Ada yang bilang, jika ingin memperpanjang usia, kita harus memiliki minat atau hobi yang bisa menyemangati hidup. Saya setuju dengan pernyataan itu.
Hari-hari yang berat dan penuh kepenatan mungkin menjadi alasan beberapa orang menjadikan K-Pop sebagai pelarian. Saya salah satunya.Â
Semuanya bermula pada tahun 2019, di saat saya merasa kehilangan motivasi dan tidak memiliki ketertarikan terhadap apa pun. Hari itu, seperti biasa, saya pulang kerja dengan KRL. Karena sudah malam, keadaan kereta cukup lengang, tidak banyak suara atau hiruk-pikuk. Saat sedang melamun, memperhatikan orang-orang di gerbong kanan dan kiri, tiba-tiba sebuah lagu terputar secara acak di telinga saya---"Make It Right." Baru setelah melihat layar Spotify di ponsel, saya menyadari bahwa lagu itu dinyanyikan oleh BTS feat. Lauv.
Lagu dengan lirik campuran bahasa Korea dan Inggris itu langsung menarik perhatian saya. Bukan hanya karena aransemennya yang nyaman didengar, tetapi juga liriknya:Â
"I can make it better, I can hold you tighter, I can make it right.
'Cause you were the reason that I survived."
Membaca ulang liriknya dan mengartikannya, saya merasa seperti ada lagu yang mampu memberi pelukan hangat secara tak kasat mata. Dalam sisa perjalanan pulang, saya pun mulai mendengarkan lagu-lagu BTS lainnya, sambil sesekali membaca liriknya.
Sesampainya di rumah, hal pertama yang saya lakukan adalah mencari tahu lebih banyak tentang BTS. Sebelumnya, saya memang pernah mendengar nama mereka---teman saya bahkan pernah menjadikannya sebagai bahan skripsi. Namun, mencari tahu dengan rasa penasaran sendiri ternyata jauh lebih menyenangkan. Sejak saat itu, saya mulai lebih dalam mengenal K-Pop, dan tanpa saya sadari, hal itu menjadi sesuatu yang menyemangati hidup saya.
Penelitian saya sebagai "baby ARMY" pun dimulai (sebutan bagi mereka yang baru menjadi penggemar BTS). Seperti kebanyakan baby ARMY lainnya, saya menelusuri music video, video performance, best moments, hingga video-video lucu mereka adalah "Jalan ninja" saya untuk menghafal nama dan wajah seluruh personelnya.
Bagi pecinta drama Korea, mengenali wajah para aktor mungkin bukan hal yang sulit. Lagipula, saya sendiri sudah menikmati drama Korea sejak SMA. Namun, terjun ke dunia Idol K-Pop untuk pertama kalinya menghadirkan tantangan baru---anehnya, justru itulah yang membuatnya semakin menyenangkan
Kegiatan di waktu senggang saya pun bertambah sejak mengenal tujuh lelaki asal Korea itu, dan kebiasaan ini terus berlanjut selama beberapa bulan. Namun, tak lama setelahnya, tahun 2020 datang membawa pandemi, dan saya yakin kita semua sempat kehilangan arah.