Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik dari 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom.” (HR. Bukhari no. 1190 dan Muslim no. 1394, dari Abu Hurairah). Sumber: Google
b. Masjid Quba.
Masjid ini adalah Masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW setelah hijrah ke Madinah.
Saat kemarin, sebelum berangkat berziarah ke Masjid Quba, pembimbing dan mutawwif saya meminta rombongan kami agar berwudhu dahulu dari hotel/penginapan, sehingga sesampainya di Masjid Quba kami dapat langsung melaksanakan shalat dua rakaat tanpa harus mengantri.
Di sana, kami pun shalat tahiyatul masjid dan hanya melakukan shalat hajat serta berdzikir. Karena belum memasuki waktu shalat wajib.
Keutamaan solat disana sangat besar. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah, “Siapa yang bersuci di rumahnya, kemudian pergi ke Masjid Quba, lalu ia shalat dua rakaat di dalamnya, maka baginya pahala seperti pahala umroh.” (HR. Tizmidzi)
Masjid ini merupakan masjid yang pertama dibangun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tepatnya pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi. Lokasinya berada di Quba, sekitar 5 kilometer sebelah tenggara kota Madinah (Google).
Di pelataran luar masjid Quba, terdapat tenda-tenda kecil layaknya bazar atau pasar tradisional kecil yang tergolong murah. Sebagian pedagang juga dapat berbahasa Indonesia dan tak jarang terjadi tawar menawar.