Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ide Ngabuburit Seru bersama Anak, Naik LRT Jabodebek

12 Maret 2024   08:58 Diperbarui: 13 Maret 2024   11:50 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal Ramadhan 2024 kali ini libur untuk para pekerja cukup terbilang lama, 4 hari. Adanya Cuti bersama hari Raya Nyepi membuat saya bisa lebih lama menghabiskan waktu dengan anak-anak. Maka tercetuslah ide, untuk ngabuburit asyik. Mencari cara untuk mengisi waktu agar puasa tidak terasa menjemukan.

Karena jam ibadah seperti mengaji, membaca al-qur’an tentu sudah dilakukan anak-anak. Jam selanjutnya terutama di jam-jam kronis untuk anak, biasanya selepas Ashar. Anak mulai merasa haus dan sangat lapar di jam tersebut, maka harus diisi kegiatan yang menyenangkan sehingga puasa tidak akan terasa. Di jam inilah biasanya anak cenderung tidur atau bahkan main games untuk mengalihkan laparnya. Dan sebagian orang tua pun menjadi khawatir, jika dilarang malah menjadi anak menjadi tantrum atau malas melanjutkan puasa yang terbilang hanya tinggal beberapa jam lagi.    

Berbekal rasa penasaran, berangkatlah saya dan anak-anak mencoba moda transportasi baru di Jakarta yaitu LRT Jabodebek di libur kali ini. Rasa penasaran mengalahkan mager (malas gerak) yang biasa terjadi di kala gerimis yang sebelumnya turun. Dan kamipun tetap berjalan dengan gembira dan bersemangat berangkat menuju stasiun LRT TMII.

Sebenarnya akomodasi ini tidak terlalu baru juga, karena LRT Jabodebek tanpa awak ini telah 6 bulan beroperasi. Maka setelah mendengar beberapa testimoni dari teman dan keluarga dekat, cek di youtube, serta melihat rute perjalanan via Google. Kami pun mengawali perjalanan dengan transportasi gratis Jakarta yaitu Jaklingko (angkutan umum Jakarta tak berbayar)
menuju Terminal Pinang Ranti. Lalu berganti kendaraan Jaklingko ke arah Taman Mini Square dan berjalan sedikit menuju stasiun LRT di sebrang kiri Mall Taman Mini Square.  

Berdasarkan beberapa informasi dari Google. LRT Jabodebek mulai di operasikan 28 Agustus 2023, dan di awal terdapat promo tarif hingga 29 Februari 2024. Namun Maret 2024 promo tersebut tidak berlaku lagi. Kini tarif naik, namun tetap dihitung berdasarkan jarak kilometer yang di tempuh. Yaitu Rp. 5.000 untuk satu km pertema, dan selanjutnya Rp. 700.

Untuk perjalanan Harjamukti-Dukuh atas, kami menyiapkan saldo minimal Rp. 25.000 untuk sekali perjalanan. Karena tujuan kami adalah pulang lagi dengan LRT. Maka untuk PP (pulang pergi), kami menyediakan saldo sebesar Rp. 50.000. Selama perjalanan kami menggunakan kartu Jaklingko, E-money, dan juga indomaretcard. Sedangkan untuk jenis kartu elektronik dari bank lain juga dapat digunakan.

 Perjalanan kami dimulai dari Stasiun LRT TMII sampai ke Dukuh Atas dengan jarak sepanjang ±25 km dengan waktu tempuh selama 39 menit dan kecepatan kereta LRT rata-rata 40 km/jam. Kereta berada di jalur peron 2.  Untuk sampai di stasiun akhir Dukuh atas, kami melewati 8 stasiun pemberhentian yaitu : Cawang – Ciliwung – Cikoko – Pancoran – Kuningan – Rasuna Said – Setia Budi – Dukuh Atas.

Setelah melewati pemandangan Jakarta dari dalam LRT selama perjalanan yang disuguhi pemandangan gedung-gedung bertingkat. Maka sampailah kami di Stasiun Dukuh Atas. Pemberitahuan di pemberhentian akhir diumumkan lebih lama lewat pengeras suara, sehingga jika ada yang sempat tertidur sebentar pun bisa sontak terbangun. Kemudian menuruni ekskalator jika ingin keluar stasiun akhir Dukuh atas.

Jika keluar Stasiun LRT Dukuh Atas, maka kita dapat menyusuri daerah perkantoran di Kuningan, Setia Budi dan area Jakarta Selatan sekitarnya. Namun untuk ke mall atau taman wisata terdekat, maka kita disarankan untuk berjalan kaki ataupun menyambung transportasi lain diantaranya Busway. Maka dengan pertimbangan tersebut, kami memutuskan untuk tidak keluar stasiun, dan melanjutkan perjalanan dengan LRT sebaliknya menuju arah Bekasi-jati Mulya.

Agar tetap tak dipungut biaya, disarankan untuk tidak keluar stasiun Dukuh Atas. Kami langsung belok ke kiri naik ekskalator kembali menuju peron 1. Tangga naik juga disediakan, namun tentu ekskalator menjadi pilihan untuk menghemat tenaga. Peron 1 terletak di sebrang peron 2 tempat kereta tadi yang sebelumnya kami naiki.

Di peron 1 kami melanjutkan perjalanan dengan LRT jurusan Dukuh atas menuju Jatimulya. Dengan waktu tempuh dari Dukuh Atas sampai ke Bekasi (Jati Mulya) yang berjarak 30 Km, ditempuh selama 45 menit dengan kecepatan kereta rata-rata 40 km/jam. Dan waktu tunggu yang relatif tidak terlalu lama yaitu hanya 7,5 menit-15 menit. Karena tak lama kami menunggu LRT Jabodebek sudah muncul di hadapan kami. Pintu kereta LRT pun terbuka sekitar 3-6 menit.

Suasana kereta yang sejuk dengan latar putih krem terasa nyaman. Kami pun duduk di bangku warna biru laut yang disediakan, yaitu area bagian depan kepala kereta. Di awal perjalanan ke arah Bekasi Kami dapat melihat-lihat panel kontrol kemudi kereta yang tak berawak. Ruangannya ditutup oleh pintu kaca transparan yang terkunci.

Kami sempat keheranan, karena ini pengalaman pertama naik kereta yang berbeda dengan kereta KRL yang terdapat masinis di kepala kereta. Sedangkan di LRT kami melihat petugas sejenis masinis yang tidak selalu berada di kepala kereta, namun ada di belakang kereta. Sesekali walka (petugas pengamanan kereta mirip satpam) beralu lalang di antara penumpang, diantaranya menegur penumpang yang makan atau minum dalam kereta. Salah satu larangan di dalam kereta LRT.  

Berbeda dengan perjalanan ke arah Dukuh Atas yang disuguhi pemandangan gedung bertingkat. Selama perjalanan ke arah bekasi melewati pemandangan jalan tol layang MBZ, jalan tol dan jalur kereta cepat Bandung. Dengan Rute kereta LRT Dukuh Atas hingga stasiun akhir Jati Mulya, melewati 13 stasiun pemberhentian yaitu: Setiabudi – Rasuna Said – Kuningan – Pancoran – Cikoko – Ciliwung – Cawang – Halim – Jati Bening Baru – Cikunir 1 – Cikunir 2 – Bekasi Barat – Jati Mulya.

Tujuan kami naik LRT ke arah Bekasi, mencoba mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan (Mall) yang kabarnya terintegrasi langsung dengan Stasiun LRT tanpa harus berjalan jauh ataupun naik transportasi lain, yaitu Revo Mall Bekasi. Mall tersebut dijuluki dengan ’’The Urban Hub Mall’’ karena terintegrasi dengan stasiun LRT berkat adanya skybridge yang menjadi penghubung.

Kami sendiri pernah menyambangi Revo mall ini beberapa tahun lalu. Untuk  mencoba wahana Snow World, bermain di ruangan yang seolah dibuat dingin dan bersalju. Pada kesempatan kali ini kami mengunjungi Mall ini hanya sekedar numpang solat di Musola. Letaknya dari Sky Bridge penghubung Stasiun LRT- Revo Mall hanya tinggal turun sedikit dan lurus saja, bersebelahan dengan Panin Bank.

Di Revo Mall juga tersedia food court, bioskop, supermarket Diamond dan tenan-tenan berisi cemilan serta ramai produk fashion dijual. Transportasi publik LRT makin membuat mall yang sempat sepi pengunjung semenjak covid-19 menjadi mulai ramai pengunjung lagi.

Setelah puas mengelilingi  mall kami pun masuk ke stasiun LRT kembali dan mengambil arah kiri ke Dukuh Atas peron 2. Di beberapa titik saat memasuki area stasiun terdapat penunjuk arah kemana tujuan yang akan di pilih. Arah kanan menuju ke peron 1, untuk melanjutkan ke tujuan Jati Mulya. Atau arah kiri untuk menuju ke Dukuh Atas.

Jika ragu dan bingung akan penunjuk arah, bertanyalah kepada petugas yang berjaga di dekat pintu masuk. Karena petugas-petugas ramah akan menjelaskan dengan senang hati. Tidak hanya petugas di bagian depan area pintu masuk, namun petugas penjaga peron juga cleaning service, semua paham lokasi sehingga ketika kami bertanya, dapat membantu.  

Setelah dari stasiun Bekasi Barat, kami mencoba untuk melihat area stasiun kereta cepat WHOOSH Bandung yang terletak di Stasiun Halim. Stasiun kereta cepat yang terintegrasi dengan stasiun LRT Halim. Sehingga jika ingin ke Bandung dapat Transit di stasiun Halim lalu naik tangga atau eskalator. Kami penasaran dengan kereta cepat yang kabarnya bisa melebihi kereta cepat di Negara Asean lain, misalnya Laos. Pencapaian yang cukup baik untuk Indonesia.

Jika kita sudah membeli tiket kereta WHOOSH via aplikasi KAIACCESS, aplikasi WHOOSH. Atau dapat membeli tiket di mesin tiket jika ada ketersediaan bangku. Dengan tarif Rp.250.000, tujuan akhir Padalarang dan Tegal Luar. Harga tersebut termasuk tiket kereta feeder untuk menuju ke pusat Kota Bandung.

Namun sayangnya karena singkatnya waktu, dan target waktu yang disepakati dengan anak, yaitu sebelum magrib sudah sampai di rumah untuk berbuka dan lanjut solat tarawih. kami tidak mencoba naik kereta WHOOSH ini, dan melanjutkan perjalanan lagi menuju stasiun transit Cawang, untuk ganti kereta pulang menuju ke arah TMII-Cibubur-Harjamukti.

Perjalanan naik kereta LRT Jabodebek ini tebilang cukup efisien, karena biasanya jika menggunakan kendaraan pribadi (mobil), waktu tempuhnya bisa mencapai 2 sampai 3 jam karena macet. Sedangkan dengan kereta LRT, waktu tempuh menjadi relatif lebih singkat. Wajar jika pemerintah berharap LRT Jabodebek menjadi solusi transportasi umum untuk mengurangi kemacetan.

Sehingga diharapkan masyarakat mulai beralih ke LRT untuk bekerja atau berkegiatan sehari-hari seperti Negara berkembang lainnya. Karena dengan berkurangnya waktu jarak tempuh maka bekerja akan menjadi lebih efektif. Penggunaan kendaraan pribadi juga diharapkan bisa berkurang dan mengurangi polusi kendaraan, sehingga pemakaian LRT Jabodebek ini diharapkan menjadi pilihan yang ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun