Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Jodoh dalam Sebait Doa

6 Desember 2024   05:12 Diperbarui: 13 Desember 2024   18:23 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabatku, Eri sedang meminta pendapat tentang jodoh. Ia bercerita tentang laki-laki yang sedang dekat dan dikenalnya.

Apakah ia akan lanjut ke hubungan yang lebih serius atau sekedar teman saja. Ku sarankan Ia agar tak terburu-buru karena dikejar target menikah oleh orangtua dan saudara-saudaranya, mengingat perkara umur.

Kadang omongan keluarga memang mempengaruhi suasana hati. Perkara umur dan ketakutan menjadi perawan tua. Selalu menjadi momok di masyarakat.

"Aku yakin, kamu akan menemukan suami yang baik Ri" Ucapku lagi sambil tersenyum melihat sahabatku makan pempek dengan lahap. Pempek Kapal Selam yang terbuat dari ikan Belida menjadi pilihan ketika kami bertemu kali ini.

"Iya.." Jawab Eri sambil nyengir dan menengadah wajah dari wadah pempek. Lalu asyik menikmati hidangannya lagi.

Aku yakin, dalam hati Eri tentu saat ini sedang kebat-kebit kala tak sedang makan dan sendirian di kosan. Perkara jodoh kadang memang meresahkan.

Sehingga memang Aku harus memeperingatkan sahabatku ini agar berpikir dengan matang. Pertimbangkan bibit, bebet, bobotnya, sehingga tak salah memilih.

Karena beberapa teman atau saudaraku yang lain yang terburu-buru memutuskan menikah, malah berakhir di perceraian. Sebab belum mengenal lebih jauh calon suaminya.

Kata-kata manis sebelum pernikahan seolah bumbu cinta untuk seseorang. Padahal pernikahan ternyata tak sesimpel itu di kemudian hari.

Jodoh memang sebuah misteri, yang telah di tetapkan Allah semenjak kita dalam kandungan. Namun upaya kita untuk mencari jodoh yang baik, tentu harus dimaksimalkan.

"Sabar, jangan terburu-buru memutuskan Ri.. Sholat istikharah dan berdoalah dengan keyakinan sepenuh hati Ri.." Kataku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun