Di tengah masa sulit itu, BTS menghadirkan banyak konten menarik seperti RUN BTS dan BTS In The Soop. Berkat mereka, pandemi terasa tidak seburuk yang saya bayangkan. Hingga akhirnya, saya terpikir untuk belajar bahasa Korea. Motivasi saya sederhana: setidaknya saya ingin memahami slang dan jokes mereka yang sering kali tidak tertulis dalam subtitle.
Semangat saya untuk belajar bahasa Korea pun semakin meningkat. Dari menggunakan Duolingo hingga mendaftar kursus online, saya mulai menapaki perjalanan baru. Awalnya, saya hanya mengenal kata-kata dasar seperti "annyeonghaseyo" dan "kamsahamnida". Namun, seiring waktu, saya akhirnya bisa membaca tulisan Hangul---meski masih terbata-bata.
Pada 2022, saya akhirnya mendapat kesempatan untuk solo trip ke Korea dan menonton konser BTS Â pertama saya di sana. Itu menjadi pengalaman yang luar biasa dan memberi saya pelajaran baru. Pengaruh K-Pop, yang sudah begitu besar dalam hidup saya, ternyata memberikan dampak positif yang tak terduga. Banyak frasa, kata, dan slang yang tanpa sadar saya pahami, ditambah dengan sedikit pemahaman saya tentang huruf Hangul, yang sangat membantu saya di sana.
Saya bisa membaca tulisan di bus, metro, dan bahkan beberapa menu di restoran Korea yang menggunakan Hangul. Semua itu membuat saya merasa lebih percaya diri dan mampu bertahan, meski bahasa Korea saya masih terbatas. Rasanya, perjalanan ini membuktikan bahwa sedikit usaha untuk belajar bisa membuka banyak peluang dan memberikan pengalaman yang luar biasa.
Dan meski perjalanan saya baru dimulai, saya tahu bahwa bahasa Korea dan K-Pop akan terus menjadi bagian penting dalam hidup saya, membawa saya ke dunia yang lebih luas dan penuh warna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI