Perubahan garis pantai akibat kenaikan muka air laut (Sea Level Rise/SLR) yang dipicu oleh perubahan iklim berdampak signifikan pada penggunaan lahan di wilayah pesisir. Fenomena ini memicu abrasi, banjir, dan gangguan ekosistem, serta mempercepat erosi pantai. Dampak ini dirasakan secara global, termasuk Indonesia yang memiliki ribuan pulau kecil. Secara geografis, Indonesia sangat rentan karena sebagian besar wilayahnya adalah daerah pesisir.
Perubahan ekstrem mulai dirasakan sejak abad ke-20 dan terus meningkat hingga kini akibat pemanasan global. Fenomena ini memengaruhi masyarakat pesisir, pemerintah, dan komunitas global. Di sisi lain, aktivitas manusia seperti penebangan bakau, penambangan pasir, dan perusakan terumbu karang juga memperburuk dampak yang ada.
Pemanasan global meningkatkan suhu air laut dan menyebabkan pemuaian thermal serta mencairnya es di kutub. Hal ini memengaruhi volume dan massa air laut, yang pada akhirnya menyebabkan naiknya muka air laut dan berubahnya garis pantai. Perubahan garis pantai dapat diantisipasi melalui pelestarian ekosistem seperti hutan bakau, pengurangan eksploitasi pantai, dan peningkatan kesadaran masyarakat. Selain itu, pemanfaatan teknologi seperti pemetaan SLR dapat membantu memonitor perubahan garis pantai dan merancang mitigasi yang efektif.
Nama: Cinta Auliya
Nim/Kelas: 221201216/Manajemen Hutan 5
Fakultas: Kehutanan
Mata kuliah: Pekerjaan Sosial Internasionalism
Dosen Pengampu: Fajar Utama Ritonga S.Sos., M.Kesos
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H