Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sensasi Seru Naik Bus 'Telolet' ke Pengalengan, Bandung

3 Agustus 2024   22:48 Diperbarui: 6 November 2024   19:15 1854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pribadi-Bus telolet saat open trip ke Pengalengan, Bandung

Maraknya penggunaan Klakson 'Telolet' pada bus, merupakan sebuah daya tarik tersendiri, terutama bagi pengguna setia dan pecinta bus (bus mania).

Fenomena bus telolet ini dipopulerkan oleh anak-anak kecil maupun remaja lewat media sosial. Mereka terkadang sengaja 'berburu' suara klakson bus telolet, dengan berkumpul menanti di pinggir jalan.

Bus Telolet memiliki ciri khas corong klakson di bagian atas ini, juga lampu warna-warni menarik yang membingkai di bagian depan bis. Sehingga dapat dikenali dari kejauhan. 

Jika ada bus dengan ciri khas klakson telolet atau dikenal dengan Klakson Basuri. Anak-anak pun secara spontan terkadang berlari dan mengejar bus dengan kegirangan. Selayaknya berhasil mendapatkan 'mainan buruannya'.

Anak-anak kemudian akan mengancungkan jempol dengan semangat, sambil berteriak sekuatnya, "om telolet om" . Pada setiap bus yang terindikasi memiliki klakson telolet lewat, berharap agar supir bus membunyikan klaksonnya.

Setelah permintaan mereka di kabulkan sopir bus, mereka praktis mengabadikan momen bus berklakson unik tersebut, dengan merekam video dan menggunggahnya ke media sosial dengan gembira. 

Tentu permainan berburu klakson telolet ini menjadi menarik, menegangkan dan seru bagi anak-anak bukan?

Meskipun faktanya fenomena bus telolet ini menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.

Saya sendiri berkesempatan langsung mencoba bus telolet ini saat ikut open trip, wisata ke Pengalengan Bandung. 

Setelah tak sengaja melihat iklan di Instagram. Dipilihlah open trip yang sedang promo hemat dengan terpercaya.

Hanya dengan Rp. 100.000/orang, termasuk di dalamnya transportasi bus, tour guide dan tiket masuk utama tempat wisata di Pengalengan, Bandung.

Open trip saya nilai sangat simple dan praktis, dengannya kita dapat mengunjungi 3 tempat di area Pengalengan-Bandung dalam waktu sehari. 

Kebetulan lokasi yang ditawarkan belum pernah saya kunjungi, yaitu area Kebun teh Wayang Windu, rumah tempat Syuting film horror, serta Situ Cileunca untuk rafting juga memetik strawbery.

Foto pribadi- Itinerary sehari mengunjungi tempat wisata di Pengalengan, bandung
Foto pribadi- Itinerary sehari mengunjungi tempat wisata di Pengalengan, bandung

Jika saya hitung pergi bertiga dengan sahabat menggunakan mobil pribadi, untuk biaya bensin dan tol Jakarta-Bandung. Tentu pilihan open trip dengan 3 lokasi, menjadi lebih hemat.

Awalnya, titik kumpul pertemuan anggota Trip ditentukan dari penyedia open trip, JISSE Holiday. Peserta dibagi ke beberapa tempat pertemuan di area Jabodetabek (sesuai dengan domisili anggota grup), diantaranya domisili Tangerang-berkumpul di area Masjid Al Azhom.

Untuk Jakarta dan Depok-Mepo (meeting point) adalah Halte UKI. Anggota grup dari Bekasi-pinggir tol Bekasi. Sedangkan Karawang adalah pinggir tol Karawang.

Setelah semua anggota grup masuk ke dalam bis, maka perjalanan pun dilanjutkan ke daerah Pengalengan Bandung, dengan tujuan wisata pertama adalah bekas lokasi syuting film horror 'Rumah Pengabdi Setan'.

Sejak kemunculan film tersebut, kabarnya banyak yang penasaran ingin melihat Lokasi syutingnya. Sehingga Lokasi syuting pun dijadikan arena wisata.

Untuk saya yang tidak terlalu menyukai film horror, serta belum pernah menonton film ini. Tentu ini adalah sebuah pengalaman baru.

Dari awal saya, ananda dan sahabat sudah mewanti-wanti diri, bahwa ini hanya sekedar hiburan. Kita hanya mengikuti jadwal acara dari penyedia jasa open trip. Jangan membuat kegiatan ini menjadikan diri syirik kepada Allah SWT.  

Area bekas tempat syuting ini berisikan, area kuburan fiktif di dekat pohon-pohon besar semacam hutan kecil. Tak jauhnya terdapat beberapa rumah rumah kecil seperti layaknya rumah kurcaci dalam film 'hobbit'.

Selanjutnya kita diarahkan pihak tur menuju rumah Utama dari Lokasi syuting film, di dalamnya terdapat beberapa stuntman yang berperan sebagai pocong maupun kuntilanak.

Foto pribadi-Grup bis 2 di parkiran yang bernuansa horor, Pengalengan Bandung
Foto pribadi-Grup bis 2 di parkiran yang bernuansa horor, Pengalengan Bandung

Untuk pengunjung yang datang kesini, tidak disarankan jika memiliki paranoid terhadap hantu. Bagi saya sendiri, mengunjungi area ini hanya sekadar melihat dan pengalaman saja.

Saya mengimani jin dan iblis, namun jangan membuat kita menjadi syirik dan menyekutukan Allah SWT, seperti layaknya cerita yang digambarkan dalam film tersebut.

Selama di perjalanan dalam area Bandung, bus kami menjadi pusat perhatian anak-anak. Karena tiap membunyikan klakson, keluar bermacam alunan nada serta lagu lucu. Khas Bis Telolet yang banyak digemari oleh anak-anak.

Mulai dari nada telolet, lagu Baby Shark, atau pun lagu dengan nada semangat lainnya. 

Terasa sensasi seru, lucu dan menggelitik mendengar bunyi bus telolet yang bersahut-sahutan. Ketika dua bus bertemu bersisian di jalan.

Bus kami pun melaju ke tempat wisata selanjutnya, layaknya bus 'artis' yang dinanti setiap lewat, karena gandrungi anak-anak.  

Tujuan wisata kedua dan terdekat dari lokasi pertama adalah wisata kebun teh Wayang Windu, sebuah perkebunan teh bernuansa sejuk. Yang merupakan tujuan utama paket wisata kami.

Foto pribadi-Kebun teh Wayang Windu, Pengalengan Bandung
Foto pribadi-Kebun teh Wayang Windu, Pengalengan Bandung

Kita akan disuguhkan pemandangan dari area pegunungan, dataran tinggi, serta kebun teh dengan kabut tipis indah yang mempesona. Pemandangan kabut tersebut perlahan akan memudar memasuki siang hari. 

Setelah puas berfoto-foto sambil menikmati sensasi 'ngeteh di pegunungan' kami pun menuju Lokasi wisata selanjutnya, yaitu Danau-Situ Cileunca.

Di perjalanan, banyak anak-anak berdiri di pinggir jalan sambil mengancungkan jari dan hp, berharap pengemudi bis membunyikan klakson teloletnya.

Pengemudi Bus kami, kebetulan adalah orang yang ramah, banyak senyum dan baik hati. Sesekali ia membunyikan klakson teloletnya jika ada anak-anak yang meminta. 

Selebihnya bus melaju kecepatan sedang tanpa membunyikan klakson telolet. Ketika kami tanya, klakson telolet tidak disarankan sering digunakan, agar tidak mengganggu kenyamanan penumpang yang mungkin sedang beristirahat ataupun tertidur. 

Ataupun mengganggu pengguna jalan lain, terutama untuk malam hari. Suara klakson telolet yang nyaring tentu mengganggu dan menyebabkan kebisingan.  

Di area wisata ketiga yaitu Situ Cileunca, kita dapat memilih untuk rafting (arung Jeram) ataupun menyebrangi Danau dan memetik stroberi. Dengan membayar harga sewa perahu Rp. 25.000/orang PP, kita dapat menyebrangi Situ Cileunca.

Foto pribadi-Suasana di Situ Cileunca, dan sensasi memetik Strawbery dari kebunnya
Foto pribadi-Suasana di Situ Cileunca, dan sensasi memetik Strawbery dari kebunnya

Suasana danau yang asri, tenang dan nyaman. Cocok untuk pengunjung yang tidak menyukai kebisingan, sebagai area refreshing (melegakan) pikiran di alam bebas dari kesibukan sehari-hari.

Setelah turun dari perahu, maka kita bisa memetik stroberi sepuasnya. Dengan membayar tiket masuk kebun strawbery sebesar Rp. 15.000/orang. Lalu buah Stroberi yang telah dipetik akan di timbang dan dibayar sesuai harga pemlik kebun.

Wisata ini cocok terutama untuk anak-anak, pengalaman seru memetik stroberi langsung dari kebunnya.

Jika memilih Rafting, maka akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp. 300.000/orang untuk menyewa peralatan rafting dan pemandu.

Foto pribadi-Rafting di Situ Cileunca, Pengalengan Bandung 
Foto pribadi-Rafting di Situ Cileunca, Pengalengan Bandung 

Puas bermain-main di Situ Cileunca, kami pun beranjak ke Lokasi berikutnya, yaitu pusat oleh-oleh Bandung.

Beragam produk oleh-oleh khas pengalengan dijual di sana. Biasanya yang berhubungan dengan produk olahan berbahan dasar susu. Karena warga Pengalengan terkenal sebagai penghasil susu.

Di parkiran tempat oleh-oleh, beberapa anak-anak kecil pun terlihat berfoto ria dengan Bus telolet yang kami naiki. Namun Supir kami tidak berani membunyikan nada klakson bus telolet yang terlalu panjang dan nyaring. 

Karena waktu sudah beranjak malam hari. Dikhawatirkan mengganggu  dan menyebabkan kebisingan warga sekitarnya, ataupun mengganggu konsentrasi pengguna kendaraan lainnya.

Begitulah sekilas pengalaman menaiki bus telolet yang cukup mendebarkan dan menceriakan hati kala itu. 

Meskipun terlihat menyenangkan, tren berburu klakson bus telolet ini memiliki risiko kecelakaan jika tidak hati-hati. Tercatat beberapa kasus kecelakaan yang melibatkan anak-anak pemburu klakson telolet, tentu membuat banyak orang kembali menyoroti tren klakson bus telolet serta mempertimbangkan bahayanya.

Terutama kabarnya klakson Bus telolet ini memengaruhi kinerja rem angin, pada kendaraan yang memasangnya. Maka sebaiknya pengemudi bus pun perlu berhati-hati dalam menggunakannya. 

Setelah sebelumnya mengecek dan memastikan bus dalam kondisi prima, siap untuk berwisata. Sehingga bus tidak ada korban lalu lintas.  

-Catatan open trip ke Pengalengan Bandung 2023- 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun