4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan berakar pada tradisi musyawarah yang sudah ada di berbagai komunitas adat.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah cita-cita bersama untuk menciptakan kehidupan yang adil.
3. Fungsi Integratif Pancasila dalam Keberagaman
Dalam perspektif antropologi, Pancasila berfungsi sebagai mekanisme integrasi sosial. Nilai-nilai dalam Pancasila menjadi alat yang menghubungkan berbagai kelompok masyarakat, meminimalkan potensi konflik, dan membangun solidaritas.Â
4. Tantangan dalam Mengelola Keberagaman
Meskipun Pancasila telah menjadi landasan ideologis bangsa, tantangan keberagaman tetap ada, seperti:
Intoleransi: Kurangnya pemahaman terhadap perbedaan sering kali dapat memicu konflik.
Etnosentrisme: Yaitu pandangan bahwa budaya tertentu lebih unggul dapat menciptakan ketegangan antar kelompok.
Modernisasi: Globalisasi kadang melemahkan nilai-nilai lokal yang menjadi dasar Pancasila.
Pendekatan antropologi menekankan pentingnya pendidikan multikultural dan penghormatan terhadap adat istiadat lokal.
5. Relevansi Pancasila dalam Perspektif Antropologi