Namun tentu saja jumlah bahan kimia ini dibatasi yang diperbolehkan dalam makanan, dan dianggap aman (mewakili serendah mungkin dosisnya). Disesuai dengan ketentuan (regulasi) dari pemerintah.Â
Beberapa produsen makanan di awasi ketat oleh BPOM (Badan Pengelola Obat dan Makanan). Tapi tentu saja bisa terdapat celah dan kecolongan pada prakteknya, oleh produsen yang bandel.
Salah satu makanan yang banyak diminati masyarakat, adalah roti. Roti merupakan makanan yang dapat dikonsumsi semua usia, baik tua maupun muda.
Roti sangat digemari banyak orang, karena praktis, bisa dimakan dalam segala kondisi. Kemasannya yang kecil, mudah dibawa kemana-kemana. Sehingga cocok digunakan untuk sarapan maupun sebagai cemilan.Â
Berbagai jenis bahan kimia juga digunakan pada proses pembuatan roti. Dengan fungsi terpenting dari bahan kimia tersebut adalah:Â
a. Untuk menambah kualitas hasil yang lebih tinggi.
b. Untuk menambah nilai ekonomis produk (penampilan roti terlihat lebih lezat, lebih enak, harum, merubah bentuk dan rasa baru, sehingga semakin menarik untuk dikonsumsi),Â
c. Untuk memudahkan proses produk (mengembang sempurna,tidak bantat dan lembut).Â
d. Sebagai pengawet, untuk mencegah pembusukan produk oleh bakteri/mikroorganisme (roti tidak cepat basi).
Saat ini yang sedang menarik perhatian adalah kasus roti berpengawet. Yang bisa tahan hingga berbulan-bulan. Padahal lazimnya roti hanya tahan 3-4 hari di suhu ruang. 1 minggu di dalam kulkas. Dan 1 bulan jika di dalam freezer.
Kecurigaan inilah yang membuat masyarakat mengecek kedua roti tersebut, yaitu Roti AOKA dan OKKO. Keduanya terbilang sedang laku keras di pasaran, karena rasanya yang enak dan harganya yang terjangkau, murah.Â