Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Kata dari Orang tua kepada Anaknya

5 November 2024   05:16 Diperbarui: 15 Desember 2024   19:09 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengaruh Kata orangtua dapat mengubah dunia anak

Belakangan sebuah berita di suatu pagi, lewat di beranda layar handphone, meresahkan saya. Mengabarkan tentang seorang artis cilik yang sudah beranjak remaja yang menceritakan Ayahnya yang pernah mengatakan padanya, bahwa ia adalah seorang anak yang gagal.

Saya bingung, termenung dalam hati. What? artis yang dulunya selucu itu dan rajin wira-wiri di layar TV? memiliki luka batin?

Kala itu Sang Artis sebagai anak, mendengar langsung dari ucapan sang ayah, memarahi ibunya ketika mereka bertengkar. Dan mengatakan bahwa sang ibunda gagal mendidik anak-anaknya, Ia termasuk salah satunya.

Saat itu sang anak yang masih kecil dan belum memahami, akan perkataan sang ayah hanya mendengar, dan memendamnya saja dalam hatinya. Ia tak bisa melawan, tak bisa membantah dan membela diri serta sang Ibu.

Namun kata itu menancap dalam ke relung hati dan jiwanya. Menyebabkan ia terus berfikir, mengapa ia disebut anak yang gagal? 

Padahal bukankah, selama ini ia bisa menghasilkan pundi-pundi uang bagi kedua orang tuanya. Apakah itu tidak cukup, pikirnya dalam hati.

Ia tak mendapat penjelasan apa-apa dari sang Ayah. Namun Kata itu masih membekas hingga ia pun makin merenungi saat di pondok pesantren, pada siang dan malam hari. 

Kebetulan Ia adalah anak yang berpikir kritis. Lalu Ia berkesimpulan, dan merasa dibuang oleh ayahnya sendiri.

Dan kini, setelah keluar dari pondok pesantren. Ia pun mulai menggugat sang ayah atas rumah dan aset yang ia anggap dimiliki dari jerih payah ketika syuting semenjak kecil.

Saya rasanya sedih, miris melihat perseteruan anak dan orangtua yang terjadi ini. Dan berharap semoga ada jalan keluar terbaik bagi kedua pihak.

Begitulah, ternyata kata bisa mempengaruhi pendengarnya. Kata yang di dengar ini, masuk melalui telinga, akan diolah otak. Kemudian dicerna dan masuk ke alam bawah sadar, mempengaruhi hati serta jiwa.

Kata yang kurang baik, seperti memberi label buruk pada jiwa anak. Dapat menyebabkan seseorang seperti kehilangan arah, kehilangan makna, krisis kepercayaan diri, dan menancapkan kebencian di hati.

Saya melihat, mendengar beberapa artikel serupa di medsos bahkan menyaksikan langsung di kehidupan sehari-hari. Begitu banyak anak yang merasa patah, sakit hati, dan rusak jiwanya karena perkataan orang tuanya sendiri.

Entah ini merupakan kurang efektifnya komunikasi yang dimiliki orang tua terhadap anaknya. Gaya pengasuhan turun temurun, ataupun luka batin yang juga diwariskan dari orang tua sebelumnya. 

Sehingga cenderung asal bicara, dan kurang bisa memilah kata yang baik untuk diucapkan. Terutama ketika sedang emosi, marah melanda.

Hal yang dilakukan orang tua ini tentu akan menjadi teladan anak. Karena orang tua, digugu dan ditiru oleh anaknya. Untuk kemudian anak berbuat serupa kepada orang lain. Jika si anak tidak bisa memilah dengan akal sehatnya.

Pepatah mengatakan, Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Yang berarti Sifat, tingkah laku, dan kebiasaan anak akan mirip dengan orang tuanya.

Kata yang dilontarkan seperti dalam berita tersebut. Tentu sangat bertolak belakang, dengan yang diucapkan oleh Ibunda Thomas Alva Edison. 

Kata sang Ibunda mengafirmasi Thomas, yang kemudian mampu dengan kata tersebut memotivasi diri dan memberikan jalan bagi anaknya. Agar bisa belajar dengan baik di masa depan.

PKS KulonProgo
PKS KulonProgo

Begitu dahsyatnya kata dari Ibunda. Sehingga Thomas pun dapat belajar berbagai keilmuan, mampu bertahan, percaya diri dan memperjuangkan impiannya dengan gigih. 

Terlihat dari 1000 kali percobaan, ia pun akhirnya dapat menemukan lampu pijar. Yang akhirnya dapat digunakan manfaatnya untuk umat manusia hingga saat ini.

Terlihat bahwa pengaruh kata yang diucapkan oleh orang tua, mampu melemahkan dan menguatkan anaknya. Mempengaruhi perkembangan otak dan jiwa (karakter, emosional, percaya diri) anak.

Terutama ketika masa anak kecil, ia masih begitu bergantung kepada orang tuanya. Lain halnya ketika anak sudah beranjak dewasa, anak sudah menemukan dunia bersama teman ataupun pekerjaan. 

Maka isilah masa kecil anak dengan kata serta Kalimat positif dari orang tua. Layaknya menanam benih kebaikan, sehingga kelak anak menyimpan memori kebaikan pula dalam hati dan pikirannya.

Mari sebagai orang tua, mari belajar mengontrol diri dan bijaklah memilih kata, karena kata adalah doa. Sebab kita akan mempertanggungjawabkan amanah tentang anak ini, dihadapan pemilikNya kelak di hari akhir.

#PutriEkaSari

-Seorang Pembelajar, Jakarta 05 November 2024-

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun