Hari guru tiba, sebuah angin segar seakan menerpa. Euforia ini mengingatkan kembali sebuah momen special bagi guru, yang bergelar pahlawan tanpa tanda jasa.
Di tengah berbagai berita dan isu mengenai guru di seluruh pelosok Negeri, ada yang masih berjuang dengan kesejahteraan. Gaji kecil, minimnya fasilitas dan kurangnya penghargaan atas pekerjaan mereka.Â
Ataupun Guru yang mengalami konflik dengan siswa dan orang tua murid. Hal yang belakangan mencoreng dunia pendidikan, dan merupakan sebuah refleksi dari kurangnya penghargaan terhadap guru.
Apalagi di era digital ini, peran guru yang hadir secara fisik, telah berganti perannya dengan Mbah google.
Maka pada peringatan hari Guru menjadi momen bagi komite sekolah, yang merupakan sebuah wadah, kumpulan orang tua murid dalam suatu sekolah. Untuk turut berperan serta dalam menyemarakkan hari special ini, menghargai kerja keras Guru dalam memajukan pendidikan bangsa.
Hari guru tak hanya sebuah bentuk perayaan, juga tak harus berbentuk sukacita yang mewah. Namun sebagai ungkapan penghargaan kepada para guru, atas jasa mereka sangat berarti bagi perkembangan anak-anak didiknya.Â
Saya dan teman-teman yang tergabung dalam komite sekolah berusaha mewujudkan momen special bagi guru ini. Semenjak beberapa hari sebelumnya persiapan pun dilakukan untuk memberikan kejutan manis untuk guru-guru pengajar anak-anak kami.Â
Komite terutama divisi kegiatan, menjadi paling sibuk dalam mempersiapkan berbagai kejutan. Segala tetek bengek untuk perayaan hari Guru, agar lebih berkesan.
Berbagai ide kreatif dituangkan anggota korlas (koordinator kelas) dan komite digunakan untuk memeriahkan hari guru, diantaranya :
1. Menyanyikan Hymne Guru.