Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepenggal Hikmah dari "Kepergian" Marissa Haque

11 Oktober 2024   05:27 Diperbarui: 11 Oktober 2024   08:07 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari ini, beranda medsos saya berseliweran tentang berita meninggalnya seorang artis Indonesia ternama, Marissa Haque. Tepatnya 02 Oktober 2024, masyarakat Indonesia dikagetkan oleh meninggalnya yang terkesan mendadak, tanpa sakit.

Berikut ini beberapa hal yang dapat saya ambil hikmahnya dari pribadi beliau, yang mungkin dapat dijadikan pelajaran untuk kita bersama:

1. Kecantikan Hati dan manfaat yang akan orang lain kenang.

Marissa Haque adalah artis yang cantik, parasnya menawan. Sehingga di masa lampau sering membintangi beberapa film di Tanah Air. Namun seiring berjalannya waktu, cantik itu pun memudar seiring bertambahnya usia. 

Namun salah satu kebiasaan yang kerap dilakukan oleh Sang Artis yang cukup membekas di benak orang-orang terdekatnya adalah kedermawanannya. Para pekerja yang tinggal di rumahnya paham betul, tentang uang kaget, yang kadang diberikan Marissa Haque dengan cuma-cuma, salah satunya jika dapat uang hasil syuting. Bahkan dengan mudahnya beliau menyekolahkan tukang kebun dan adiknya. 

Saya terkesima... Masya Allah, begitu mudahnya bersedekah dan menjadi orang yang bermanfaat, terutama untuk lingkungannya. Sehingga telah seminggu lebih, beliau tiada, tapi namanya masih saja harum baunya.

Ya.. manusia mati hanya meninggalkan namanya saja.. Semoga kelak sahabat kompasioner pun memiliki nama yang harum, penuh dengan cerita kebaikan. Tak hanya di dunia, tapi juga di langit.

2. Kebersihan adalah sebagian dari iman.

Sebelum meninggal, Marissa Haque berpesan kepada anak-anaknya. Agar menjaga kebersihan rumah. Tentu ia sadar betul, bahwa Allah Sang pencipta, menyukai orang yang bersih.

 Sebuah hadis Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu" (HR. Tirmizi). 

3. Memuliakan suami dalam segala kondisi.

Tentu orang sekelas Marissa Haque, yang merupakan artis dengan segudang prestasi. Mantan anggota DPR, dan aktif sebagai dosen dan pebisnis. Memiliki pundi rupiah sendiri, mandiri secara financial. 

Namun sebelum meninggalnya, ia masih sempat berpesan kepada anaknya untuk tetap mengisi toples di rumah dengan kerupuk, kesukaan suaminya. Ini menunjukkan rasa cinta, sayang serta hormatnya ia kepada sang suami. 

Mengingatkan saya, bahwa setinggi apapun jabatanmu. Seberapa besar gajimu, kamu adalah seorang istri. Seiring dengan berjalannya waktu, cintamu tentu akan diuji dengan berbagai godaan. 

Tapi, suami akan makin mencintaimu dengan kebaikan akhlakmu kepadanya. Jadi jangan berhenti untuk mengupgrade dirimu tak hanya kecantikan di luar, namun di dalam jiwa. Mungkin itulah kunci langgengnya rumah tangga.

  

  4. Seseorang meninggal sesuai kebiasaannya.

Kabarnya, Beliau meninggal dunia dalam keadaan tidur, sehabis membaca Al-Qur'an. Masya Allah.. tabarokallah.. Tentu kematian yang baik seperti ini menjadi dambaan kaum muslim, meninggal dalam keadaan yang baik, khusnul khotimah.

Episode kematian yang mudah dan dalam kondisi sehabis ibadah ini, beberapa kali juga pernah saya dengar, diantaranya meninggal dalam keadaan sholat, bersujud.

Terbesit pula harapan.. Ya Rabb.. semoga Kau anugerahkan kepada kita hambaNya, menghadap kepadaMu dalam keadaan suci dan baik, Khusnul khotimah.

Suatu hal yang perlu dipersiapkan ketika menghadapi kematian, maka orang beriman disarankan memiliki kebiasaan yang baik selama hidupnya, sesuai dengan beberapa pendapat para ulama:

"Sungguh siapa saja yang hidup di atas suatu kebiasaan tertentu, ia pun akan diwafatkan di atas kebiasaan tersebut" (Ibnu Katsir, Tafsiir al-Qur'aan al-'Azhiim, 2/101; as-Sa'adi, Taysiir al-Kariim ar-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Manaan, 1/130). (MuslimahHTM.com).

5. Kematian bisa datang kapan saja.

Meneteslah air mata saya membayangkannya, ketika episode kematian datang tanpa diundang, tanpa diduga. Ia datang bisa dalam senyap, tanpa kita bisa menolaknya. Kematian bisa datang menghampiri, kapanpun, dimanapun.

Bahkan seumpana di lubang semut yang gelap sekalipun. Atau bunker yang kokoh , terbuat dari berbagai material mahal, yang dibuat manusia, layaknya dalam film. Jika sudah waktunya, manusia tak dapat lari dari ajalnya. Karena Allah sudah tentukan dan mencatat di dalam lauhul Mahfudz, sebuah kitab sebelum manusia diciptakan.

Saya melihat langsung proses sakaratul maut itu berlangsung, di hadapan saya ketika menemani Bapak mertua di Rumah sakit.

Tubuh Bapak seperti terlihat kejang. Ketika saya tak sengaja memegang kakinya, suhu tubuhnya yang semula hangat menjadi dingin seperti es. Ketika malaikat Izrail selesai melakukan tugasnya.

Dan akhirnya, seseorang yang dahulu dihormati, dicintai, kini tinggal namanya saja.

Pengalaman ini membuat saya lebih serius dan khusyuk membaca doa, ketika selepas shalat.

Doa selamat dunia akhirat :

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu keselamatan ketika beragama, kesehatan badan, limpahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datangnya maut, rahmat pada saat datangnya maut, dan ampunan setelah datangnya maut." (detik.com).

Dari kejadian meninggalnya Marissa Haque yang tiba-tiba saat malam hari ini. Maka bagi seorang muslim, sebelum hendak tidur disarankan membaca Surat Al Mulk, agar dijauhkan dari siksa kubur. Sesuai Hadits Rasulullah SAW : "Siapa yang membaca Tabarokalladzi bi yadihil mulk (Surat Al Mulk) setiap malam, maka Allah SWT akan menyelamatkannya dari siksa kubur" (HR Ahmad).

Ceritaislam90
Ceritaislam90

Semoga kelak para pembaca bisa mengamalkannya..

-Sepenggal cerita di kala hujan, Bandung 05Okt24-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun