Mohon tunggu...
Fitri Putri Simanjuntak
Fitri Putri Simanjuntak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Autophile

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alasan Wanita Lebih Mudah Merasa Insecure

5 Juni 2022   20:16 Diperbarui: 5 Juni 2022   20:18 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

6. Lingkungan

     Ternyata faktor lingkungan masuk kedalam kategori faktor yang memicu rasa insecure. Contohnya di dalam keluarga tak jarang ditemui orang tua yang membanding-bandingkan potensi yang dimiliki masing-masing anaknya. Niatnya mau memberi contoh yang baik, tetapi mengarah ke menjatuhkan. Selain lingkungan pertemanan juga bisa membuat kita merasa insecure misalnya dijadikan bahan lelucon, dibilang gendut, jelek, kurus, hitam, dan lainnya.

     Menurut buku psikologi Conquer Your Critical Inner Voice, terdapat istilah inner voice yang artinya suara batin yang terbentuk dari sebuah masa lalu yang pahit bisa berupa kekerasan fisik, bullying, dan verbal. Secara tidak sadar  ketika meranjak dewasa kita memiliki suara batin yang menjadi doktrin dan merusak diri sendiri. Menganggap kekurangan merupakan sebuah takdir buruk dan sebagai halangan buat kita.

7. Ketidakmampuan Individu

     Kesempurnaan itu fana, tak jarang dari public figure yang merasakan insecure, tapi berusaha menerimanya dan tetap berkarya. Penyebab insecurity adalah rasa ketidakmampuan seseorang menerima jati dirinya. Hanya fokus pada kekurangan, ternyata ada bakat dan skill yang terpendam.

Cara Mengatasi Insecure

Self Acceptance (Penerimaan Diri) dan Kenali Diri Sendiri

     Belajar untuk menerima diri dan ikhlas dengan apa yang telah dianugerahkan Tuhan. Contohnya bisa menanamkan good looking, just accept it. Merawat tubuh tanpa merubah kodrat, belajar make up, olahraga, dan mix and match pakaian agar terlihat lebih modis. Jika prestasi dibidang akademik kurang menonjol bisa dengan menyalurkan kegiatan yang worth it seperti belajar memasak, menggambar, bermain musik, bernyanyi, menari, dan lainnya. Membuat catatan atau hal positif agar tidak fokus dengan kekurangan yang dimiliki. Mulai menerima diri seperti berterima kasih pada diri sendiri.

Positive Vibes Only

     Tanpa disadari kita pernah berbicara dengan diri sendiri dan menilai kekurangan yang kita miliki "ih hitam, jelek, jerawatan, gendut hidup lagi". Kebiasaan ini bisa di ubah dengan memberi kata-kata yang positif. Bisa juga melakukan metode self talk seperti bergaul dengan lingkungan pertemanan yang positif agar menambah energi yang positif juga. Perlu diketahui setiap orang punya goals sendiri jadi, tidak perlu untuk repot-repot membandingkan diri karena didunia tidak ada yang sempurna cukup fokus pada semua mimpimu dan belajar mencintai diri sendiri. Jika diperlukan hal ini bisa dikonsultasikan dengan para terapis agar mendapat jalan keluar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun