Mohon tunggu...
Putri Fitrianingrum
Putri Fitrianingrum Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontrak Derivatif dan Potensi Permasalahan

24 Maret 2024   13:25 Diperbarui: 24 Maret 2024   13:34 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Derivatif sendiri memiliki tujuan dalam melindungi nilai tukar terhadap aset atau komoditas yang diperdagangkan. Sementara dalam prosesnya, investasi instrumen derivatif dapat dikategorikan ke dalam proses yang rumit dan memiliki waktu yang lama, meskipun keuntungan yang dapat dihasilkan juga tinggi. Hal ini semakin meningkatkan risiko dari transaksi derivatif sendiri.

Risiko tinggi dari transaksi derivatif ini sebagian besar diperoleh dari prosesnya yang menggunakan spekulasi yang mana memperkirakan kenaikan atau penurunan harga tinggi yang belum tentu terjadi di masa depan atau jangka waktu yang disepakati. Oleh karena itu, transaksi derivatif memiliki risiko yang bahkan lebih tinggi dari instrumen investasi saham.

 Salah satu risiko lainnya  adalah volatilitas pasar, di mana instrumen derivatif sangat rentan terhadap fluktuasi harga yang signifikan akibat perubahan harga aset acuan. Selain itu, risiko kredit juga perlu diperhatikan karena melibatkan kontrak antara pihak-pihak yang saling berkomitmen untuk melakukan transaksi di masa mendatang, dan risiko ini muncul jika salah satu pihak tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran sesuai kontrak. Risiko likuiditas juga menjadi perhatian, dimana kemampuan untuk membeli atau menjual instrumen derivatif dengan mudah dapat terganggu oleh kekurangan penawaran atau minat dari pelaku pasar. Selain itu, risiko operasional terkait dengan kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau peristiwa eksternal dapat mengganggu proses pelaksanaan transaksi derivatif. Terakhir, risiko model terkait dengan penggunaan model matematika atau statistik yang dapat menghasilkan estimasi yang tidak akurat jika terdapat kesalahan dalam model atau asumsi yang digunakan. Untuk mengelola risiko-risiko tersebut, pelaku pasar dapat menerapkan pendekatan seperti analisis sensitivitas, analisis stres, diversifikasi portofolio, dan penggunaan teknik lindung nilai (hedging). Pentingnya analisis risiko instrumen keuangan derivatif ini tidak bisa diabaikan,dan regulator juga memiliki peran penting dalam mengawasi pasar derivatif dan melindungi kepentingan investor. Dengan memahami risiko-risiko tersebut dan menerapkan pendekatan yang tepat, para pelaku pasar dapat mengelola risiko instrumen keuangan derivatif dengan lebih efektif dan melindungi nilai portofolio mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun