Mohon tunggu...
Putri Imelda
Putri Imelda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiwi ekonomi syariah universitas pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila, Menuju Generasi Berkarakter dan Berwawasan Kebangsaan

16 Oktober 2024   17:30 Diperbarui: 16 Oktober 2024   17:31 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia memiliki peran vital dalam membentuk karakter dan wawasan kebangsaan generasi penerus. Pendidikan Pancasila menjadi jembatan untuk mentransfer nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi muda, sehingga mereka mampu memahami, menghayati, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dalam konteks dunia yang terus berubah, pendidikan Pancasila juga menghadapi dinamika dan tantangan yang kompleks.

 Dinamika Pendidikan Pancasila:

 Pendidikan Pancasila telah mengalami berbagai dinamika sepanjang sejarah Indonesia. Pada masa awal kemerdekaan, pendidikan Pancasila lebih fokus pada penyampaian nilai-nilai secara normatif melalui pidato dan rapat-rapat. Seiring berjalannya waktu, metode pendidikan Pancasila berkembang dengan pendekatan yang lebih kontekstual, kritis, kreatif, dan kolaboratif.

 Tantangan Pendidikan Pancasila:

Pendidikan Pancasila dihadapkan pada sejumlah tantangan, antara lain:

 - Arus Globalisasi: Globalisasi membawa pengaruh budaya asing yang dapat menggerus nilai-nilai Pancasila.

- Disrupsi Teknologi: Teknologi informasi dan komunikasi menghadirkan tantangan baru dalam membentuk karakter generasi muda.

- Radikalisme dan Intoleransi: Munculnya paham radikalisme dan intoleransi mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

- Kurangnya Kesadaran dan Pemahaman: Masih banyak masyarakat yang belum memahami secara mendalam nilai-nilai Pancasila.

- Kesenjangan Digital: Akses terhadap teknologi yang tidak merata dapat memperlebar kesenjangan dalam pendidikan Pancasila.

 ● Strategi Menuju Generasi Berkarakter dan Berwawasan Kebangsaan:

 Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan strategi yang komprehensif dalam pendidikan Pancasila, antara lain:

 - Penguatan Nilai-Nilai Pancasila: Melakukan penanaman nilai-nilai Pancasila secara sistematis dan kontekstual dalam berbagai mata pelajaran.

- Pengembangan Kurikulum yang Relevan: Memperbarui kurikulum pendidikan Pancasila agar lebih relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

- Peningkatan Kualitas Guru: Memberikan pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru untuk meningkatkan kompetensi dalam mengajarkan Pancasila.

- Pemanfaatan Teknologi: Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran yang menarik dan interaktif.

- Peningkatan Peran Orang Tua dan Masyarakat: Meningkatkan peran orang tua dan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda.

- Pembentukan Karakter: Membangun karakter generasi muda melalui kegiatan ekstrakurikuler, pelatihan, dan program pengembangan diri.

- Peningkatan Wawasan Kebangsaan: Menanamkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap budaya bangsa melalui berbagai kegiatan edukatif.

Pendidikan Pancasila memiliki peran strategis dalam membentuk generasi berkarakter dan berwawasan kebangsaan. Dengan memahami dinamika dan tantangan yang dihadapi, serta menerapkan strategi yang tepat, pendidikan Pancasila dapat menjadi pondasi kokoh bagi kemajuan bangsa Indonesia. Generasi muda yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan akan menjadi aset penting dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.

Sumber:

“Makalah Pendidikan Pancasila KEL 1” – https://www.academia.edu/37932308

Kanal YouTube “Pemuda Kreative” – http://www.youtube.com/c/PemudaKreative

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun