Sewaktu itu saya dan teman-teman menyusuri jalan gelap serupa kuburan dengan batu nisan dari kejauhan, entah itu adalah area pemakaman atau sekedar buatan, untuk uji nyali saja.Â
Karena takut, kami serentak saling merapatkan diri satu sama lain. Berusaha menenangkan hati yang kebat kebit.
Sebab info dari beberapa teman-teman, acara jurit malam terkadang juga disertai dengan uji nyali terhadap hantu. Panitia akan menyiapkan 'stuntman' yang berperan sebagai pocong di titik tertentu.
Namun untungnya kala itu, pembina maupun guru-guru kami tidak ada yang menggunakan trik tersebut dalam jurit malam, tentu rasanya akan sangat menyeramkan bukan? Hiii...
Yang paling menyenangkan, pada beberapa sekolah alam ataupun wadah pecinta alam anak-anak. Peserta juga akan di ajak mengenali keindahan alam beserta berbagai keajaibannya, misalnya eksplorasi menemukan jamur yang dapat menyala di malam hari.Â
Salah satunya adalah Mycena Chlorophus, jamur yang tudung (bagian atas yang menyerupai payung) dapat menghasilkan nyala dalam kegelapan. Fenomena langka ini dikenal dengan nama Bioluminescene, mahluk hidup yang dapat menghasilkan cahaya.
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan endemik yang hanya ada di tempat tertentu. Beruntungnya anak-anak dapat menjumpai habitatnya di area Gunung Halimun Salak, Bogor. Tepatnya dikawasan konservasi dan penelitian, Cikaniki.
Salah satu tujuan menarik saat berkemah di kawasan Gn. Halimun Salak, Bogor yang masih asri adalah bisa sekalian berjalan-jalan melihat air terjun. Â Menikmati kesegaran air alami langsung dari pegunungan.
Pengenalan berbagai hal selama berkemah ini semoga menjadi pengalaman berkesan dan kenangan yang menyenangkan bagi anak-anak.Â
Serta menumbuhkan rasa syukur kepada Allah, sehingga anak-anak dapat menjaga kelestarian alam serta lingkungan disekitarnya. Karena kalau bukan kita siapa lagi? Jika bukan sekarang? Kapan lagi?
-Catatan, saya dan Ananda berkemah, dengan keseruan masing-masing-