Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rezeki Tak Tertukar, melainkan Sudah Allah Takar

17 Juni 2024   21:52 Diperbarui: 6 November 2024   20:28 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen oribadi - BUkit Safa, Mekah-Arab Saudi

Ketika Nabi Ismail kecil yang kehausan, nalurinya sebagai Ibu dengan sigap berlari antara bukit Safa hingga ke bukit Marwah. Ia tidak menyerah, 7x Ia menyusuri kedua bukit yang jaraknya sekitar 3km. 

Dokumen oribadi - BUkit Safa, Mekah-Arab Saudi
Dokumen oribadi - BUkit Safa, Mekah-Arab Saudi

Siti Hajar berusaha semampunya, meski hanya dengan kekuatan kakinya. Dengan keyakinan yang kuat kepada Tuhan Nya. Ia menggantungkan harapan hanya kepada Allah.

Bahwa Allah akan membantunya, menunjukkan jalan kepada Siti Hajar. Dan prasangka baiknya kepada Allah pun membuahkan hasil.  Setelah proses pencarian air itu, keluarlah air zam-zam dari hentakan di kaki anaknya, Ismail kecil.

Dan atas izin Allah, yang semula hanya pancuran air kecil yang keluar dari permukaan tanah untuk Nabi Ismail dan Ibundanya minum itu. Lalu berubah menjadi mata air yang tak pernah habis meski berkali-kali diambil oleh banyaknya jamaah umrah dan haji yang datang ke Mekah.

Peristiwa mengenang perjalanan Siti Hajar dari bukit Safa ke Marwah ini dikenal dengan Sa'i. Yang menjadi rukun Umroh dan Haji.

Dari hal ini kita dapat belajar tentang hikmah rezeki. Terkadang rejeki tidak langsung seperti jatuh dari langit. Hal itu bisa saja terjadi jika didapatkan dari faktor keturunan miliarder.

Rezeki sudah dijamin dan di takar Allah, telah di tentukan pula sesuai takdir kita, jauh sebelum kita lahir. Seperti saat kita dalam kandungan, rezeki dari Allah mendatangi kita lewat perantara ibunda.

Rezeki perlu diupayakan, dengan sungguh-sungguh. Fokuskan diri pada pekerjaan ataupun usaha yang dijalani. Tentunya disertai keyakinan dan doa. Selanjutnya serahkan hasilnya kepada ketetapan yang Allah berikan (tawakal).

Rezeki terkadang datang dari arah dan waktu yang tidak disangka-sangka. Tak perlu kita risau dan was-was akan rezeki kita, karena rezeki Allah sangatlah luas dan akan di saat yang tepat sesuai kebutuhan. Kita hanya perlu, berprasangka baik kepada Allah Sang pemberi rezeki. Maka keajaiban rezeki pun datang.

Rezeki akan bertambah jika kita senantiasa bersyukur. Allah akan menambah rezeki jika kita senantiasa bersyukur. Syukur juga menambah rasa kenikmatan. Seolah seberapa besar pun rezeki yang dipunyai, maka yang sedikit pun akan terasa banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun