Tidak ada yang menyangka Hong Kong menjadi pesona magnetik bagi siapapun yang baru pertama kali menjelajahinya. Negara dengan banyaknya gedung pencakar langit yang menghiasi mulai dari pusat kota hingga ke penjuru ini layak disebut sebagai salah satu negara di Asia yang wajib dikunjungi. Jangan salah sangka, Hong Kong bukan hanya terkenal dengan metropolitannya, tetapi juga dengan keindahan alamnya yang menyatu dalam balutan gunung, bukit, dan laut sejauh mata memandang.
Kamis malam, tepatnya pukul 00.00, saya bertolak dari CGK dan sampai di HKG pagi hari sekitar pukul 06.00 waktu Hong Kong. Hong Kong terdiri dari beberapa distrik besar, seperti Pulau Hong Kong, Kowloon, dan Wilayah Baru (New Territories), dengan pusat kotanya yang terkenal dengan Central District.
Setelah mengurus segala keperluan imigrasi dan lain-lain, saya beranjak dari Bandara menuju kawasan Kowloon, tepatnya Tsim Sha Tsui, menggunakan bus bandara ke kota. Di sana saya akan bermalam selama 1 hari. Tsim Sha Tsui merupakan distrik yang dekat dengan pelabuhan dan merupakan salah satu pusat hiburan, kuliner, belanja, dan wisata. Jarak dari hotel saya menuju Victoria Harbour, tempat adanya patung Bruce Lee, hanya berjarak sekitar 5 menit jalan kaki.
Agenda wajib impian masa kecil!
Hari pertama saya di Hong Kong, saya mengunjungi tempat wisata wajib bagi turis, yaitu Disneyland. Untuk membangkitkan "inner child" masa kecil saya, Disneyland merupakan agenda wajib ketika mengunjungi Hong Kong, karena Disneyland Hong Kong merupakan yang terdekat dari Indonesia. Belum lagi, mengunjungi taman bermain yang lekat dengan karakter Mickey Mouse itu masih menjadi hal yang magis bagi siapapun yang tumbuh bersama karakter Disney.
Disneyland Hong Kong merupakan satu-satunya yang menghadirkan World of Frozen yang baru dibuka pada tahun 2023. Di sini, kita bisa mengunjungi replika desa Arendelle, tempat tinggal Elsa dan Anna. Datang ke Disneyland di bulan Oktober, tepatnya saat perayaan Halloween, adalah ide cemerlang karena suasana taman bermain ini menjadi sedikit lebih berbeda. Bisa dilihat dari hiasan-hiasan lampu jalanan yang bertemakan Halloween dan tema parade Halloween yang hanya diadakan pada bulan Oktober saja.
Jika mengunjungi Disneyland, jangan lewatkan untuk menyaksikan pertunjukan spektakuler closing fireworks dan laser show yang disajikan di kastil utama di penghujung waktu. Hal ini juga menjadi pengalaman mengesankan bagi saya, sekaligus untuk membantu memulihkan tenaga setelah seharian bermain.
Melihat Keindahan Pulau Hong Kong Dari Atas
Hari kedua, saya mulai dengan mengunjungi destinasi lainnya. Peak Tram merupakan salah satu ikon kota Hong Kong yang terkenal dengan kereta tram dengan lintasan yang curam, kanan kiri kaca-kaca besar yang menampilkan pemandangan gedung-gedung pencakar langit pusat kota, pegunungan, dan pelabuhan Hong Kong dari atas.Â
Pemandangan terbaik saat naik tram menuju puncak berada di sebelah kanan, karena pemandangan akan terlihat sangat jelas. Sementara untuk arah pulang, posisi terbaik berada di sebelah kiri.
Di puncak perjalanan Peak Tram, saya disuguhi Sky Terrace 428 yang menawarkan pemandangan Victoria Harbour dari atas gedung.
Tips dari saya, untuk meminimalisir antrean, sebaiknya datang pagi hari atau saat tempat ini baru buka. Saya datang sekitar pukul 9 pagi dan masih belum ada antrean mengular, sehingga kita bisa bebas memilih tempat duduk sesuai keinginan. Selain itu, saya sarankan untuk membeli tiket secara online agar lebih hemat waktu.
Mengunjungi Resto Dim Sum Halal di Hong Kong
Masih di kawasan Distrik Central Hong Kong, saya mengunjungi restoran dim sum halal yang berada di dalam kantin Masjid bernama Islamic Center. Menemukan restoran dim sum halal ini memang seperti menemukan hidden gem karena lokasinya yang tersembunyi di dalam masjid.
Menu dim sum di kantin ini cukup lengkap, tetapi sebaiknya datang di pagi hari karena biasanya setelah jam makan siang ada beberapa menu yang sudah sold out. Restoran dim sum ini menjadi anugerah bagi traveler Muslim yang ingin menikmati dim sum enak di negara asalnya, karena memang sulit mencari makanan halal di Hong Kong.
Mengelilingi Hong Kong Dengan Tram Kuno
Setelah selesai makan siang, saya memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar Central menggunakan Ding Ding Tram. Tram ini merupakan salah satu trem klasik yang menggunakan rel dan menjadi ikon historis di Hong Kong. Tram ini telah beroperasi sejak tahun 1904 hingga saat ini. Nama Ding Ding diambil dari suara lonceng yang dihasilkan saat tram ini melintasi jalanan Hong Kong.
Tram ini melintasi kawasan Central, Wan Chai, Causeway Bay, hingga Shau Kei Wan dan masih menjadi transportasi yang praktis serta terjangkau bagi warga lokal Hong Kong. Menjelajahi kota dengan tram ini memberikan pengalaman baru bagi saya untuk menikmati keindahan kota sekaligus warisan budayanya.
Perjalanan hari ini diakhiri di pemberhentian trem Kennedy Town. Kawasan ini terletak di ujung barat Pulau Hong Kong. Nama tersebut diambil dari Gubernur ketujuh Hong Kong, yaitu Arthur Edward Kennedy, yang menjabat dari tahun 1872 hingga 1877. Kennedy Town memiliki daya tarik pemukiman yang tersusun seperti lego block dengan pemandangan langsung menghadap Vicroria Harbour.
Kennedy Town juga sangat populer sebagai destinasi wisata maupun tempat tinggal bagi penduduk lokal dan ekpatriat. Bisa dikatakan Kennedy Town merupakan perpaduan warisan sejarah dengan modernisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H