Mohon tunggu...
Sekar PutriDewanty
Sekar PutriDewanty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Mercu Buana. NIM 43121120087

Universitas Mercu Buana Jakarta. Jurusan Manajemen, Mata Kuliah Kewirausahaan 1 Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Martin Seligman Model PERMA untuk Mengelola Bisnis Donat

17 November 2023   00:49 Diperbarui: 17 November 2023   00:51 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam era bisnis yang semakin kompetitif, manajemen bisnis donat perlu mengadopsi pendekatan yang holistik untuk meningkatkan kesejahteraan pelanggan, karyawan, dan keberlanjutan bisnis. Salah satu kerangka kerja yang dapat diterapkan adalah Model PERMA yang dikembangkan oleh psikolog positif terkemuka, Martin Seligman. Model ini menekankan lima elemen kunci yang berkontribusi pada kesejahteraan holistik: Positive Emotion (Emosi Positif), Engagement (Keterlibatan), Relationships (Hubungan), Meaning (Arti), dan Accomplishment (Pencapaian). Dalam tulisan ini, saaya akan mengeksplorasi bagaimana Model PERMA dapat diterapkan untuk meningkatkan manajemen bisnis donat.

1. Positive Emotion (Emosi Positif)

Dalam konteks bisnis donat, menciptakan emosi positif pada pelanggan adalah kunci. Pemilik bisnis dapat mencapai ini dengan menciptakan pengalaman pembelian yang menyenangkan dan memuaskan. Donat yang lezat dan variasi rasa yang unik dapat menciptakan kegembiraan dan kepuasan pada pelanggan. Selain itu, penting untuk menciptakan suasana hati positif di antara tim karyawan. Karyawan yang bahagia cenderung memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.

2. Engagement (Keterlibatan)

Mengaktifkan pelanggan dalam proses pembelian dapat meningkatkan loyalitas. Bisnis donat dapat memberikan peluang kustomisasi, program loyalitas, atau bahkan mengadakan acara yang melibatkan komunitas setempat. Selain itu, manajemen keterlibatan tim juga penting. Mendorong karyawan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan atau memberikan pelatihan tambahan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan keterlibatan mereka dalam bisnis.

3. Relationships (Hubungan)

Membangun hubungan baik dengan pelanggan dapat meningkatkan retensi dan meningkatkan reputasi bisnis. Bisnis donat dapat menyelenggarakan acara atau promosi khusus untuk pelanggan setia, menciptakan hubungan yang lebih mendalam. Di sisi lain, hubungan yang kuat di antara tim karyawan dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.

4. Meaning (Arti)

Memberikan arti pada bisnis donat dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas. Misalnya, bisnis dapat mendukung amal lokal atau mengutamakan penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan. Selain itu, penting untuk membawa makna dalam pekerjaan karyawan. Menyampaikan bagaimana kontribusi mereka memengaruhi pelanggan dan masyarakat dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja.

5. Accomplishment (Pencapaian)

Mengenali dan merayakan pencapaian bisnis donat dapat memberikan motivasi tambahan. Tetapkan tujuan yang dapat diukur, seperti peningkatan penjualan atau kontribusi amal, dan berikan penghargaan kepada tim saat mencapainya. Ini tidak hanya memberikan penghargaan kepada karyawan, tetapi juga menciptakan budaya kerja yang fokus pada pencapaian dan pengembangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun