Mohon tunggu...
putrifauziyah
putrifauziyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang Mahasiswi Universitas Pamulang program studi Ilmu Komunikasi S-1. Memiliki minat kuat dalam bidang seni beladiri khususnya pencak silat, telah menunjukkan minat saya melalui event yang terlibat dalam pencak silat dan minat lainnya seperti menyanyi dan menggambar. Saya juga mempunyai kepribadian yang bertanggung jawab, pekerja keras dan selalu ingin memberikan yang terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila dan Keberagaman dalam Perspektif Antropologi

19 Desember 2024   10:30 Diperbarui: 19 Desember 2024   16:42 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan berakar pada tradisi musyawarah yang sudah ada di berbagai komunitas adat.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah cita-cita bersama untuk menciptakan kehidupan yang adil.

3. Fungsi Integratif Pancasila dalam Keberagaman

Dalam perspektif antropologi, Pancasila berfungsi sebagai mekanisme integrasi sosial. Nilai-nilai dalam Pancasila menjadi alat yang menghubungkan berbagai kelompok masyarakat, meminimalkan potensi konflik, dan membangun solidaritas. 

4. Tantangan dalam Mengelola Keberagaman

Meskipun Pancasila telah menjadi landasan ideologis bangsa, tantangan keberagaman tetap ada, seperti:

Intoleransi: Kurangnya pemahaman terhadap perbedaan sering kali dapat memicu konflik.

Etnosentrisme: Yaitu pandangan bahwa budaya tertentu lebih unggul dapat menciptakan ketegangan antar kelompok.

Modernisasi: Globalisasi kadang melemahkan nilai-nilai lokal yang menjadi dasar Pancasila.

Pendekatan antropologi menekankan pentingnya pendidikan multikultural dan penghormatan terhadap adat istiadat lokal.

5. Relevansi Pancasila dalam Perspektif Antropologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun