Mohon tunggu...
Putri Engellina Cecilia
Putri Engellina Cecilia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

On Going

Selanjutnya

Tutup

Diary

Selalu Menjadi Putri Kecilnya

11 Maret 2022   08:23 Diperbarui: 11 Maret 2022   08:29 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosok ayah merupakan cinta pertama bagi anak perempuannya, juga sangat berpengaruh besar dalam kehidupan mereka, terutama aku.

Dari gambar diatas, udah bisa ketebak nii apa yang bakal aku tulis di artikelku kali ini. Karena sebelumnya aku udah berbagi kisah dan cerita dari sosok mama, kali ini aku ingin ceritain juga seseorang  yang sama luar biasanya dan sangat berharga dalam hidupku. Seseorang yang tidak berani menyakiti hati anak-anaknya. Beliau adalah seorang mentor, motivator dan teman bermain terbaik bagiku. Beliau dipanggil papa oleh anak-anaknya dan dipanggil kung kung oleh cucunya. Ya, beliau adalah papaku

Papa lahir di Jakarta. Beliau tumbuh dengan kehidupan yang bisa dibilang serba berada. Semasa kecilnya, papa termasuk anak yang sangat di manja sehingga ketika dewasa, beliau harus membiasakan diri terlebih dahulu untuk melawan kerasnya kehidupan

Awal mulanya, papa diajak merantau ke Sorong untuk membantu usaha saudaranya di bidang ikan kerapu. Nah di kota ini pula papa bertemu dengan jodohnya, yaitu mamaku. Pekerjaan papa saat itu di laut, harus naik kapal dan berkoordinasi dengan nelayan. Usaha itu berhenti di tahun 1998 lalu akhirnya papa bekerja sama dengan seorang di bidang kontraktor hingga saat ini. Tidak jarang, papa harus meninggalkan kami dalam waktu yang lama karena bekerja di luar kota.

Papa adalah seorang muallaf ketika menikah dengan mamaku. Dan Alhamdulillah saat ini, papa sudah cukup banyak paham tentang perintah dan larangan dalam islam.

Dibalik aku yang duduk di bangku kuliah sekarang, ada perjuangan keras papa yang rela melakukan apapun untuk memberikan yang terbaik bagiku. Papa juga tidak mendidik ku dengan didikan yang keras atau kasar. Bahkan semasa hidupku, beliau tidak pernah memarahi apalagi memukulku. Beliau selalu mengajarkan dan menghadapiku dengan sabar. Walaupun sikapnya yang lemah lembut dan tidak keras padaku, beliau tetap mengarahkanku agar tidak salah jalan dan masuk dalam pergaulan bebas. Beliau juga selalu mendukungku dalam hal apapun selagi itu tidak merugikan diriku sendiri kedepannya.

Di waktu mudanya papa jago banget menggambar. Papa pernah menggambar wajah mama dan artis-artis yang digemarinya dan itu memang sangat mirip. Namun jika disuruh menggambar lagi sekarang, papa sudah tidak mau. Alasannya, mata papa sudah mulai rabun. Dan menggambar itu butuh konsentrasi yang tinggi. 

Bukan hanya menggambar, papa juga pinter banget di bidang matematika. Bahkan hingga saat ini, aku masih sering minta bantuan papa ketika aku kesulitan di pelajaran tersebut.

Oiya semasa duduk di bangku sekolah papa ini termasuk siswa yang membangkang namun pintar. Ada suatu pengalaman yang berkesan bagi papa, pernah suatu saat tiba-tiba papa dibotakkin oleh gurunya dan karena papa kesal akhirnya papa tidak masuk sekolah hingga dua bulan. Ketika pertama kali masuk setelah dua bulan tersebut, gurunya langsung mengadakan ujian matematika mendadak. Dan yang mengejutkan, papa mendapatkan nilai paling sempurna diantara teman-temannya padahal sudah cukup lama papa tidak mengikuti pembelajaran. Jika disekolah lain seorang siswa diingat karena kenakalan atau kecerdasannya namun papa ini diingat karena keduanya. Bukan hanya matematika tapi juga pelajaran lainnya

Papa itu orang yang simpel banget kalau urusan pakaian dan makanan. Bagi papa, tidak ada makanan favorit karena apapun yang dimasak mama, pasti papa suka dan papa tidak pernah protes jika tidak enak karena masakan mama memang selalu enak, Hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun