap harus menjual produk UKM dan mencari calon pelanggan dengan berbagai cara yang dapat menarik hati pelanggan untuk tetap membeli produk UKM Anda.

Langkah terakhir kita berdoa agar wabah ini bisa teratasi tanpa adanya perburukan ekonomi di indonesia. #indonesiapastibisa #Lawancovid19 #indonesiabisa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun