Mohon tunggu...
Fitri Putri Simanjuntak
Fitri Putri Simanjuntak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Autophile

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Teknik Pemeriksaan Radiografi Sistem Biliaris Pada Kasus Cholelithiasis

16 Mei 2023   20:41 Diperbarui: 30 Mei 2023   23:52 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
praktikum radiografi

A. PENDAHULUAN

      Sistem biliaris adalah sistem organ yang terlibat dalam produksi, penyimpanan dan pengeluaran empedu di dalam tubuh. Terdiri dari hati, kantong empedu, saluran empedu dan duodenum. Fungsi utamanya membantu proses pencernaan serta proses penyerapan lemak, pada awalnya proses ini dimulai di hati dimana empedu diproduksi lalu di produksi di hati, empedu disimpan dalam kantong empedu atau biasa disebut dengan gallbladder. Ketika makanan yang mengandung lemak memasuki usus halus, maka kantong empedu akan mengeluarkan empedu kedalam saluran empedu, saluran empedu berisikan saluran hati dan saluran kistik yang menghubungkan kantung empedu dengan duodenum.

      Empedu membantu tubuh dalam melakukan pencernaan lemak dengan mengemulsi lemak menjadi partikel partikel kecil dan garam empedu dalam empedu membantu dalam penyerapan lemak dan vitamin larut dalam lemak dan vitamin larut dalam lemak. Jika terjadi gangguan pada pada sistem biliaris, seperti batu empedu atau penyumbatan pada saluran empedu dapat terjadi gangguan pada tubuh seperti nyeri pada bagian abdomen, mual, muntah atau gangguan pencernaan lainya. 

B. ISI

      Pada kasus Choleliathiasis diketahui bahwa terdapat batu pada kantung empedu dan terbentuk dari kolesterol, kalsium, protein, bilirubin, garam empedu, asam lemak dan fosfolipid. Untuk penanganannya dapat dilakukan baik secara pembedahan maupun non pembedahan. Sebelumnya harus melakukan tes laboratorium yang meliputi tes darah lengkap, tes fungsi hepar dan tes urine.

Untuk teknik pemeriksaan dibagi menjadi beberapa bagian yakni, sebelum pemeriksaan, saat pemeriksaan dan sesudah pemeriksaan. 

  1. Sebelum Pemeriksaan

  • Tidak terdapat benda berbahan dasar logam pada bagian tubuh

  • Memeriksa kelengkapan seperti kaset ukuran 35cm x 43cm, selang T-tube, media kontras, spuit 20 cc, wadah bengkok, handscoon, tisu atau kapas. Media kontras yang digunakan yaitu 1 : 1 dengan berjenis water soluble yaitu iopamiro 300 ml sebanyak 10 cc yang dicampurkan dengan aquades 25 ml sebanyak 10 cc. 

  • Sebelum pemeriksaan dilakukan pasien diinstruksikan untuk melakukan puasa 10 jam sebelumnya.

  1. Sesudah Pemeriksaan

           Pada pemeriksaan ini dilakukan 2 proyeksi yakni AP dan AP Post Kontras.

  • AP

           Pemeriksaan dengan proyeksi ini dilakukan untuk melihat persiapan pasien dan mengklasifikasi densitas pada kandung empedu

           dan cabang-cabang pada saluran empedu. 

  1. Posisi pasien : supine dengan tangan berada di atas kepala dan kedua kaki lurus.

  2. Posisi objek : Mid Sagittal Plane (MSP) berada pada pertengahan meja atau grid. batas atas yaitu processus xypoideus dan batas bawah yaitu crista iliaca.

  3. CR : tegak lurus

  4. CP : 5-7 cm diatas crista iliaca.

  5. Saat melakukan ekspose, pasien diberikan aba-aba untuk membuang nafas dan menahan nafas.

  • AP Post Kontras

           Pemeriksaan dengan proyeksi ini digunakan untuk melihat adanya batu yang tersisa pada saluran empedu maupun untuk

           memeriksa apakah masih ada sumbatan pada empedu pasien. 

  1. Posisi pasien : pasien diposisikan supine dengan tangan diposisikan di atas kepala dan kedua kaki diluruskan.

  2. Posisi objek : MSP tubuh diatur pada pertengahan meja pemeriksaan, posisi kanan abdomen diatur pada pertengahan meja pemeriksaan.

  3. CR : vertikal tegak lurus dengan meja pemeriksaan.

  4. : garis pada MSP setinggi 5-7 cm diatas crista iliaca.

       3. Sesudah Pemeriksaan

                 Pada hasil post kontras didapatkan gambaran kontras tampak mengisi ductus hepaticus dextra dan sinistra, tidak terlihat

           adanya batu radiopaque pada cavum abdomen dan juga pada cavum pelvis. Pengambilan hasil citra dilakukan sebanyak 2 kali,

           yakni dengan menggunakan proyeksi AP pre kontras dan AP post kontras. 

C. PENUTUP

      Pada pemeriksaan T-Tube Cholangiography dengan indikasi klinis Choleliathiasis, menggunakan pesawat sinar-X Fluoroscopy dengan media kontras water soluble dengan perbandingan 1:1. Sebelum dilakukan pemeriksaan pasien sudah puasa terlebih dan dilakukan  dengan dua proyeksi yaitu AP polos dan AP Post Kontras (setelah media kontras dimasukkan). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun