Mohon tunggu...
Putri Engellina Cecilia
Putri Engellina Cecilia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

On Going

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hasil dari Tugas Pak Edi

3 Juni 2022   12:02 Diperbarui: 3 Juni 2022   12:16 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo temen-temen, gimana nih kabarnya? Buat yang sedang berada dibangku perkuliahan tentu banyak banget dong suka dukanya. Nah karena saat ini aku berada di penghujung akhir semester 2 jadi di artikel kali ini aku ingin berbagi cerita juga pengalaman tentang banyaknya hal yang aku dapat pada mata kuliah kewarganegaraan dari seorang Dosen yang sangat unik dan kece, beliau adalah Pak Edi Purwanto.

Dimulai dari pertemuan semester 1 pada mata kuliah Pancasila. Yang mana saat itu pertemuan kami hanyalah melalui zoom. Pada pertemuan pertama, Pak Edi meminta kami untuk mencari tahu siapa beliau melalui kakak tingkat. Lalu kami disuruh menuliskannya kemudian di upload pada instagram masing-masing. 

Setelah mencari tau, banyak hal menarik yang aku dapatkan dari sosok pak Edi. Beberapa kakak tingkat mengatakan bahwa beliau merupakan dosen yang penuh kejutan, dapat membuat suasana kelas menjadi menyenangkan, juga tidak pelit nilai. Dan semua itu memang benar adanya.

Pada pertemuan berikutnya, kami diberi tugas setiap minggu untuk menulis sebuah artikel yang di-posting pada Kompasiana lalu menguploadnya di instagram dan Twitter kami. Materi dari artikel tersebut berkaitan dengan Pancasila tentunya. Aku yang kurang begitu suka dalam hal menulis apalagi terkait dengan Pancasila awalnya menganggap bahwa mata kuliah ini sulit bagiku.

Namun tidak terasa selesai sudah semester 1, dimana ternyata hal yang aku anggap sulit dapat  terlewati begitu saja. Tugas artikel yang dibuat setiap Minggu dapat kami selesaikan. Oiya selama semester 1, kami pernah mengadakan sekali pertemuan tatap muka pada mata kuliah pak Edi. Nah, saat itu aku merasa bahwa pak Edi memang dosen yang sangat unik. 

Beliau dapat membuat suasana kelas menjadi begitu menyenangkan. Dimana pada pertemuan saat itu kami mengadakan presentasi, lalu setelahnya Pak Edi meminta siapapun untuk menyanyikan sebuah lagu menggunakan gitar. Tidak hanya itu, Pak Edi juga meminta kami untuk membeli makanan dan makan bersama di kelas.

Nah saat naik semester 2, ketemu lagi nih sama Pak Edi pada mata kuliah kewarganegaraan. Dengan tugas yang sama yakni membuat artikel setiap minggunya. Namun juga berbeda, karena artikel yang dibuat tidak berdasarkan silabus mata kuliah kewarganegaraan melaikan sesuai dengan apa yang diinginkan Pak Edi sendiri. 

Selain itu, pada setiap artikel kami disuruh melakukan wawancara agar apa yang kami peroleh dapat menjadi bahan tulisan artikel tersebut sehingga tidak serta merta mengambil referensi dari internet. Tugas pertama hingga ketika adalah mewawancarai orang-orang terdekat yakni orang tua dan teman sekelas. 

Nah pertemuan selanjutnya lebih menantang bagiku karena kami harus melakukan wawancara di tempat ibadah, KPU atau Bawaslu, mengunjungi orang yang kurang mampu serta mencari tau tradisi menyambut bulan ramadhan di daerah sekitar. Tujuan pak Edi tentunya ingin agar mahasiswanya dapat berpikir kritis dan lebih percaya diri serta mampu bersosialisasi dengan baik.

Sekarang aku merasa bahwa mata kuliah pak Edi benar-benar menyenangkan. Banyak pengalaman dan hal baru yang ku dapat. Aku yang dulu tidak begitu suka untuk menulis karena menganggap bahwa menulis hanya bagi mereka yang memiliki bakat ternyata aku salah besar. 

Benar kata banyak orang bahwasanya penulis itu tidak lahir dari seorang penulis, sebab penulis berasal dari mereka yang memiliki tekad dan kemauan yang tinggi untuk menulis. Sehingga walaupun seorang memiliki bakat menulis, namun ia tidak memiliki kemauan maka tidak akan menghasilkan sebuah tulisan

Ada sebuah wejangan viral dari seorang Pramoerdya Ananta Toer, bahwa "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian".
Semua orang tentu menginginkan hidup yang bermakna, bukan hanya untuk dirinya tapi juga untuk sekitar dan sesama. 

Semua itu dapat diwujudkan salah satunya melalui tulisan yang bermanfaat. Karena pada hakikatnya, hidup itu perihal memberi. Tulisan kita yang dibaca dan dapat menjadi inspirasi membuat hidup lebih bermakna bahkan saat telah tiada. Diriwayatkan oleh Thabrani dan Daruqutni bahwa Nabi Muhammad SAW, bersabda "Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia". Inilah arti suskses yang sebenarnya

Nah buat temen-teman yang pengen berbagi inspirasi, cerita, pengetahuan tapi masih beranggapan bahwa menulit itu hal yang sulit, sebenarnya anggapan itu muncul ketika kita belum mencobanya. justru menulis itu sangat menyenangkan jika niat kita untuk menulis adalah bermanfaat bagi pembaca.

Menulis tidak sesulit apa yang dibayangkan, tetapi juga ada tantangan yang harus dihadapi terutama bagi pemula. Namun di masa sekarang ini, tentu semua hal semakin dipermudah. Banyak sekali postingan di media sosial yang dapat kita jadikan bahan belajar, dan jika ingin lebih menguasai untuk menjadi seorang penulis bisa banget nih belajar kiat menulis melalui seminar, platform maupun channel YouTube .

Melalui artikel ini, aku ingin ngucapin terima kasih untuk Pak Edi Purwanto selaku dosen kewarganegaraan yang sudah mengubah pandanganku terkait dengan menulis. Dan memberi banyak tantangan juga hal baru yang luar biasa. Banyak terima kasih juga tentunya buat temen-temen yang udah sempatin buat mampir ke artikel aku. 

Semoga apa yang aku tulis bisa bermanfaat bagi kalian semua dan menjadi pelajaran juga bagi diriku sendiri kedepannya.
Adelaya menuturkan bahwa ""Tulislah ! Maka dunia akan mengenalmu melampaui masa hidupmu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun