Materi yang diberikan mahasiswa pendamping sesuai dengan masing-masing peminatan, dalam kelas karya sastra yang diampu oleh penulis dan rekan, memberikan materi seputar puisi dan cerpen, juga penugasan berupa resensi hasil bacaan selama kegiatan. Selain meningkatan literasi melalui materi dan kegiatan yang dilakukan dikelas ataupun ditugaskan kepada siswa, siswa juga diberikan kecakapan dalam berkreasi sesuai dengan kreativitas masing-masing untuk pembelajaran puisi dan cerpen. Mahasiswa pendamping pun turut membimbing siswa untuk berpikir kritis kemudian berdiskusi bersama juga berkolaborasi dalam menciptakan karya selama kegiatan untuk produk akhir kegiatan.
Evaluasi yang diberikan mahasiswa pendamping untuk siswa, yaitu berupa kuis yang dikemas dengan memanfaatkan media Quizziz dan Kahoot agar evaluasi materi dapat dilakukan secara langsung dan interaktif. Lalu untuk evaluasi pelaksanaan sendiri dilakukan antar mahasiswa pendamping dan guru pendamping yang bertugas mendampingi kelas Klub Literasi Sekolah, kemudian evaluasi pelaksanaan tersebut dicantumkan di dalam laporan mingguan kegiatan sebagai bukti pelaksanaan yang disetorkan kepada pihak SEAQIL.
Selama kegiatan mahasiswa pendamping yang mengampu masing-masing peminatan wajib membuat laporan mingguan setelah pertemuan dilaksanakan, yang kemudian dikolektifkan dan diserahkan kepada pihak SEAQIL, selain itu mahasiswa pendamping juga membuat laporan akhir untuk menutup kegiatan Klub Literasi Sekolah.
Klub Literasi Sekolah banyak memberikan pengalaman dan ilmu bermanfaat baik bagi mahasiswa pendamping maupun siswa yang mengikuti kegiatan ini. Sebelum pelaksanaan kegiatan KLS di jalankan, mahasiswa mengikuti Training of trainers terdahulu untuk diberikan bekal materi untuk mengajar nanti, materi yang diberikan sangat menarik dan disampaikan oleh banyak narasumber hebat. kemudian selain kegiatan utama Klub Literasi Sekolah, SEAQIL pun mengadakan kuliah umum "Belajar Bahasa Asing melalui Klub Literasi Sekolah" yang diikuti oleh dua belas siswa perwakilan dari masing-masing sekolah untuk selanjutnya dibagi kedalam enam kelas bahasa asing yang meliputi bahasa arab, Inggris, Jepang, Jerman, Mandarin, dan Prancis. Narasumber dari kuliah umum bahasa asing tersebut adalah mahasiswa jurusan bahasa asing yang mengikuti KLS dan mendaftar sebagai narasumber kuliah umum ini. Â
Selama menjalani kegiatan magang program Klub Literasi Sekolah di SMKN 1 Tepus, banyak sekali pengalaman yang dapat diambil dari seluruh kegiatan ini. Berbagai proses telah ditempuh untuk keberhasilan pelaksanaan, usaha yang dicurahkan oleh mahasiswa pendamping, begitupula partisipasi penuh pihak sekolah SMKN 1 Tepus beserta siswa yang senantiasa aktif dalam mengikuti kegiatan ini adalah faktor utama dari keberhasilan yang diraih. Secara keseluruhan program Klub Literasi Sekolah di SMKN 1 Tepus yang diampu oleh penulis dan rekan, berjalan cukup lancar meskipun terdapat beberapa kendala yang berkaitan dengan keterbatasan jaringan dan perangkat yang tidak dapat dihindari. Namun disamping itu kegiatan ini telah berjalan dengan sukses dan mencapai tujuannya dalam peningkatan minat literasi siswa sekolah menengah.
