Menjadi saf, barisan pertama ketika salat di depan Kabah. Menapaki perjalanan Rasulullah SAW, dan melihat secara langsung keagungan dan Maha Besar Allah di sana.Â
Karena belumlah tentu orang yang lebih kaya dari saya dapat sampai ke sana, atau belumlah tentu yang lebih shalih daripada saya Allah hadirkan di sana, jika tidak dipanggil oleh Allah.Â
Dan atas izin Allah juga, saya bisa menjejakkan kaki, mewujudkan impian ke tanah suci Mekah dan Madinah. Â
Serta beberapa impian lain yang Allah izinkan hadir menjadi kenyataan, setelah diupayakan dengan kerja keras penuh keyakinan dengan segala liku yang terkadang melemahkan dan mengundang air mata.Â
Kemudian Allah ganti dengan hal baik lainnya. Semua berubah manis pada waktunya, yang menimbulkan rasa syukur akan rahmat yang Allah berikan.
Perjalanan dalam bermimpi dan berkata-kata ini mengajarkan arti yakin, optimis dan sabar. Karena sesungguhnya Allah beserta prasangka hambaNya.Â
Maka Janganlah takut untuk bermimpi, yang dibutuhkan adalah berbaik sangka pada Allah Sang Pencipta. Dan teruslah bermimpi yang tinggi bahkan hingga ke langit.Â
Karena pepatah bilang, gantungkan cita-citamu setinggi langit, karena ketika engkau jatuh pun engkau akan berada di antara bintang-bintang.
Bermimpilah yang tinggi, hingga ketika membayangkannya saja, hatimu pun terasa bergetar dan gelisah meski hanya sekedar membayangkannya -Najwa Shihab-
-MImpi yang menjadi nyata lewat kata-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H