Mencoba pengalaman baru di negara-negara tujuan travel merupakan agenda saya setiap bepergian. Berkunjung ke Jepang, tidak afdol rasanya tanpa mencoba pemandian air panas di sana, yaitu "Onsen." Sesuai dengan namanya, Onsen secara harfiah dapat diartikan sebagai "mata air panas," yang biasanya mengacu pada sumber air panas alami yang dapat ditemukan di setiap penjuru Jepang.
Budaya berendam di Onsen ini sudah dimulai lebih dari seribu tahun yang lalu. Di masa lalu, Onsen digunakan untuk keperluan spiritual dan relaksasi. Namun, seiring bergesernya zaman, Onsen menjadi bagian dari gaya hidup modern di Jepang. Bermandi air panas dipercaya memiliki manfaat terapeutik yang dapat membantu menyembuhkan berbagai penyakit hingga masalah kulit. Selain itu, Onsen juga sering dimanfaatkan sebagai cara bersantai bersama keluarga karena banyak penginapan menyediakan fasilitas untuk menginap sambil menikmati Onsen
Pertama kali saya tiba di Jepang, tepatnya di Osaka, kota tersebut sedang diguyur hujan yang cukup awet, disertai udara sejuk khas musim gugur di bulan November. Saya dan teman-teman saya memutuskan untuk bersantai di Onsen sambil menunggu waktu bus malam menuju Tokyo. Dengan bermodalkan internet, saya menemukan Onsen terdekat dari lokasi kami, yang jaraknya hanya sekitar 600 meter berjalan kaki.
Ini merupakan pengalaman pertama bagi saya dan teman-teman, jadi bisa dikatakan kami semua masih meraba-raba bagaimana caranya. Untungnya, saya bertemu dengan seorang ibu-ibu Jepang yang baik hati dan mengajarkan saya tata cara berendam di Onsen.
Aturan etika-etika onsen
Ada beberapa aturan dan etika, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, yang harus diterapkan demi menjaga kebersihan dan kenyamanan bersama. Berikut adalah aturan dasar yang sangat penting:
Mandi sebelum berendam
Sebelum masuk ke dalam kolam air panas, pengunjung diwajibkan untuk mandi dan membersihkan diri menggunakan sabun di shower yang telah disediakan.Tidak diperkenankan membawa handuk ke dalam kolam
Semua orang yang berada di kolam Onsen tidak diperkenankan menggunakan pakaian, bahkan handuk kecil yang digunakan untuk mengeringkan badan juga harus diletakkan di luar kolam.Berbicara dengan suara pelan
Mengingat Onsen adalah tempat untuk relaksasi, berbicara dengan suara keras dianggap mengganggu dan tidak sopan.Dilarang masuk jika ada tato
Aturan ini tidak diterapkan di semua tempat Onsen, namun ada beberapa Onsen yang melarang pengunjung bertato untuk masuk. Meskipun demikian, seiring pergeseran ke arah modern, semakin banyak Onsen yang menyediakan fasilitas bagi mereka yang memiliki tato.
Mandi air hangat di Jepang, selain menjadi warisan budaya, juga telah melekat dalam kehidupan sehari-hari. Jika Onsen berasal dari sumber mata air panas alami, ada pula yang disebut Sento, yaitu pemandian air panas umum yang biasanya digunakan oleh penduduk urban dan banyak ditemukan di daerah perkotaan.
Mengunjungi Onsen merupakan pengalaman yang menyenangkan sekaligus menenangkan bagi saya pribadi. Selain karena ini adalah pertama kalinya, saya juga merasa senang karena mendapatkan kesempatan untuk bersantai dan menikmati keindahan alam Jepang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H