Kegiatan yang melibatkan Sub kelompok7 (Kkn R12 bendunganjati) Universitas 17 Agustus 1945 ini memberikan pengalaman berharga dalam upaya pencegahan dan penanganan perilaku bullying di lingkungan sekolah. Dosen pembimbing, Daffa Dwi Sri Diyanti, S.Psi., M.Psi., Psikolog, turut berperan aktif dalam memberikan arahan kepada mahasiswa selama pelaksanaan program ini.Â
Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan siswa di MTS Unggulan Hikmatul Amanah Desa Bendunganjati. Mahasiswa tidak hanya belajar mengidentifikasi tanda-tanda bullying, tetapi juga mengasah keterampilan komunikasi empatik dan memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya membangun lingkungan yang aman dan positif. Berikut adalah wawancara mendalam mengenai pengalaman berharga ini dan dampaknya terhadap upaya menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying.Â
Kegiatan ini melibatkan Sub kelompok7 (Kkn R12 bendunganjati) , siswa dan guru MTS Unggulan Hikmatul Amanah, serta dosen pembimbing, Daffa Dwi Sri Diyanti, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Mahasiswa bertindak sebagai fasilitator yang memberikan materi dan mendampingi siswa selama program. Guru sekolah juga berperan aktif sebagai pengamat dan pendukung pelaksanaan kegiatan agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Dosen pembimbing, Daffa Dwi Sri Diyanti, S.Psi., M.Psi., Psikolog, bertugas memastikan bahwa kegiatan berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan arahan yang diperlukan.
Program kerja ini di rencanakan dan di susun selama 2 bulan mulai awal November hingga Januari. Kelompok kami mendapatkan mitra untuk membuat program ini pada awal kelompok R12 melakukan survey pertama yang dilakukan pada tanggal 3 Desember. Program kerja ini di laksanakan selama 1 hari di hari Senin, 20 Januari 2025 tepatnya pada pukul 08.00 hingga 11.30 WIB dengan narasumber Elza Kusumawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog dilaksanakan di MTS Unggulan Hikmatul Amanah, yang berlokasi di Desa Bendunganjati. Seluruh kegiatan berlangsung di lingkungan sekolah, baik di dalam kelas, aula, maupun halaman sekolah. Pemilihan lokasi ini bertujuan untuk membuat siswa merasa nyaman dan mudah beradaptasi selama mengikuti kegiatan.
Kegiatan ini penting karena bullying merupakan masalah serius yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, rasa percaya diri, dan perkembangan sosial siswa. Melalui program ini, siswa diajarkan untuk mengenali tanda-tanda bullying, baik sebagai pelaku, korban, maupun saksi. Dengan memberikan edukasi dini, program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, ramah, dan bebas dari perilaku negatif. Selain itu, program ini juga berusaha mengubah pola pikir siswa agar lebih menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Program Pencegahan Bullying di Sekolah dimulai dengan pembukaan berupa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Universitas 17 Agustus Surabaya, dilanjutkan sambutan oleh perwakilan kesiswaan, serta penyerahan buah tangan sebagai simbol kerja sama. Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa, ice breaking untuk mencairkan suasana, dan pengisian pretest guna mengukur pemahaman awal peserta. Selanjutnya, disampaikan materi sosialisasi pertama yang memperkenalkan bullying, dampaknya, dan cara mencegahnya, diikuti sesi quiz interaktif, pemutaran video animasi tentang bullying, serta feedback dari peserta terkait video tersebut. Dokumentasi berupa foto bersama dilakukan sebelum istirahat, yang memberikan peserta waktu untuk menikmati makanan ringan. Sesi kedua dimulai dengan ice breaking singkat, dilanjutkan pemaparan materi oleh narasumber yang memberikan wawasan lebih mendalam. Acara ditutup dengan pengisian post-test untuk mengukur pemahaman peserta setelah materi disampaikan, ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, dan sesi dokumentasi penutup. Program ini dirancang agar peserta dapat memahami, berinteraksi, dan termotivasi untuk mencegah bullying di lingkungan sekolah.Â
KesimpulanÂ
Kegiatan Pencegahan dan Penanganan Perilaku Bullying di MTS Unggulan Hikmatul Amanah Desa Bendunganjati merupakan langkah konkret untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung. Melalui keterlibatan aktif Sub kelompok7 (Kkn R12 bendunganjati) , siswa mendapatkan edukasi tentang dampak negatif bullying serta pentingnya empati dan toleransi. Dengan pendekatan yang interaktif dan mendalam, program ini tidak hanya membantu siswa memahami konsep bullying, tetapi juga mendorong mereka untuk berperan aktif dalam menciptakan suasana sekolah yang positif. Kegiatan ini juga memperkuat kolaborasi antara pihak sekolah, mahasiswa, dan dosen pembimbing, sehingga menghasilkan dampak yang berkesinambungan. Dengan adanya program ini, diharapkan siswa lebih percaya diri, memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi, dan mampu mencegah serta menangani bullying di lingkungan mereka. Program seperti ini membuktikan bahwa edukasi yang baik dan pendekatan yang tepat dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi tantangan sosial di sekolah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI