Mohon tunggu...
Putri Engellina Cecilia
Putri Engellina Cecilia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

On Going

Selanjutnya

Tutup

Diary

Seseorang yang Punya Banyak Peran

4 Maret 2022   08:25 Diperbarui: 4 Maret 2022   08:29 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hei heii!

Kalau sebelumnya aku ceriatin soal temen, Kali ini aku ingin ceritain seseorang yang punya banyak peran dalam hidupku. Seseorang yang bisa menjadi sosok ibu, teman dan malaikat juga menjadi cahaya dan pelangi dalam perjalananku. Aku memanggilnya mama

Mama lahir di desa terpencil di Ngawi, Jawa Timur. Anak ke-4 dari 5 bersaudara. Masa kecilnya mama habiskan selayaknya anak-anak pada jamannya. Sekolah jalan kaki tanpa alas kaki, tas pun hanya menggunakan kantong kresek, hal itu sudah biasa pada masanya. Namun ketika naik kelas 5 SD, mama wajib mencari rumput sehabis makan siang untuk pakan ternak kambing. Sorenya mencari kayu bakar, kadang kulit ari pradi atau brambut. Lalu menjualnya di warung kopi dan juga di pakai sendiri.

Setelah adanya pengumuman transmigrasi, orang tua mama yang biasa aku panggil "mbah" mengikuti transmigrasi tersebut ke Sorong, Papua Barat, tempat kelahirkanku. Namun, mbah hanya membawa 2 orang anaknya yaitu anak ke-3 dan ke-5, tidak termasuk mama. Alasannya, karena di tempat itu cuma hutan, tidak ada Sekolah, sehingga mama harus ikut bersama kakak keduanya di blitar untuk melanjutkan sekolah.

Lalu tidak lama kemudian mama memutuskan bekerja di daerah Jawa Tengah. Padahal, usia mama masih sangat muda. Hal ini supaya mama bisa secepatnya menyusul Mbah karena saking kangennya mama sama mbah saat itu. Sebab selama berpisah, mbah tidak pernah mengirimkan surat atau menjenguk mama, dikarenakan kantor pos yang sangat jauh dan kondisi ekonomi yang tidak stabil

Dari situlah dimulainya perjuangan mama menghadapi kerasnya kehidupan. Mama lalui itu semua beberapa tahun hingga akhirnya bertemu dengan mantan pacarnya atau yang sekarang menjadi papaku, hehe. Hingga saat ini, usia pernikahan mereka sudah mencapai 28 tahun, tepatnya pada bulan ini. Jangan salah, Mamaku sudah memiliki cucu-cucu yang sangat cantik dari anak pertamanya. Salah satunya yang ada di foto tersebut. Beliau tidak dipanggil mbah atau nenek namun tetap dipanggil mama.

Mama sungguh wanita hebat yang bisa melewati masa sulitnya. Aku sendiri tidak bisa membayangkan jika berada di posisi tersebut. Aku yang hingga masa SMP hanya menghabiskan waktu untuk bermain dan belajar sedang semua keperluanku diurus oleh mama sangat berbeda jauh dengan mama yang harus terpisah dengan orang tuanya dan harus bekerja banting tulang agar dapat bertemu dan melepas rindu. Walaupun menjalani perjalanan hidup yang keras, hal ini tidak pernah mama jadikan alasan untuk mendidik kami dengan didikan yang keras juga justru dijadikannya pelajaran agar anak-anaknya tidak merasakan hal yang telah dilalui.

Mama adalah sosok yang sangat lemah lembut, tidak pernah main tangan ketika aku berbuat salah. Mama selalu menganggap ku anak kecil yang harus selalu diperhatikan. Bahkan ketika aku sudah sebesar ini, mama masih sering menyuapiku dikala tidak sempat makan karena terlalu fokus dengan pelajaran. Mama sangat memaklumi hal-hal tersebut bukan malah memarahi.  Mama juga tidak membebaniku dengan pekerjaan rumah. Karena itulah, aku memilih untuk merantau agar bisa belajar hidup mandiri. Berbeda denganku, mama adalah orang yang sangat ramah dan mudah sekali bergaul. Bisa dibilang, mama adalah orang yang cerewet dan menyenangkan. Mama adalah orang yang sangat sederhana. Tidak sepertiku yang selalu memikirkan pakaian, gaya dan sebagainya. Mama justru lebih ingin terlihat apa adanya. Mama tidak pernah memaksakan hal-hal yang tidak aku sukai. Tidak pernah menuntut anak-anaknya dalam hal apapun, nilai, prestasi dan sebagainya. Betapa beruntungnya aku lahir dari rahim seorang ibu yang luar biasa tersebut.

Mamaku juga jago banget memasak. Mama selalu memiliki ide tersendiri untuk membuat kue atau cemilan yang belum pernah kucicipi sebelumnya. Terkadang, itu yang membuatku sangat ingin segera pulang dan menikmati masakan mama.

Mama adalah wanita sejati tetapi bisa juga menjadi lelaki, hehe. Mama bisa mengerjakan seluruh pekerjaan rumah. Tidak hanya bagian memasak dan mencuci, tetapi juga hal-hal yang biasanya dilakukan lelaki, seperti pelistrikan, pengecatan, pertukangan dan lainnya. Mama bisa membuat meja, kursi dan rak sendiri. Sungguh membuatku sangat takjub.  Mama memang tidak punya gelar sarjana, tetapi beliau selalu bisa melakukan apa yang aku bahkan papaku tidak bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun