Mohon tunggu...
Putri Hanny FPD
Putri Hanny FPD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akuntansi

Student of Mercu Buana University - 43219010165 (Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak, CIFM, CIABV, CIBG)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB 2_Teori Akuntansi Pendekatan Semiotika Charles Sandres Peirce

24 Mei 2022   04:02 Diperbarui: 24 Mei 2022   04:04 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peirce adalah seorang filsuf dan ahli logika, baginya penalaran manusia selalu dilakukan melalui tanda-tanda. Yang dalam hal ini berarti bahwa manusia hanya dapat berpikir melalui tanda-tanda. Dalam pikirannya, logika sama dengan semiotika dan semiotika dapat diterapkan pada semua jenis tanda. Charles Sanders Peirce terkenal karena teori tandanya dalam bidang semiotika.

Peirce dikenal dengan model triadik-tiga sisinya. Ketiga komponen tersebut adalah Representamen, Object, dan Interpretant. Sesuatu dapat disebut representatif jika memenuhi dua syarat; yang pertama dapat dirasakan (baik dengan panca indera maupun pikiran/perasaan) dan yang kedua berfungsi sebagai tanda; berarti mewakili sesuatu yang lain. Komponen lainnya adalah objek. Menurut Peirce objek adalah komponen yang diwakili oleh tanda; bisa dikatakan sebagai "sesuatu yang lain." Bisa berupa materi yang ditangkap oleh indera, bisa juga berupa mental atau imajiner. Dan komponen ketiga adalah interpretant. Peirce menjelaskan bahwa interpretant adalah arti/interpretasi. Peirce juga menggunakan istilah lain untuk interpretant, yaitu; "signifikansi", "signifikansi", dan "interpretasi". Menurut Pierce, penafsir juga merupakan tanda

Menurut Peirce, analisis esensi tanda mengarah pada pembuktian bahwa setiap tanda ditentukan oleh objeknya. Pertama, dengan mengikuti sifat-sifat objek saat kita memanggil tanda ikon. Kedua, itu menjadi nyata dan ada sehubungan dengan objek individu ketika kita memanggil tanda indeks. Ketiga, asumsi pasti bahwa ia dimaknai sebagai objek denotatif sebagai akibat kebiasaan ketika kita menyebut tanda sebagai simbol. (John Fiske, 1982:79) Pemahaman tentang struktur semiosis menjadi dasar yang sangat diperlukan bagi para penafsir dalam upaya mengembangkan kajian semiotika. Interpreter adalah peneliti, pengamat, dan penelaah terhadap objek yang dipahaminya. Dalam mengkaji objek yang dipahaminya, seorang penafsir harus jeli dan cermat, karena segala sesuatu dilihat dari jalur logika.

Contoh: Ketika seorang gadis memakai rok mini, maka gadis itu sedang mengomunikasikan tentang dirinya kepada orang lain yang mungkin mengartikannya sebagai simbol keseksian. Begitu pula ketika Nadia Saphira muncul dalam film Chocolate Strawberry dengan akting dan penampilan fisiknya yang menawan, penonton bisa saja memaknainya sebagai ikon wanita muda yang cantik dan menggairahkan.

Dokpri Contoh Semiotik
Dokpri Contoh Semiotik

Linguistik dalam Semiotika Peirce

Peirce lebih memperhatikan tanda-tanda linguistik yang menurutnya sangat penting. Menurutnya, setiap tanda pada umumnya berlaku juga untuk tanda-tanda linguistik, tetapi belum tentu tanda-tanda linguistik juga berlaku untuk tanda-tanda lainnya. Menurut Peirce tanda berhubungan dengan objek yang menyerupai mereka, keberadaannya memiliki hubungan sebab akibat dengan tanda atau karena ikatan konvensional dengan tanda-tanda tersebut. Oleh karena itu, secara umum Peirce berpendapat bahwa teori ini berlaku secara umum.

Oleh karena itu, tanda linguistik dalam teori Peirce ini merupakan hal yang penting tetapi bukan satu-satunya yang penting. Berbagai tanda yang dihujat dengan objeknya menjadi perbincangan umum seperti yang ingin diungkapkan Peirce dalam teori ini. Bahwa berbagai tanda yang diciptakan manusia untuk berkomunikasi merupakan representasi bahasa kebahasaan atau tanda-tanda kebahasaan yang berlaku umum.

Dokpri Segitiga Peirce
Dokpri Segitiga Peirce

Segitiga Peirce

Peirce ingin teori semiotikanya menjadi acuan umum untuk mempelajari berbagai tanda. Oleh karena itu diperlukan kajian yang lebih mendalam mengenai hal ini. Terutama mengenai seberapa luas jangkauan teori ini. untuk itu ia membaginya menjadi beberapa klasifikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun