Pada kesempatan kali ini Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 (PMM), saya Herlina Putri dan NN ST Serieen ANR Dewi Annisa Fatie dari Jurusan Ilmu Komunikasi diterima di Program PMM ini. Saya berkesempatan berkuliah satu semester di Universitas Bengkulu (UNIB) dan Serieen diterima di Universitas Nusa Cendana (UNDANA). Saya dan Serieen di dukung penuh oleh Bapak Kepala Program Studi Ilmu Komukasi Nasrullah, S.Sos, M.Si. beliau membantu saya mulai dari pendaftaran, menentukan pengambilan mata kuliah hingga saya berangkat ke kampus tujuan yang berada di Kota Bengkulu.Â
Alhamdulillah berkat semangat belajar dan melewati semua tahapan seleksi, saya berhasil menjadi salah satu mahasiswa yang lolos dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 (PMM). Kegiatan ini merupakan salah satu program dari Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).
Proses pembelajaran Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini akan berlangsung selama satu semester penuh secara luring di kampus penerima. Ditjen Diktiristek memberikan kesempatan untuk kita belajar di luar program studi dari perguruan tinggi asal dan dapat pengakuan hingga 20 SKS untuk program ini sendiri. PMM ini tidak hanya berlaku untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tetapi juga berlaku untuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Jadi, mahasiswa PTN dapat melakukan pembelajaran di PTS dan sebaliknya PTS dapat belajar di PTN.Â
Pada Program ini Mahasiswa yang mendaftar Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 (PMM 2) akan diseleksi melalui proses yang kompetitif. Pertama mahasiswa mengikuti seleksi Administrasi, Kedua Tim Program PMM 2 akan melakukan verifikasi dan validasi data, serta menetapkan mahasiswa peserta PMM 2 terpilih, Ketiga Mahasiswa pendaftar PMM 2 mengikuti Survei Kebinekaan pada saat pendaftaran, Keempat Mahasiswa melengkapi dokumen yang dibutuhkan dalam pendaftaran PMM 2, Kelima Mahasiswa pendaftar PMM 2 yang lolos seleksi akan diumumkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi pada bulan Juni 2022.
Di dalam program ini mahasiswa ditantang untuk menjadi pemimpin bagi diri sendiri yang dapat dan mampu mengambil keputusan yang tepat dan bijak di tengah kondisi yang berbeda. Selain itu, mahasiswa diminta mengikuti Modul Nusantara yang memberikan pengalaman kebhinekaan dalam beberapa kegiatan khusus sehingga kita dapat merasakan keterlibatan dan pengalaman yang lebih nyata dan bermakna saat mengikuti program ini.
Kegiatan  Modul Nusantara di antara lain ada Kebhinekaan untuk aktivitas eksplorasi keanekaragaman budaya, agama, sejarah di kawasan perguruan tinggi penerima yang dipilih. Inspirasi yang merupakan kegiatan untuk menggali inspirasi dan tokoh maupun figur-figur inspirasi daerah. Refleksi yaitu kegiatan yang dilakukan melalui diskusi, seminar, menulis ataupun talk show. Terakhir, adalah kontribusi sosial dengan melakukan beragam aktivitas yang dapat membantu masyarakat. Menjelajahi Kota Bengkulu melalui mata kuliah Modul Nusantara yang dibimbing langsung oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Modul Nusantara. Bengkulu sendiri merupakan kota terbesar kedua di pantai barat Pulau Sumatera, setelah Kota Padang. Sebelumnya kota ini menjadi tempat pengasingan presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno dan istrinya Fatmawati pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Kali ini saya berkesempatan untuk menjelajahi Kota Bengkulu langsung juga berhasil mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 dan diterima untuk belajar langsung di Universitas Bengkulu.Â
Menurut penerima Program Pertukaran Mahasiswa yang lain yang di terima di Universitas Bengkulu, Dina Putri Cahyani yang berasal dari Universitas Tidar Magelang "Program pertukaran mahasiswa ini sangat mewadahi kita untuk mengeksplorasi lingkungan baru, merasakan hidup di tengah kawasan baru, membangun persahabatan dan berinteraksi intens dengan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan dari berbagai pulau. " terang Dina selaku mahasiswa pertukaran.
Dan tambahnya lagi, "Suatu kesempatan yang luar biasa selama satu semester bisa mengikuti mata kuliah di luar program studi kampus asal saya, kita disini juga merasakan keberagaman budaya, pertemanan yang berbeda dari kota asal saya tetapi itu pengalaman yang sangat penting untuk memupuk rasa percaya diri dalam berpendapat, menuangkan ide gagasan dan mengasah kepekaan sosial. Harapannya Program ini bisa memberikan pengalaman, penguatan, mempererat hubungan antar mahasiswa lintas kampus, lintas pulau, lintas daerah."Â
Selama kegiatan berlangsung saya berkesempatan untuk berkuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik di UNIB dengan mengampu 20 sks beserta Modul Nusantara. Mata kuliah yang saya ambil mulai dari Metode Penelitian Kuantitatif, Public Relations Officer, Kampanye Media, Komunikasi Organisasi, Etika Komunikasi dan Modul Nusantara. Mata kuliah reguler saya laksanakan di hari senin hingga jumat. Modul Nusantara dilaksanakan di setiap hari sabtu dan minggu, kegiatan ini dimulai dari Modul Kebhinekaan berkunjung ke rumah pengasingan Bung Karno dan Fatmawati di Kota Bengkulu.Â
Saat berada di Kota Bengkulu saya juga mengunjungi Benteng Marlborough. Benteng ini merupakan peninggalan Inggris yang ada di Kota Bengkulu. Benteng ini didirikan oleh East India Company (EIC) pada tahun 1714-1719 di bawah pimpinan Gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan Inggris. Kami juga mengunjungi Museum Bengkulu. Museum adalah tempat penyimpanan merawat sejarah budaya yang mempunyai nilai. Selanjutnya, pada Modul Nusantara kali ini kami disini mempelajari tentang alat musik Dol, Dol sendiri merupakan alat musik sejenis bedug atau perkusi berbeda dengan gendang atau perkusi yang bagian dasarnya terbuka, bagian atas dan bawah dol tertutup. Sehingga suara yang dihasilkan berbeda dengan bedug atau alat musik pukul lainnya. Lalu kami mengunjungi pengrajin Batik Besurek. Batik Besurek ini merupakan batik khas Bengkulu yang bermotif kaligrafi Arab. Batik ini berciri khas motif kaligrafi dengan perpaduan bunga Rafflesia yang merupakan simbol khas Bengkulu.
Pada kegiatan inspirasi selanjutnya kami mengunjungi konservasi penyu di Bengkulu. Penyu adalah jenis hewan yang dilindungi karena sudah mengalami kepunahan, penyu yang ada diwilayah laut indonesia sebanyak 7 jenis dan 4 diantaranya ada di Provinsi Bengkulu yaitu penyu hijau, penyu sisik, penyu belimbing dan penyu lekang. Penyu sangat sering singgah untuk bertelur dipantai Tapak Padri Kota Bengkulu sehingga Komunitas Latun dapat memanfaatkan itu dan setelah menetas melepaskan Kembali Penyu ke laut bebas.Terakhir kami melakukan Kontribusi Sosial tepatnya di SD 99 Rejang Lebong dengan melakukan Senam pagi sebelum kelas, lomba mewarnai, praktek menanam dan menghias atau mengecat tempat sampah. Setelah kegiatan di sekolah kami melanjutkan dengan kegiatan Kontribusi Sosial tepatnya di balai Desa Mojorejo Provinsi Bengkulu dengan melakukan kegiatan pengenalan Eco Enzim sebagai salah satu alternatif pemanfaatan limbah organik yang dihasilkan oleh warga desa. Desa Mojorejo ini menjadi salah satu penghasil komoditi buah dan sayur-sayuran yang melimpah, maka dari itu kami mengadakan kontribusi sosial mengenai Eko Enzim ini agar warga dapat mengolah dan bertanggungjawab terhadap sampah yang mereka hasilkan.
Selama mengikuti kegiatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini banyak hal yang Membuat saya terkesan, saya mendapatkan banyak wawasan, teman baru, dosen-dosen baru tentunya. Banyak pelajaran yang saya dapatkan dengan mengikuti pertukaran ini, saya jadi tahu cara beradaptasi dengan orang yang sangat berbeda sukunya dengan saya, berbeda budayanya, berbeda tingkah lakunya, bahasanya juga. Saya juga sangat terkesan karena di Bengkulu ternyata saya Sebagai orang yang aslinya jauh banget dari Bengkulu dapat sangat diterima dengan baik oleh masyarakat, dan juga mahasiswa Bengkulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H