Dari arah pojok terdengar seorang kakak menghardik dan memerintah adik juniornya.
"Ayo habiskan.." Kata seorang kakak tersebut
Sang kakak komdis (komite disiplin) biasanya akan memberikan hukuman kepada junior yang terlambat datang. Kami yang tak terlambat datang tidak diperkenankan melirik ke arah sana ataupun membela. Jika tak mau mengalami hal serupa.
''Ga mau.. jijik kak" Kata Seorang junior perempuan, entah siapa.
Karena terlambat, maka kakak komdis menghukum junior yang terlambat dengan menjadikan beberapa nasi bekal digabung menjadi satu dan di berikan ludah salah satu kakak kelas. Yang kemudian adik junior memakannya bersama-sama. Alasan para kakak itu bertujuan untuk mengenalkan perihal satu rasa, satu jiwa dalam angkatan.
Ah.. aku cuma bergidik jijik membayangkannya, karena menurutku itu seolah sebagai hukuman yang diperhalus saja tampaknya.
Dari kejauhan, junior perempuan itu berusaha tak mau makan, namun tetap dipaksa dan akhirnya muntah.
Ingatanku melayang kala SMA dulu, entah mengapa pembullyan serupa selalu ada. Aku dahulu korban yang pernah di siram air dingin hingga basah kuyup kala di kamar mandi. Karena dianggap tidak berkata permisi dan berjalan menunduk di depan kakak senior.Â
Setelahnya mereka tertawa terbahak-bahak, disertai ancaman tak boleh melapor pada guru. Untungnya, jam pelajaran sudah usai, tentu rasanya malu, menggunakan pakaian basah masuk ke dalam kelas bukan?
Bahkan parahnya, ada teman yang autis pun mengalami pelecehan seksual karena dianggap aneh, dan tak normal. Sebab tak mengindahkan perintah salah satu orang geng penguasa di sekolah.
Ya.. Yang lemah yang ditindas oleh yang kuat, layaknya hukum rimba.