Mohon tunggu...
Putri indriani
Putri indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Tanjungpura

Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dibalik Layar Bantuan Sosial Pemerintah: Kisah Keluarga yang Menopang Kehidupan dengan Berbagai Bantuan Sosial dari Pemerintah

13 April 2024   10:24 Diperbarui: 14 April 2024   08:07 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1: Tampak depan Rumah Nek Ifah (foto diambil oleh penulis)

Kondisi Kehidupan Keluarga

Keluarga Latifah atau yang akrab disapa Nek Ifah merupakan seorang lansia berusia 65 tahun yang tinggal di Kelurahan Sungai Jawi, Pontianak Kota. Nek Ifah adalah salah satu penerima bantuan sosial dari pemerintah berupa Program Keluarga Harapan (PKH). Nek Ifah tinggal bersama suami,anak,dan cucunya di satu atap yang sama.

Suami Nek ifah sendiri bernama Kasnan yang menginjak usia 68 tahun, dengan usia suami Nek Ifah yang sudah tua, tidak memungkinkan beliau untuk melanjutkan pekerjaannya. sebelumnya kakek Kasnan bekerja sebagai Buruh Tukang Harian karena terkendala penglihatan mata yang kurang jelas kakek kasnan memutuskan untuk berhenti bekerja sehingga pendapatan yang dulunya di peroleh dari hasil kerja kakek Kasnan kini tidak lagi. 

Nek Ifah memiliki 3 orang anak yang sudah berkeluarga namun masih tinggal di satu atap yang sama dengan Nek Ifah. Anak-anaknya ini bekerja serabutan ada yang bekerja sebagai tukang bangunan dan ada yang bekerja sebagai gojek. dengan penghasilan yang tidak tetap ini anaknya masih menumpang tinggal dengan orang tuanya namun dari anak-anak nya inilah Nek ifah memperoleh uang untuk kebutuhan sehari-hari dirumahnya sebelum mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

Sejak tahun 2021 hingga 2024, Nek Ifah mendapatkan bantuan sosial pemerintah berupa Program Keluarga Harapan (PKH) Lansia dari kelurahan setempat, yang dibantu  oleh tetangga sebelah rumah Nek Ifah untuk mengurus surat-surat persyaratan agar memeperoleh bantuan ini. Dana PKH ini diterima melalui kartu ATM setiap dua bulan sekali berupa uang sebesar Rp 600.000, dan beras 10 kg. Kini dengan adanya bantuan sosial ini Nek Ifah mengaku sangat terbantu oleh dana PKH untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri dan suaminya.

Nek Ifah dibantu oleh anaknya yang perempuan untuk mengelola keuangan yang didapatkannya dari dana PKH ini sehingga untuk kebutuhan sehari-hari pengeluaran Nek ifah selama satu minggu sebesar Rp 100.000 yang sebagian besar uangnya digunakan untuk membeli sembako, seperti minyak makan, gula, sayur dan lain lain sebagai penunjang kehidupan sehari-hari keluarga Nek Ifah. Meskipun terdapat kendala finansial yang terbatas, dirumah Nek Latifa ini frekuensi makan masih tetap normal yaitu dua hingga tiga kali sehari.

Selain mendapatkan bantuan sosial PKH, Nek Ifah dan keluarga juga mendapatkan bantuan kesehatan berupa kartu BPJS gratis sehingga BPJS ini membantu mereka dalam pengobatan di puskesmas setempat dan kontrol kesehatan setiap satu bulan sekali kesehatan Nek Ifah dan kakek Kasnan. Tidak hanya bantuan kesehatan, Nek Ifah juga pernah mendapatkan bantuan bedah rumah pada tahun 2019 sehingga rumahnya kini sudah layak tinggal.

Kondisi Rumah 

Gambar 2: Kondisi Rumah Nek Ifah (foto diambil oleh penulis)
Gambar 2: Kondisi Rumah Nek Ifah (foto diambil oleh penulis)

Kondisi lingkungan sekitar rumah Nek Ifah terbilang sepi dan tenang walaupun di kelilingi rumah tetangga yang saling berdekatan namun jauh dari kebisingan jalan raya. Rumah yang Nek Ifah tempatkan merupakan rumah dengan kepemilikan sendiri dengan luas sekitar 10 x 18 meter persegi. Rumah ini pernah mendapatkan bedah rumah pada tahun 2019 sehingga banyak renovasi yang sudah di lakukan. seperti yang awalnya dinding rumah kayu sekarang sudah berdinding tembok, atap rumahnya seng dan lantainya menggunakan plester semen. Rumah Nek Ifah ini terdiri dari lima ruangan yaitu tiga kamar tidur, ruang tamu, dan WC.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun