Rasanya selepas pulang dari taman, sehabis olahraga ataupun kumpul, berkegiatan dengan teman-teman sesama Ibu-Ibu. Tubuh menjadi lebih segar, pikiran menjadi terbuka, jiwa menjadi lebih fresh.
Pantaslah jika banyak warga terutama Ibu dapat melepaskan stres yang dialaminya di taman hijau terbuka ini. Sesuai slogan Men Sana in Corpore Sano, di balik jiwa yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Dan lagi, di beberapa taman kota yang ramai pengujung, juga bersinggungan dengan rumah warga. Yang dimanfaatkan untuk berjualan berbagai macam cemilan, kuliner serta jajanan lokal yang menunjang kegiatan ekonomi warga sekitar.
Praktis saja selepas pulang dari taman, jika tak dapat mengontrol diri menghadapi godaan kuliner. Kami pun menjadi kekenyangan jajan dibuatnya.
Sayangnya, bagai buah simalakama, kegiatan ekonomi kuliner ini malah mengundang hadirnya sampah plastik yang berserakan dimana-mana.Â
Sebuah catatan untuk kita bersama, jika piknik/liburan adalah hak semua orang. Maka Kewajiban kita pulalah untuk menjaga dan merawat fasilitas yang ada di Taman kota Jakarta, bukan hanya tugas petugas kebersihan taman saja.
Rasanya miris, jika tempat bagus namun kesadaran warga Jakarta masih kurang untuk merawat kelestarian taman kota yang ada. Sebaiknya di masa akan datang, agar di taman diperbanyak jumlah tempat sampah di tiap lokasi strategis.Â
Serta diberikan papan larangan untuk membuang sampah sembarangan. Atau dilakukan himbauan ke pada pengunjung, berupa pengumuman secara berkala menggunakan audio-speaker diiringi musik, tentang pentingnya menjaga kebersihan taman.Â
Yuk.. mari saling menjaga fasilitas taman hijau terbuka Jakarta untuk kelangsungan hidup yang lebih baik.Â
-Memeriahkn event Kopaja71 Agustus2024-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H