Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Bukber dan Reuni Ajang Pamer atau Silaturahmi?

7 April 2024   09:42 Diperbarui: 8 Desember 2024   06:26 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi- Bukber Alumni SMA 88 Jakarta

Belum lagi banyaknya pertanyaan yang salah yang biasa dijumpai di acara bukber, reuni ataupun halal bihalal. Banyak pertanyaan yang cendrung bersifat pribadi, dan kadang menyakiti. Meski awalnya hanya sebagai pembuka obrolan. Misalnya sudah nikah atau belum, sudah punya anak atau belum, mau nambah anak kapan dan sebagainya. 

Kita sebaiknya melihat terlebih dahulu lawan bicara kita. Karena yang dahulu teman dekat dan kita paham karakternya, setelah sekian tahun tak berjumpa, belum tentu masih memiliki sifat dan kondisi yang sama seperti terakhir kita bertemu. 

Bijaklah dalam memilih kata-kata, sehingga pertanyaan serupa seperti diatas tidak perlu dilontarkan. Jangan sampai pertanyaan yang penuh rasa ingin tahu, menjadi menyakiti perasaan orang lain. Karena dianggap sebagai bahan olokan atau bahkan pembullyan. Dan membuat orang lain menjadi risih, malas mengikuti acara serupa di kemudian hari. 

Fokuslah pada nostalgia masa-masa sekolah yang indah bersama teman-teman. Mengenang kejadian seru bersama guru, hal konyol, atau unik saat bersekolah. Tanpa tambahan ghibah dan bergosip tentang teman, yang malah mengurangi pahala puasa. 

Atau bukan pula mencari cinta lama yang hilang di acara Bukber, dan berharap pada Cinta lama bersemi kembali (CLBK). Tentu hal ini akan berbahaya, menjerumuskan dan perlu dihindari.

Isilah kegiatan bukber dengan hal yang lebih positif, sehingga kebersamaan itu mendatangkan keberkahan dan manfaat. Tidak hanya sekadar makan bersama dan bersenda gurau saja. Namun dapat diselingi dengan santunan anak yatim serta kaum dhuafa. Membantu guru atau teman yang sakit maupun yang kekurangan.

Mari kembalikan esensi Bukber, reuni ataupun acara halal bihalal. Dengan meluruskan niat ketika akan berkumpul untuk Bukber, reuni ataupun halal bihalal. Yaitu untuk menyambung silaturahmi antar teman yang mungkin sebelumnya terputus. 

Semoga dengan niat yang baik, maka keberkahan akan kita raih. Sehingga kita dapat mendapatkan hikmah silaturahmi yaitu melapangkan rejeki dan memanjangkan umur. Aamiiin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun