Mohon tunggu...
Siti Aisyah
Siti Aisyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

seorang yang hobbi menulis dan membaca tetapi kerap kali hal tersebut tak dilakukannya karna sifatnya yang moody..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

International Class Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FITK UIN Malang (ICP PGMI)

29 Mei 2014   02:07 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:00 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

INTERNATIONAL CLASS PROGRAM

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FITK UIN MALANG

(ICP PGMI)

Written by Siti Aisyah

Tak pernah terlintas sebelumnya saya akan bertemu dengan ke-19 teman super saya sepanjang perjalanan hidup. Kami dilahirkan, ditempa dan dituntut untuk menjadi pribadi yang memiliki keunikan karakter berbeda antara satu dengan lainnya. Pada mulanya kelas kami sama seperti kelas-kelas regular lainnya. Hanya saja, yang terlihat seperti membedakan kami dengan mahasiswa regular lainnya adalah penyebutan “International Class” kepada kami. Tak pernah ada perbedaan yang significant sebenarnya. Pembelajaran dikelaspun sepintas sama hanya saja pemakaian bahasa inggris disetiap mata kuliah baik dalam hal makalah maupun presentasi dan diskusi namun bahasa bukan pembeda yang sangat mencolok bagi kami karena untuk zaman sekarang, bahasa Inggris bukan lagi hal baru bagi kami.

Hari demi hari kami lalui bersama, pada mulanya kami tertutup satu sama lain, kami masih memasang topeng kepribadian untuk menutupi pribadi masing-masing agar masing-masing terlihat sempurna didepan teman yang lain. Bulan demi bulan kami lalui hingga masalah mulai muncul dan berkembang. Masalah demi masalah kami hadapi bersama dikelas. Pernah sesekali kami di tantang oleh salah satu dosen untuk menyelenggarakan suatu lomba, olimpiade untuk anak MI se-Malang raya.

Dari sinilah perubahan kami dimulai. Perdebatan pendapat sering kali terjadi bahkan hampir setiap hari terjadi antara sekelompok anak yang setuju dan yang tidak setuju diadakan olimpiade. Kami takut kalau kami tidak akan mampu melaksanakan olimpiade itu mengingat kami hanya ber-20 orang dan mayoritas perempuan. Banyak pertimbangan yang kami ambil saat itu hingga akhirnya dari situlah kami mulai dapat memahami karakteristik anak satu dengan lainnya.

Mulai muncul pertemanan, persahabatan bahkan permusuhan. Hampir tiap hari kelas kami melakukan evaluasi kelas karena selalu ada saja permasalahan-permasalahan kecil yang akhirnya membesar dan memecah persahabatan kami tersebut. Tepat pada bulanDesemberkami yang dikenal sebagai kelas teraktif dengan semboyan “ICP PGMI 2011, Wonderful Exelent Amazing WEXA “ ini berhasil menyelenggarakan Olimpiade SKI yang kami namai KOSKI (Kompetisi SKI se-Malang Raya).

Walau harus menguras selurus uang kas kami saat itu, kami selalu yakin bahwa perjuangan kami akan menuai hasil suatu saat nanti. Sekitar 10 sekolah MI dan SD se-kota Malang menjadi perserta kami pada saat itu. Capek yang kami rasakan tak terasa karena kami mampu membuat perubahan dikelas. Permusuhan dan perselisihan bukan sesuatu yang membuat kami makin terpecah melainkan menjadi kekuatan tersendiri bagi kami. Kelas kami memang terlihat tentram akur dari luarnya namun sebenarnya dalam membangun semua itu, banyak tangis yang sudah kami lalui bersama hingga kami sadar bahwa kami bukan sekedar teman sekelas semata melainkan kami saudara, kami keluarga dan kami tak dapat terpisah.

Perjuangan demi perjuangan kami lakukan untuk menunjukkan bahwa kami special, kami berbeda bukan karena nama “International” yang kami terima namun karena apa yang sudah kami berikan kepada universitas melalui semangat kami, melalui kerja keras kami. Banyak sekali perlombaan yang kami ikuti. Kami tidak berharap apa hadiah dan tropy yang diberikan namun kami ingin menunjukkan bahwa kami ada dan kami bisa walaupun kami hanyalah mayoritas saja. kami saling mendukung satu dengan lainnya hingga kini, tak lagi ada kata canggung, malu, bahkan gengsi sesama teman.

Kami kenal satu persatu teman dengan sangat akrab hingga kami tau bagaimana sifat dan kebiasaan teman satu dengan lainnya. Dalam hal presentasi, layaknya berbicara didepan keluarga sendiri, sering kali kami tak segan mencela teman satu dengan lainnya dengan tujuan membangkitkan semangat presentasi yang terkadang terkesan membosankan dan itu terbukti dikelas kami sehingga setiap ada presetasi, suasana selalu ramai dan bersemangat.

Ada 1 program unggulan yang selalu kami laksanakan setiap hari Rabu. Program ini adalah program yang makin mempererat hubungan emosional kami satu sama lain. Program tersebut kami namai “Arisan dan Sharing bersama”. Program ini kami manfaatkan untuk melaksanakan evaluasi kelas. Biasanya dalam evaluasi kelas, kami akan membahas masalah-masalah dosen mata kuliah. Setiap mahasiswa ditunjuk untuk menjadi penanggung jawab mata kuliah tertentu sehingga apabila ada masalah dengan mata kuliah tersebut, dosen tidak lagi berkomunikasi dengan ketua kelas melainkan langsung dengan penanggung jawab mata kuliah. Dalam evaluasi kelas, setiap penanggung jawab melaporkan informasi-informasi yang berkaitan dengan mata kuliah yang ia pegang. Seringkali kamu saling memberi saran untuk mata kuliah tertentu agar penanggung jawab mata kuliah menyampaikan saran teman-teman sekelas kepada dosen yang bersangkutan.

Bukan hanya masalah kuliah yang kami bahas dalam evaluasi kelas. Terkadang apabila ada salah satu teman yang memiliki masalah dengan teman yang lainnya, kami akan segera membahas masalah tersebut dalam evaluasi kelas karena apabila ada perseteruan antara anggota kelas, hal itu akan sangat berdampak pada aktivitas perkuliahan sehingga kami menganggap apapun masalahnya baik individu maupun kelompok adalah masalah kelas dan harus segera diselesaikan. Minimal dalam evaluasi kami menemukan titik temu dalam permasalahan tersebut atau bahkan pihak yang berselisih bisa saling memaafkan pada saat itu juga.

Kami memang minoritas namun jiwa raga kami mayoritas. Semoga cerita saya dapat menjadi inspirasi bagi pembaca. Wassalam J

Agenda-agenda dan perlombaan yang pernah kami ikuti.

1.Pelaksanaan Lomba KOSKI (Kompetisi SKI se-Malang Raya) dilaksanakan pada bulan Desember 2012.

2.Psycho Debate Competition 2012 yang di selenggarakan oleh fakultas Psikologi UIN Malang dengan tema “Keluar dari problematika remaja: Menyikapi Free Sex perspektif Mahasiswa UIN Maliki Malang”. Acara ini di laksanakan pada 24 November 2012. 2 orang anggota kami yakni Siti Aisyah dan Fergy Ani Pratiwi mengikuti acara lomba tersebut sebagai perwakilan dari kelas kami, ICP PGMI 2011 dan berhasil menjadi juara II.

3.Peserta lomba “Micro teaching” yang diadakan oleh Mahad Sunan Ampel Al-Ali pada 6 Mei 2013. Walau tidak berhasil menjadi Juara tetapi alhamdulillah masih bisa ikut serta dalam memeriahkan acara. ada sekitar 10 orang anggota kelas kami yang mewakili dalam perlombaan tersebut.

4.Pemilihan “Cak dan Ning UIN Maliki Malang”. Dian Mustika Anggraini berhasil merebut Juara I Ning Malang. Dia adalah salah satu peserta perwakilan dari kelas kami yakni ICP PGMI 2011.

5.Gebyar seni PGMI. Gebyar seni PGMI adalah acara yang dipelopori oleh pak Joko, dosen Seni Rupa kami saat semester 5 dalam rangka Ujian Akhir Semester. Dalam acara tersebut setiap kelas wajib menampilkan 1 penampilan dari kelasnya masing-masing. Kami berjuang menampilkan kreasi terbaik kelas kami dan berhasil memboyong piala Juara Umum saat itu.

6.Arisan dan Sharing kelas yang dilaksanakan setiap hari Rabu guna membangun keakraban kelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun