Mohon tunggu...
Putri Hawani Silalahi
Putri Hawani Silalahi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi UNIMED 2020

haiiiiiii nama saya putri hawani salah satu mahasiswi prodi biologi di UNIMED 2020. hobi saya membaca dan jalan-jalan. saya orangnya moodian, kalem, lemah lembutlah istilahnya. saya buat artikel ini sebenarnya gak terlalu niat guyss tapi ini tugasnya wajib we demi memenuhi tugas KKNI jadi kubuat ajalah yakan demi kebaikan bersama. topik yang saya tulis pada artikel ini yaitu mengenai genetic guys. kalau misal nih ada salah dalam penulisan saya mohon maaf lah ya soalnya perdana ini yekannn. udah ya guys sekian basa basi yang sudah basi dari saya. thank you allllll

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tahukah Kamu Apa Penyebab Bibir Sumbing pada Janin? Faktor Apa Saja yang Menyebabkan Hal Itu Terjadi?

20 November 2022   10:15 Diperbarui: 20 November 2022   10:21 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasti banyak nih diantara kita pernah melihat anak bayi yang lahir dengan keadaan bibirnya sumbing. Nah pasti kalian bertanya-tanyakan apasih penyebab hal tersebut bisa terjadi? Apakah karena saat mengandung ibu dari bayi tersebut memakan makanan yang kurang gizi? Atau adakah faktor genetik kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Sebelum kita membahas yang lebih dalam lagi, kita harus tahu apasih itu bibir sumbing? Nah jadi, Labioschisis atau yang biasa dikenal dengan istilah bibir sumbing merupakan cacat berupa celah pada bibir atas yang terjadi sampai ke gusi, rahang dan langit-langit yang terbentuk pada trimester pertama kehamilan karena tak terbentuknya mesoderm pada daerah tersebut sehingga prosesus nasalis dan maksilaris yang telah menyatu menjadi pecah kembali (Armi, 2018). Bibir sumbing termasuk kelainan kraniofasial yang terjadi pada proses pembentukan janin semasa dalam kandungan ibunya, kecacatan yang terjadi pada bagian wajah dan mulut menyebabkan bayi cacat fisik maupun mental, secara psikologis sangat mencemaskan orang tuanya.

Ada teori yang menjelaskan bahwa bibir sumbing merupakan hasil dari kegagalan penyatuan antara bakal dari hidung bagian medial dan hidung bagian lateral. Namun teori penetrasi mesodermal menjelaskan bahwa pada awalnya ada dua lapisan epitelial pada bagian wajah hingga terjadi migrasi dari mesodermal di antara dua lapisan epitelial sehingga terjadi proses pembentukan wajah. Kegagalan migrasi dari mesodermal akan menghasilkan celah atau bibir sumbing. Mekanisme genetik yang berhubungan dengan bibir sumbing telah diketahui berhubungan dengan proliferasi sel, diferensiasi sel, apoptosis sel, dan terutama migrasi dari neural crest. Apabila ada gangguan secara genetik, maka akan menghambat perkembangan sel neural crest, atau mengurangi jumlah sel neural crest, sehingga menyebabkan kontak antara prominencewajah tidak dapat terjadi (Chandra, 2014)

Berhubung kita sudah tahu apa itu bibir sumbing. Kita akan lanjut menjelaskan apa ajasih faktor terjadinya bibir sumbing ini?

Jadi, menurut loho, 2012. Ada dua faktor terjadinya bibir sumbing ini. Yang pertama itu ada faktor genetik dan kedua faktor lingkungan.

1. Faktor genetic

Genetik 22%: Faktor ini biasanya diturunkan secara genetik dari riwayat keluarga yang mengalami mutasi genetik. Oleh karena itu penting sekali saat proses anamnesa dengan pasien untuk menanyakan soal apakah ada riwayat keturunan dari keluarga soal kelainan ini. Dari penelitian- penelitian sebelumnya menemukan bahwa 40-60% orang dengan cacat lahir, penyebabnya tidak diketahui. Faktor genetik, misalnya kelainan kromosom, mutasi gen dan lain sebagainya, memiliki kemungkinan terjadinya kongenital sebesar 15 %, faktor lingkungan memiliki kemungkinan 10%, gabungan kedua faktor diatas memiliki kemungkinan 20-25%, dan kehamilan kembar menyebabkan 0,5-1%. Penyebab dari bibir sumbing diantaranya yaitu faktor genetik yang termodifikasi oleh agen dari luar tubuh. Sebagian besar kasus bibir sumbing dapat dijelaskan dengan hipotesis multifaktor (Armi, 2018).

2. Faktor lingkungan

Lingkungan 78%: Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses kehamilan,lebih karena faktor obat-obatan yang bersifat teratogen semasa kehamilan,misalnya; asetosal atau aspirin. Beberapa faktor yang mempengaruhi bibir sumbing dan langit-langit seperti geografi, ras, jenis kelamin, budaya, dan jugasosial ekonomi. Pertumbuhan latar belakang ekonomi dan industri, dan budaya adalah faktor dominan pada proses penyakit atau anomali selama fase embriologi. Anomaly dalam fase embrionik dan fase janin latar belakang dan masalah bibir sumbing langit-langit.

Berbagai hal dan indikator yang menyebabkan terjadinya kelahiran anak dengan keadaan bibir sumbing diantaranya menurut para ahli kesehatan mengatakan hal tersebut dilator belakangi oleh multifaktor dan termasuk juga predisposisi genetik serta isu-isu lingkungan seperti penggunaan obat-obatan dan alkohol, merokok, gangguan kehamilan, infeksi, dan kekurangan vitamin B asam folat. Dengan demikian dapat dilihat bahwa begitu banyak faktor faktor yang menyebabkan anak terlahir dengan keadaan sumbing. Selain itu wanita memiliki resiko lebih besar mendapatkan bayi dengan sumbing jika ia masih remaja atau berusia di atas 35 tahun, dan terkena teratogen, yang termasuk obat-obatan, kimia, penyakit menular dan faktor lingkungan yang dapat mengganggu perkembangan janin (Meiyana, 2017).

Nah, sekarang buibu sudah tahukan apa penyebab bibir pada jadi janin bisa sumbing. Ternyata bukan hanya faktor genetik saja loh  buibu yang menyebabkan bibir sumbing pada janin. Ternyata ada faktor lingkungan juga dan faktor lingkungan merupakan faktor utama terjadinya sumbing karena 78% penyebab utama bibir sumbing adalah faktor lingkungan loh buibu. Jadi mulai sekarang buibu harus menjaga janinnya lebih baik lagi yaaa. Harus banyak mengkonsumsi makanan yang bergizi juga ya buibuuuu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun