Hai sobat Kompas!
Kita semua pasti pernah mendengar kata "obesitas". Tapi kalian tahu ga sih apa itu obesitas? Apakah berbadan gemuk sudah dapat dikatakan obesitas? Nah, di sini kita akan mengupas habis tentang obesitas. Obesitas merupakan peningkatan berat badan yang melampaui batas kebutuhan fisik dan akibat dari akumulasi jaringan lemak di bawah kulit yang tidak normal atau berlebihan sehingga dapat mengganggu kesehatan. Menurut World Health Organization (WHO), obesitas adalah suatu kejadian dimana adanya penumpukan lemak yang melebihi batas normal, penumpukan lemak pada tubuh seseorang akan menyebabkan terjadinya penyakit.  Namun, obesitas ternyata tidak hanya sekadar berbadan gemuk  saja lho, tetapi seseorang dapat dikatakan obesitas apabila skala Indeks Massa Tubuh(IMT)-nya lebih dari 27,0.
Cara menghitung IMT:
Tinggi badan : 154 cm ( diubah menjadi m yaitu 1,54 m)
Berat badan : 54 kg
Kemudian, kalikan tinggi badan dalam bentuk m: 1,54 x 1,54 = 2,37
Selanjutnya, bagi angka berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan: 54/ 2,37 = 22,7
Selanjutnya, tentukan batas ambang tubuh sobat kompas, dilansir dari hellosehat.com batas ambang IMT yaitu sebagai berikut:
Di bawah 18,5 = Berat badan kurang.
18,5 -- 22,9 = Berat badan normal.
23 -- 29,9 = Berat badan berlebih (kecenderungan obesitas).
30 ke atas = Obesitas.
Maka, contoh di atas termasuk IMT normal.
Lalu, apa yang menjadi faktor penyebab obesitas? Ada beberapa faktor penyebab obesitas, yaitu:
1. Genetik.
 Dalam penelitian yang dilakukan oleh British Birth Cohort tahun 1958 menunjukkan bahwa peningkatan risiko kelebihan berat badan dan obesitas pada keturunan dikaitkan dengan peningkatan IMT orang tua dan kenaikan IMT orang tua yang tinggi selama masa kanak-kanak dan dewasa .
2. Pola makan yang tidak sehat
Selain faktor genetik, ternyata pola makan yang tidak sehat ternyata salah satu faktor penyebab obesitas lho. Hal ini disebabkan asupan kalori yang dikonsumsi akan langsung diserap oleh tubuh. Selain itu, sobat kompas sangat perlu untuk memerhatikan asupan makanan yang akan dikonsumsi seperti, rajin mengonsumsi buah dan sayur, porsi makan yang seimbang dan tidak berlebihan, tidak mengonsumsi makanan berlemak secara berlebihan, tidak meminum minuman manis dan berkalori tinggi, kurangi konsumsi makanan cepat saji, dan jangan pernah melewatkan sarapan pagi karena sarapan pagi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan sistem imun tubuh kita.
3. Jarang berolahraga
 Para peneliti dari universitas di Amerika Serikat memeriksa hasil survei kesehatan nasional dari 1988 hingga 2010. Mereka mengemukakan bahwa peningkatan risiko obesitas lebih banyak dipengaruhi oleh jarang bergerak dibandingkan pola makan tidak sehat. Obesitas terjadi akibat penumpukan lemak dalam tubuh, apabila jumlah kalori yang dimasukkan ke dalam tubuh tidak sebanding dengan kalori yang dikeluarkan melalui keringat pada saat berolahraga, maka akan terjadi penumpukan lemak yang lambat laun akan menyebabkan obesitas.
4. Begadang
 Ternyata efek negatif dari begadang ini banyak sekali ya sobat kompas, salah satunya menjadi faktor penyebab obesitas. Begadang dapat menyebabkan pembakaran kalori berkurang hingga 5-20% untuk proses mencerna. Seseorang yang kurang tidur akan mengalami peningkatan kadar hormon lapar (ghrelin) dan penurunan kadar hormon kenyang (leptin). Bila ini terjadi, maka seseorang akan cenderung makan berlebihan dan mengalami peningkatan berat badan hingga menyebabkan obesitas.
Banyak sekali dampak buruk atau masalah yang ditimbulkan oleh obesitas, karena obesitas menjadi penyebab utama timbulnya penyakit-penyakit mematikan seperti, serangan jantung koroner, stroke, diabetes melitus (kencing manis), asma, gagal ginjal, varises, bahkan dapat menyebabkan kematian. Dilansir dari halodoc.com obesitas juga sering dikaitkan dengan masalah emosional, seperti kesedihan, kecemasan, dan depresi. Sebuah studi menemukan bahwa orang yang mengalami obesitas memiliki risiko 55% lebih besar untuk mengembangkan depresi selama hidup mereka daripada orang yang memiliki tubuh yang ideal. Selain itu, obesitas juga dapat membuat seseorang obesitas kesulitan untuk menemukan pakaian yang sesuai dengan ukuran mereka dan juga dapat membuat penampilan menjadi kurang menarik serta mengurangi rasa percaya diri mereka. Obesitas juga memengaruhi perekonomian. Nilai ekonomi produktivitas yang hilang akibat ketidakhadiran dalam bekerja diestimasi sebesar Rp 20.394 miliar/ tahun. Total kerugian ekonomi akibat obesitas di Indonesia sebesar Rp 78.478 miliar/tahun setara dengan 0,9% Produk Domestik Bruto Indonesia.
Oleh karena itu, bagi kita yang masih memiliki kondisi tubuh yang sehat, yuk kita mulai melakukan pola hidup sehat dan rajin berolahraga, jangan anggap sepele terhadap kesehatan kita agar tua nanti kita dapat meminimalisir berbagai macam penyakit yang akan timbul dan juga kita dapat terhindar dari obesitas ini. Namun, bagi seorang yang sudah mengalami obesitas, jangan berkecil hati ya sobat kompas, selagi masih ada waktu, yuk merubah pola hidup kamu dengan menjaga pola makan dan rajin berolahraga agar dapat memiliki berat badan ideal seperti sediakala.
Salam sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H