Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ya Rasulullah, Ku Ambil Berbagai Hikmah dari Maulid Mu

15 September 2024   23:04 Diperbarui: 16 September 2024   00:52 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pribadi - Pajangan Madinah di dinding rumah, serupa dengan aslinya

Setiap 12 rabiul awal, umat Islam di seluruh dunia memperingatinya sebagai hari kelahiran Rasulullah SAW. Beliau lahir tepatnya 12 Rabiul tahun 571 Masehi, di tahun Gajah.

Beliau dilahirkan oleh Ibunda Siti Aminah, tanpa didampingi sang ayah yang telah meninggal dunia, Ayahanda wafat ketika Rasulullah sedang di dalam kandungan Ibunda.

Tak terbayangkan perasaan ibunda Siti Aminah kala itu, melahirkan tanpa di dampingi oleh suaminya. Tentu kegembiraan karena dikaruniai anak seolah tak lengkap tanpa kehadiran suami.

Namun sebagai perempuan Shaliha, tentu syukur kepada Allah menutupi perasaan buruk lainnya. Hal ini menjadi Sebuah teladan bagi perempuan muslim lainnya di dunia, yang menyibukkan diri dengan perasaan syukur.

Perasaan ini mampu menutupi perasaan sedih yang berkecamuk dalam dada, menghilangkan rasa baper (bawa perasaan) yang biasanya sering menghinggapi dan membuat emosi jiwa.

Kala itu Rasulullah lahir dan hadir ke dunia, disambut gempita oleh para malaikat-malaikat Allah. Beberapa riwayat mengungkapkan bahwa Arasy Allah pun sampai bergetar karena meluapkan kebahagiaan dan kegembiraannya atas kelahiran beliau yang menjadi Nabi terakhir, penutup dari para nabi. (Youtube dan google.com).

Gegap gempitanya kelahiran Rasulullah ini bahkan masih diperingati hingga saat ini. Meskipun sudah lebih dari 14 abad yang lalu (1453 tahun yang lalu). 

Setiap tahun pada tanggal ini, kaum muslim seolah berlomba mengambil bagian untuk memuliakan hari lahir beliau. 

Terlihat berbagai peringatan Maulid Nabi digelar, hampir di setiap masjid juga sekolah di Indonesia, yang penduduknya mayoritas Muslim. Baik berupa tabligh akbar, maupun perlombaan dengan tema islami.

Umat muslim memperingati dan mengenang kembali sosok mulia Rasulullah dari berbagai contoh dalam Sirah Nabi. 

Akhlak Rasulullah yang santun dan penuh kasih sayang menjadi cermin indahnya hati Rasulullah. Karena akhlak, perilaku beliau ini yang menjadi Teladan terbaik bagi umat Islam di seluruh dunia

Keindahan Akhlak Rasulullah yang kemudian diberikan gelar Al Amin, orang yang dapat di percaya.  Akhlak/ adab/ manner/ attitude serta kejujuran ini menjadikannya dihormati dan dicintai. Pantaslah jika kita sebaiknya mendahulukan adab sebelum ilmu.

Rasulullah pun disebutkan dalam Al Qur'an surat Al Anbiya ayat 107, sebagai Rahmatan Lil 'alamin (menjadi Rahmat bagi semesta alam). 

Lewat Mukjizat berupa kitab Al Qur'an yang diwahyukan kepada Rasulullah, yang saat ini masih digunakan kaum muslim di seluruh dunia sebagai pedoman atau petunjuk hidup bagi manusia.

Al Qur'an adalah Kitab yang terjaga keasliannya hingga akhir zaman ini, yang sebaiknya harus selalu kita baca dan pelajari setiap waktu.

Sebuah lagu Nasyid dari Raihan, yang populer saat tahun 2000-an, menghanyutkan perasaan saya hari ini kala mengenang Rasulullah..
Menyimak lagu ini, Hati saya menangis membayangkan tiap kata dan bait dari nasyid ini. Air mata yang tak henti berlinang saat tersedu sedan dalam sujud di Raudah seolah flashback ke dalam ingatan. 

Ku lantunkan sholawat dengan sepenuh jiwa ya Rasulullah.. Mengingatkan diri untuk tak lupa pada momen maulid Nabi ini.

Maka dengan kecintaan kepada Rasulullah inilah yang sebaiknya semakin membuat kita mendekatkan diri kepada Allah. Marilah kita perbanyak ibadah dengan Sholawat kepada Rasulullah SAW, sang kekasih Allah beserta keluarga dan sahabatnya. 

Karena barangsiapa yang bershalawat kepada Rasulullah, kelak kita akan mendapatkan syafa'at dari Rasulullah di hari akhir kelak.

Serta tak lupa mengikuti sunnah Rasulullah, diantaranya membaca Al Qur'an, berzikir dan bersedekah.

*Hari ke 4 dalam 14 hari membangun Habit menulis bersama Ustad Cahyadi Takariawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun