Mohon tunggu...
Febyana Putri
Febyana Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UIN Raden Mas Said Surakarta

Menyukai Traveling dan membaca buku novel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Xaviera Putri: Perjalanan Identitas Antara Hijab dan Budaya Korea

5 Oktober 2024   16:00 Diperbarui: 5 Oktober 2024   16:35 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh lain seperti budaya minum di Korea. Untuk menjalin hubungan sosial, adanya budaya ini dapat menjadi salah satu culture shock yang dialami Xaviera, dimana lingkungannya jauh dari ajaran syariat islam. Namun demikian, hal ini tidak membuatnya goyah dan tetap pada pendirian seorang Muslimah. Yang tetap menjalankan ajaran Islam dengan taat, tetapi juga menjadi representasi Muslimah yang tetap relevan di tengah gaya hidup modern Korea.

4. Membangun Komunitas dan Representasi Muslim di Korea

Di luar perjalanan pribadinya, Xaviera juga aktif membangun kesadaran dan representasi Muslim di Korea. Sebagai seorang influencer Muslimah, ia menggunakan platform media sosial, seperti Instagram dan tiktok untuk memperkenalkan Islam dan hijab kepada orang lain. Xaviera melihat ini sebagai peluang untuk mendidik dan membuka pengertian tentang apa artinya menjadi Muslim di dunia modern.

Lewat interaksi di media sosial, Xaviera sering kali berbagi pengalamannya bagaimana dapat beradaptasi di Korea, memberikan inspirasi bagi Muslimah lainnya yang mungkin merasa kesulitan menjalani hidup di negara non-Muslim. Cerita-cerita tentang bagaimana dia tetap kuat dalam menjalankan Islam di tengah lingkungan yang berbeda menjadi inspirasi bagi banyak orang.

5. Inspirasi dari Perjuangan Xaviera

Perjuangan Xaviera Putri dalam menjaga hijab dan identitas Islam di Korea memberikan pelajaran penting bagi kita semua. Bahwa dalam mempertahankan identitas dan keyakinan bukanlah hal yang mudah, terutama di negara dengan populasi Muslim yang lebih sedikit. Namun, Xaviera menunjukkan bahwa dengan keteguhan hati, kreativitas, dan keterbukaan untuk berbicara, kita dapat menemukan keseimbangan antara keyakinan pribadi dan adaptasi budaya.

Hijab Xaviera bukan sekadar simbol agama, tetapi juga simbol kekuatan, keteguhan, dan integritas. Dalam menghadapi tantangan budaya, dia berhasil membuktikan bahwa menjadi Muslimah yang taat bisa bersinergi dengan dunia modern tanpa kehilangan esensi identitasnya. Melalui kisahnya, Xaviera menginspirasi Muslimah lainnya untuk tidak takut menunjukkan identitas Islam mereka, di mana pun mereka berada.

Kisah Xaviera Putri menjadi contoh nyata bagaimana seorang Muslimah bisa tetap menjalani kehidupan syariah di tengah masyarakat yang berbeda budaya. Dalam perjalanan identitasnya, dia telah membuktikan bahwa hijab bukanlah penghalang, melainkan jembatan untuk menciptakan pemahaman baru dan harmoni antara budaya Islam dan Korea.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun